Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua, dimana kita akan mengawali pembahasan dari pengerti negara berkembang, selanjutnya akan dibahas ciri negara berkembang dan rujukan negara berkembang di setiap benua. Untuk mempersingkat waktu mari pribadi saja kita simak pembahasannya dibawah ini.
Pengertian Negara Berkembang
Siapa yang tidak tahu wacana negara berkembang? Pengertian negara berkembang berdasarkan Arthur O'Sullivan dalam bukunya berjudul "Economics: Principles in Action", mendefinisikan negara berkembang ialah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan sebuah negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Menurut Bank Dunia negara berkembang ialah negara yang mempunyai pendapatan rendah dan tidak mempunyai sektor industri andalan dalam perekonomiannya.
Negara berkembang juga sanggup diartikan sebagai sebutan untuk negara yang mempunyai ekonomi, teknologi, dan taraf hidup yang masih dalam tahap berkembang. United Nations Development Program (UNDP) yang merupakan salah satu organisasi dari PBB mengungkapkan bahwa negara berkembang ditentukan berdasarkan kualitas para penduduk negara tersebut. UNDP menentukan kategori negara berdasarkan faktor non ekonomi. Seperti tingkat pengangguran, tingkat kematian, tingkat kelahiran, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
Kaprikornus negara berkembang ialah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan negara-negara di dunia atas dasar tingkat perekonomian, kualitas hidup penduduk, dan tingkat pendapatannya yang masih berkembang dan akan terus tumbuh.
12 Ciri-Ciri Negara Berkembang
Ilustrasi Persebaran Negara Maju (Biru) dan Negara Berkembang (Merah) |
Dari pengertian diatas, sanggup disimpulkan bahwa terdapat dua faktor untuk menentukan kriteria / ciri negara berkembang yaitu faktor ekonomi dan non-ekonomi. Mari pribadi saja kita bahas satu persatu ciri dari negara berkembang yang telah kami rangkum dari aneka macam sumber.
1. Tingkat Pendapatan Perkapita yang Rendah
Pendapatan perkapita umumnya menjadi tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkat kemajuan suatu negara. Pendapatan perkapita ialah rata-rata pendapatan penduduk di sebuah negara selama satu tahun. Kita sanggup mencari pendapatan perkapita sebuah negara dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk negara tersebut. Negara berkembang mempunyai pendapatan perkapita yang relatif rendah, hampir separuh negara di dunia berada dalam kategori negara berkembang.
2. Banyaknya Penduduk Miskin
Banyaknya penduduk miskin (Many poor people) ialah ciri penting dari sebuah negara yang masih berkembang, penduduk miskin sendiri biasanya ditunjukkan pada mereka yang hanya mempunyai pendapatan $1,25 per hari atau sekitar Rp 18.000,. Pada tahun 2015, Bank Dunia mengumumkan bahwa sebanyak 40 persen penduduk miskin tinggal di negara - negara berkembang.
3. Sumber Daya Alam Negara Sebagai Pemasukan Utama
Sumber daya alam yang melimpah tidak memastikan sebuah negara menjadi negara maju demikian juga sebliknya, banyak negara yang tidak mempunyai sumber daya alam yang melimpah namun sanggup berkembang dan menjadi negara maju. Semua itu kembali pada bagaimana pemerintah negara mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. Mayoritas negara berkembang di dunia mempunyai potensi alam yang besar namun tidak sanggup mengolah sumber daya tersebut lantaran keterbatasan IPTEK dan modal.
Sebagai rujukan negara Liberia di Benua Afrika. Liberia merupakan negara yang mempunyai banyak sumber daya alam berupa barang tambang menyerupai permata, emas, uranium, besi, berlian dan lain sebagainya. Namun pada tahun 2015, pendapatan perkapita liberia hanya mencapai $934. Konflik yang tak kunjung henti di negara tersebut menjadikan terhambatnya produksi tambang. Padahal pada tahun 1970 Produk Domestik Bruto Liberia 25% nya diperoleh dari tambang emas. Manajemen yang jelek dan konflik di negara tersebut menjadikan penduduk Liberia tidak sanggup mencicipi kekayaan alam mereka.
4. Tingkat Korupsi Tinggi
Korupsi merupakan perbuatan terlarang yang masih sering dipraktekkan pada pemerintahan sebuah negara. Namun tingkat korupsi di negara berkembang umunya lebih tinggi dibandingkan negara maju. Koalisi Anti Korupsi Internasional Transparency memaparkan hasil survei negara-negara paling korup di dunia melalui Corruption Perception Index, di peringkat pertama ialah sebuah negara berkembang di Amerika Latin yaitu Meksiko. Meksiko dikenal sebagai pusat perdagangan narkoba sehingga budaya suap-menyuap dan korupsi berkembang disanan dan sangat sulit diberantas lantaran menyangkut banyak pihak menyerupai pemerintahan dan para bandit narkoba.
5. Keterbatasan Modal
Negara berkembang biasanya mempunyai modal yang kecil / terbatas untuk membangun negaranya. Mereka masih bergantung pada investasi dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat investasi dan tabungan di dalam negeri, lantaran umumnya masyarakat di negara berkembang tidak mempunyai uang berlebih untuk digunakan dalam investasi atau menabung.
