Thursday, April 25, 2019

√ 4 Perbedaan Paragraf Adonan Dan Ineratif Dalam Bahasa Indonesia

Paragraf campuran dan paragraf ineratif merupakan dua diantara jenis-jenis paragraf selain paragraf eksposisi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, paragraf narasi, dan paragraf persuasi. Selain itu, kedua paragraf ini juga termasuk ke dalam jenis-jenis paragraf menurut posisi kalimatnya, selain paragraf induktif dan paragraf deduktif.


Kedua paragraf ini mempunyai sejumlah perbedaan yang menciptakan mereka berbeda satu sama lain. Adapun beberapa perbedaan antara keduanya tersebut yakni sebagai berikut ini!


1. Pola Paragraf


Perbedaan pertama yang ada pada paragraf gabungan dan ineratif yakni contoh paragraf yang dipunyai masing-masing paragraf. Paragraf gabungan mempunyai contoh paragraf umum-khusus-umum, di mana paragraf ini diawali oleh suatu pernyataan umum kemudian kemudian dikembangkan melalui pernyataan-pernyataan khusus dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.


Sementara itu, paragraf ineratif mempunyai contoh khusus-umum-khusus, di mana paragraf ini diawali dan diakhiri dengan pembahasan khusus suatu tema, kemudian di tengah-tengahnya diselipkan pernyataan umum atau pokok pikiran dari paragraf ini.


2. Letak Kalimat Utama


Perbedaan paragraf gabungan dan ineratif selanjutnya yakni letak kalimat utama pada kedua kalimat tersebut, Karena contoh kalimatnya umum-khusus-umum, maka letak kalimat utama pada paragraf ini ada di awal dan di final paragraf. Dengan demikian, paragraf gabungan menjadi suatu paragraf yang mempunyai dua kalimat utama sekaligus di dalamnya.


Di lain pihak, letak kalimat ineratif justru berada di penggalan tengah paragraf. Hal ini disebabkan lantaran paragraf ini mempunyai contoh khus-umum khusus yang menciptakan kalimat penjelas pada paragraf ini lebih banyak dibanding dengan kalimat utamanya.


3. Letak Kalimat Penjelas


Selain kalimat utama, sebuah paragraf juga mempunyai kalimat penjelas di dalamnya. Hal ini berlaku pula untuk paragraf gabungan dan ineratif. Karena letak kalimat utama paragraf gabungan berada di awal dan di final paragraf, maka letak kalimat penjelasnya pun ditempatkan atau berada di penggalan tengah paragraf. Kebalikan dengan paragraf campuran, letak kalimat penjelas paragraf ineratif justru berada di awal dan di final paragrafnya.


4. Jumlah Kalimat Utama dan Isinya


Perbedaan selanjutnya yang terdapat pada paragraf gabungan dan ineratif yakni jumlah kalimat utama yang dikandungnya, serta isi yang terkandung dalam kalimat utamanya. Seperti yang dijelaskan pada poin kedua, bahwa letak kalimat utama pada paragraf gabungan terletak di awal dan final paragraf, sehingga paragraf ini pun mempunyai dua buah kalimat utama di dalamnya. Adapun kalimat-kalimat utama pada paragraf gabungan mempunyai isinya masing-masing, di mana kalimat utama awal berisi pernyataan umum sekaligus pembuka paragraf campuran, sedangkan kalimat utama satunya berisi kesimpulan sekaligus epilog paragraf.


Hal berbeda terdapat pada paragraf ineratif. Paragraf ini hanya mempunyai satu buah kalimat utama dan isi dari kalimat tersebut yakni pernyataan umum sekaligus pokok pikiran bagi paragraf tersebut.


Dari klarifikasi di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan paragraf gabungan dan ineratif terdiri atas empat perbedaan, yaitu contoh paragraf, letak kalimat utama, letak kalimat penjelas, serta jumlah kalimat utama dan isinya. Perbedaan tersebut menciptakan keduanya berbeda satu sama lain, serta menciptakan keduanya mempunyai ciri khasnya masing-masing.


Demikianlah pembahasan perbedaan paragraf gabungan dan ineratif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai perbedaan antar paragraf khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih banyak.



Sumber https://dosenbahasa.com