Sunday, February 25, 2018

√ 12 Pola Puisi Jagoan 3 Bait 4 Baris

12 Contoh Puisi Pahlawan 3 Bait 4 Baris – Puisi yaitu suatu bentuk hasil pikiran dan perasaan insan yang diwujudkan dalam bentuk formasi kata indah penuh dengan makna. Meskipun puisi seringkali disajikan dalam bentuk tertulis, namun tak jarang pula karya sastra ini disampaikan secara verbal dengan cara dibacakan kepada khalayak ramai. Berikut ini yaitu beberapa pola puisi ihwal pahlawan dengan susunan 3 bait dan 4 baris :


Contoh 1 :


Jejak-Jejak msdhdfang


Jejak-jejak para pahlawan bangsa

Semerbak harum dalam formasi syair pujangga

Bercerita indah akan kisah perjuangan

Sang pahlawan dalam membela bangsa


Meregang nyawa di medan peperangan

Raga berlubang tertembus peluru tajam

Meski tersungkur tergeletak di tanah

Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa


Jejak-jejak para pahlawan bangsa

Menapak terperinci menembus zaman

Kini kaupun bisa menyaksikan dari surga

Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela


Contoh 2 :


Serdadu Tak dikenal


Kau ambil seragam lusuh di bilik kamarmu

Kau kenakan dengan sangat rapi

Meski dirimu sekarang tak dikenal

Namun semangat juangmu terasa hingga menembus batas zaman


Kau siapkan senapan dengan peluru tajam

Dengan gagah kamu maju di barisan depan

Menjadi biduk dalam taktik perang

Tak jarang dirimu menjadi umpan kemenangan


Dengan gagah berani kamu merangsek manju ke barisan depan

Hingga tak kamu sadari sebuah peluru tajam menerjang

Meski kamu tak dikenal

Perjuanganmu takkan akmi lupakan


Contoh 3 :


Kerinduan Pertiwi


Ibu pertiwi sekarang berlinangan air mata

Menyaksikan hasil usaha yang tak terperi

Diinjak-injak oleh generasi terkini

Siapa hati yang tak pilu karenanya


Tanah airmu mengering

Tak lagi terbasahi darah perjuanganmu

Yang dahulu meresap ke dalam tanah airmu

Kini gersang tak berkehidupan


Kau saksikan negerimu kini

Mengaduh keluh kesah tak terperi

Menanti perjuanganmu kembali

Wahai pahlawan sejati


Contoh 4 :


Pahlawan yang Hilang


Dimana lagi kan kutemukan keberanianmu

Dimana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu

Dimala lagi ku temukan sosok sepertimu

Wahai pahlawan


Beribu hari telah kulalui

Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari

Namun tak bisa jua kutemukan

Sosok pahlawan sejati


Kumeniti jalanan penuh onak dan duri

Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang

Dimanakah kan kutemui lagi

Sosok sepertimu wahai pahlawanku


Contoh 5 :


Satu Kata Merdeka


Suara derap langkah sepatu besar terdengar hingga seantaro medan perang

Kau berbegas maju menghardik musuh dengan garang

Sepucuk pistol kamu bidikkan ke arah lawan

Hingga musuh tumbang tak bisa lagi bertolak pinggang


Kau fokuskan kedua matamu pada musuh

Dengan sigap kamu arahkan lagi pistolmu ke arah tentara penjajah

Namun sayang, desiran granat meledak dahsyat

tepat di depan langkahmu terakhirmu


sang pahlawan terguncang degan dahsyat

tubuh tercabik berlumuran darah merah

wajahmu hampir-hampir tak lagi sanggup dikenali

disaat terakhirmu kamu bisikkan satu kata terindah yakni “merdeka”


Contoh 6 :


