Apa Sih Bedanya Garansi Resmi Dengan Garansi Distributor? Untung Ruginya Apa? – Beberapa waktu kemudian beberapa teman pembaca pernah menanyakan soal perbedaan garansi (distributor atau resmi) dari suatu produk kepada mimin. Awal kebingungan ini bermula dikala mimin membahas soal Asus Zenfone 2 tipe apa saja yang masuk ke Indonesia.
Disana mimin mengungkapkan bahwa perangkat Zenfone 2 yang masuk ke Indonesia melalui disrtibutor resmi (dan akan mendapatkan garansi resmi) yakni tipe ZE550ML dan ZE551ML. Sedangkan perangkat tipe ZE500CL masuk ke Indonesia melalui agen yang tidak resmi dan hanya akan mendapatkan garansi agen saja.
Ternyata tidak sedikit dari teman pembaca yang mengira bahwa perangkat yang hanya mendapatkan garansi agen yakni barang tiruan atau replika. Padahal, itu sama sekali tidak benar. Nah untuk itu, pada posting kali ini mimin akan mencoba menjelaskan sedikit ihwal hal ini biar kau para pembaca tidak lagi kebingungan soal perbedaan garansi yang memang cukup menciptakan pusing ini.
Garansi Distributor Resmi & Garansi Resmi
Suatu produk umumnya akan masuk ke suatu negara untuk dipasarkan melalui agen yang ditunjuk oleh vendor pembuat produk tersebut. Contohnya :
Produk Z2 yang diproduksi oleh vendor X akan masuk ke pasar Indonesia. Vendor X menunjuk 3 agen yang berhak mendatangkan produk Z2 ke Indonesia secara resmi (untuk dijual) yakni distributor A, B, dan C. Artinya, agen A, B, dan C yakni distributor resmi yang diakui oleh vendor X.
Biasanya satu produk yang masuk secara resmi akan mendapatkan cover garansi resmi dari vendor yang bersangkutan. Misal kau membeli produk Z2 yang didatangkan oleh distributor B (salah satu agen resmi), maka biasanya kau akan mendapatkan GARANSI DISTRIBUTOR B.
Jika ternyata terdapat kelainan atau kerusakan selama masa garansi, maka kau sanggup melaksanakan klaim garansi pada service center agen B. Dan alasannya agen B merupakan salah satu agen resmi yang ditunjuk oleh vendor X, maka biasanya kau juga sanggup untuk melaksanakan klaim garansi di service center resmi vendor X.
Terkadang beberapa vendor akan menjual produknya secara langsung kepada konsumen dan dalam kasus ini biasanya garansi yang diberikan yakni garansi resmi dari vendor yang bersangkutan. Nah laba dari membeli produk dengan garansi dari agen resmi yakni kita sebagai pengguna akan lebih leluasa untuk menentukan dimana kita akan melaksanakan klaim garansi.
Misalnya jikalau pada area daerah kita tinggal tidak terdapat jaringan service center dari sang agen maka kita sanggup membawanya ke jaringan service center resmi dari vendor yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya, ibarat citra sederhana yang sudah mimin cantumkan diatas.
Garansi Distributor (Tidak Resmi)
Barang yang didatangkan oleh agen tidak resmi bukan berarti barang palsu, replika, ataupun rekondisi. Ingat, disana ada kata “bukan berarti” yaa, yang dengan kata lain kemungkinan itu masih ada. Barang tersebut dimasukkan oleh agen tertentu tanpa ada kerjasama dengan perwakilan vendor yang ada di Indonesia, sehingga barang yang dimasukkan oleh agen tak resmi itu tidak mendapatkan cover garansi dari service center resmi dari vendor.
Misalnya jikalau kau membeli produk Z2 yang didatangkan oleh agen E (distributor tidak resmi), maka kau akan mendapatkan GARANSI DISTRIBUTOR E. Jika ternyata terjadi kerusakan atau kelainan pada perangkatmu, maka kau sanggup melaksanakan klaim garansi pada jaringan service center yang dimiliki oleh agen E. Namun, jika kau ingin melaksanakan klaim di service center resmi vendor X, maka klaim tersebut tidak akan diterima dan kau akan dikenakan biaya normal sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
Tapi terkadang, service center resmi dari beberapa vendor gadget bahkan tidak mau mendapatkan sama sekali produk yang ternyata didatangkan oleh agen tidak resmi, bahkan jikalau kita bersedia membayarnya. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi konsumen, tapi ini baru kerugian yang pertama loh. Masih ada lagi kerugian-kerugian lainnya.
Lalu bagaimana soal kualitas barang? Seharusnya kualitas yang dimiliki dari masing-masing distributor, baik yang resmi maupun tidak resmi yakni sama alasannya sama-sama didatangkan dari vendor yang juga sama. Namun produk yang didatangkan oleh agen tidak resmi biasanya bukanlah merupakan produk yang ditujukan untuk pasar Indonesia.
Misalnya produk yang dipasarkan di Indonesia secara resmi yakni produk Z2 class 1, 2 dan 3. Sedangkan agen tidak resmi mendatangkan produk Z2 class 2, 3, 4, dan 5 dimana tiap “class” ini mempunyai spesifikasi yang berbeda. Kerugiannya yakni jikalau kau membeli produk Z2 clas 4 atau 5 yang bekerjsama tidak ditujukan di pasar Indonesia, maka nantinya kau akan kesulitan dikala melaksanakan service alasannya spare part dari produk tipe tersebut tidak tersedia di service center resmi vendor X yang terdapat di Indonesia. Bahkan di pasaran bebas dalam negeri pun, spare part tersebut juga akan sulit untuk dicari. Dan ini yakni kerugian yang kedua.
Biasanya harga yang ditawarkan untuk produk yang didatangkan dari oleh agen tidak resmi sedikit lebih murah sehingga akan menarik minat konsumen. Kenapa sanggup lebih murah? Menurut asumsi mimin, mungkin hal itu alasannya tidak adanya kerjasama langsung dengan vendor yang bersangkutan soal jaringan service center.
Atau bahkan, konon beberapa produk yang didatangkan oleh agen non resmi ternyata tidak membayar pajak, atau dengan kata lain yakni barang selundupan alias black market (BM). Maka, jangan heran jikalau ternyata produk-produk yang secara resmi diijinkan untuk beredar di Indonesia ternyata sedikit lebih mahal daripada produk yang tidak resmi namun “dipaksakan” untuk beredar disini melalui agen tertentu.
Karena selain soal pajak dan jaringan service center, ternyata memang syarat untuk sanggup mengedarkan gadget di Indonesia secara resmi atau sah itu juga cukup sulit dan berbelit, sehingga para vendor harus mengeluarkan biaya ekstra untuk itu. Salah satu syarat yang sulit itu yakni ihwal hukum TKDN, yang secara tak langsung telah memaksa para vendor untuk melaksanakan perakitan produknya di Indonesia.
BACA JUGA : Kenapa Sekarang Banyak Hape Made in Indonesia?
Nah itulah citra sederhana soal perbedaan garansi resmi dengan garansi agen yang sanggup mimin bagikan pada posting kali ini. Hemm agak membingungkan ya? Sebaiknya kau baca beberapa kali biar sanggup lebih memahami maksud dari goresan pena ini. Jika ada pertanyaan atau ada sesuatu yang harus dikoreksi dari artikel ini, jangan sungkan untuk berkomentar. Semoga bermanfaat! 😀
Sumber aciknadzirah.blogspot.com