Kenangan di Saat Perang


Saat-saat memilukan pada masa perang itu

Para penjuang gigih bertempur di medan laga

Desingan peluru terngiang-ngiang ditelinga

Hingga bisa menghentakkan jiwa-jiwa yang lemah


Saat-saat menegangkan ketika perang itu

Para serdadu di garis depan berlari

Menenteng senapan dan bambu runcing

Mencoba berjuang merebut asa


Saat-saat genderang perang ditabuhkan

Para tentara rakyat merangsek maju melawan penjajah

Dentuman ledakan tak lagi dihiraukan

Demi satu kata yang diperjuangkan, “merdeka”




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 7 :


Sepenggal Kisah msdhdfang


Saat kisah-kisah perjuangan

Serta kisah heroik penuh patrotis diperdengarkan

Oleh lisan-lisan para veteran perang

Saat itu pula hati terbakar seolah ingin ikut berjuang


Ketika legenda-legenda ihwal penjajah

Serta kekejaman dalam penjajahan diperdengarkan

Oleh lisan-lisan para veteran perang

Saat itu pula hati membenci dengan segala perasaan tak rela


Cerita ihwal para p0juang

Melawan para penjajah

Membekas di hati dan membangkitkan rasa di hati

Akan kecintaan kepada negeri


Contoh 9 :


Pahlawan yang Terbuang


Dari negeri seberang saya manyapamu

Di tanah pengasingan saya terbuang

Seorang p0juang perang yang terasingkan

Dalam deru debu peperangan kemerdekaan


Duhai saudaraku sebangsa di tanah air

Aku menyapamu dalam dekapan cinta

Serta rasa gembira dan semangat perjuangan

Meski sekarang daku berada di pengasingan


Mungkin saja simpulan hidupku hanyalah berada pada hitungan detik saja

Mati membusuk di pengasingan ini

Kutitipkan semangat juang ini

Kepada mu mitra di medan peran


Contoh 10 :


Pahlawan dari Masa Lalu


Kulihat dari kejauhan

Kibaran panji-panji merah putih menyapa

Seolah mengajak diri untuk ikut berjuang

Namun apalah daya raga tak mengizinkan


Teringat akan sebuah pengalaman masa lalu

Pada dikala diri ini berlari ke garis depan

Mengangkat senjata menghardik lawan

Hingga kaki tertembak peluru tajam


Peperangan di masa lalu

Kini membuatku duduk lemah tak berdaya

Menyaksikan rekan sedang berjuang

Tersisa sudah rasa gembira dalam ketidakberdayaan


Contoh 11 :


Antara Keadilan dan Ketidakadilan


Desingan peluru saling beradu

Dentuman bunyi meriam saling menyahut

Ledakan dari kejauhan menggelegar keras

Menandakan adanya pertarungan dahsyat


Pertarungan dahsyat yang sekarang terjadi

Antara keadilan dan ketidakadilan

Siapakah yang menjadi pemenangnya

Tak ada yang tahu hingga hasil pertarungan diketahui


Para p0juang kemerdekaan serta penjajah bangsa menjadi pemain film utamanya

Sebuah bendera berkibar dengan gagahnya sebagai membuktikan kemenagan

Bendera dengan warna merah dan putih

Pertanda kemenangan bangsa Indonesia ini


Contoh 12 :


Bambu Runcing yang Terhunus


Bambu runcing tegak menantang kedzaliman

Menantang meriam besar penuh kesombongan

Keangkuhan akan kekuatan

Lagi-lagi mencoba merampas sebuah kebebasan


Bambu runcing terhunus menagih darah

Darah siapakah gerangan yang akan memuaskannya

Pucuk tajam itu sangat ingin menumpas

Segala kedzaliman dan angkara marah para penjajah


Bambu runcing dengan tegak menantang kulit putih

Bersenjatakan bedil dan meriam besar

Namun ternyata bisa terkalahkan oleh sebilah bambu

Yang terlahir dari semangat keadilan dan persatuan


Baca Juga:


Kumpulan Puisi Bahasa Jawa Tentang Pahlawan

Puisi Ibu dan Ayah yang Telah Tiada dan Menyentuh Hati

Kumpulan Puisi Pendek Tentang Pendidikan



Sumber https://ruangseni.com