6. Tingkat Buta Huruf yang Tinggi
Buta aksara sanggup diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam membaca dan menulis sebuah tulisan. Pada tahun 2013, UNESCO mengungkapkan bahwa masih ada 775 juta orang remaja di dunia yang mengalami buta huruf. Selain itu terdapat 61 juta anak - anak yang tidak mengenyam dingklik sekolah. Hingga dikala ini buta aksara masih menjadi tantangan bagi sebagian negara berkembang.
Sebagai rujukan negara India, sebagai negara berkembang india mempunyai seperempat populasi penduduk yang mengalami buta huruf. Pada tahun 2011, berdasarkan PlanetRead (organisasi di India) ada sekitar 400 juta orang India yang menetap di pedesaan dan tidak sanggup membaca teks sehari-hari. Salah satu solusi yang digunakan ialah dengan menambahkan teks menyerupai karaoke di tayangan televisi, lewat media televisi PlanetRead berupaya meningkatkan literasi dengan memasukkan subjudul bahasa yang sama ke dalam film pada televisi. Penonton akan membaca bahasa yang sama dengan bahasa yang ia dengar. Diharapkan dengan cara ini sanggup mengurangi tingkat buta aksara di India.
7. Lebih Banyak Mengimpor Barang
Impor dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan yang tidak sanggup diperoleh dari produksi dalam negeri. Negara berkembang mempunyai keterbatasan keahlian dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan para penduduknya. Sehingga salah satu ciri negara berkembang ialah acara impor barang yang sangat banyak jikalau dibanding acara exportnya.
Sebagai rujukan Bangladesh, negara di delta Sungai Gangga ini tidak bisa memenuhi bermacam-macam kebutuhan dalam negerinya, contohnya beras sebagai materi masakan pokok harus di import dari luar negeri dengan nilai yang cukup besar yaitu sekitar USD 734,3 juta setiap tahunnya atau beras yang di import bangladesh setara dengan 3,4% dari total beras di pasar ekspor dunia.
8. Tingginya Tingkat Perkawinan Di Bawah Umur
Perkawinan di belum dewasa juga merupakan salah satu ciri negara berkembang. International Center for Research on Women dan Bank Dunia menyatakan bahwa akhir ijab kabul di bawah umur, pada tahun 2030 negara berkembang berpotensi mengalami kerugian mencapai miliaran dolar.
Misalnya di Indonesia, sesuai UU nomor 1 tahun 1974 wacana Perkawinan disebutkan ijab kabul di belum dewasa ialah jikalau sang perempuan berusia di bawah 16 tahun. Di usia tersebut organ reproduksi perempuan belum matang, Hal ini menjadikan tingginya janjkematian bayi lantaran komplikasi. Selain itu ada bermacam-macam risiko lainnya pada sang bayi, contohnya peluang bayi menderita stunting lebih tinggi pada ibu muda dibandingkan ibu dengan usia yang matang. Pada tahun 2018 pemerintah Indonesia menanggung hampir 50 miliar lantaran stunting. Selain itu akhir ijab kabul dini, sang perempuan berpotensi tidak meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan kebanyakan dari mereka akan menentukan menjadi ibu rumah tangga atau bekerja tanpa mempunyai skill. Hal ini tentu saja menjadikan rendahnya kesejahteraan penduduk.
9. Penguasaan Teknologi
Pada umumnya, negara berkembang mempunyai teknologi yang tertinggal dibandingkan negara maju. Negara berkembang merupakan konsumen aneka macam teknologi yang dibentuk oleh negara maju. Kualitas sumber daya insan yang rendah dan keterbatasan dana menjadi faktor penghambat utama dalam pengembangan aneka macam riset teknologi di negara berkembang.
Baca Juga : 11 Ciri-Ciri Negara Maju dan Contoh Negara Maju di Setiap Benua
10. Tingkat Produktivitas Rendah
Tingkat produktivitas negara berkembang biasanya lebih rendah di bawah negara maju. Tingkat produktivitas yang rendah sanggup disebabkan oleh bermacam-macam faktor misalnya: banyaknya masyarakat yang buta huruf, kurangnya keterampilan, keterbelakangan ekonomi masyarakat, produkvitas belum ditungjang dengan alat-alat modern dan lain sebagainya.
11. Tingginya Angka Kelahiran
Negara berkembang mempunyai jumlah penduduk yang banyak dengan angka kelahiran yang tinggi. Tingginya angka kelahiran didorong oleh rendahnya tingkat pendidikan, ijab kabul dini, dan lain sebagainya. PBB pada tahun 2013 menyampaikan bahwa tingginya angka kelahiran terutama di negara-negara berkembang merupakan tantangan dunia yang belum selesai. Walaupun secara global terjadi perlambatan pertumbuhan penduduk dunia, namun di aneka macam negara berkembang, khususnya di Afrika pertumbuhan penduduk meningkat pesat. Bahkan berdasarkan PBB pada rentang tahun 2011-2100 pertumbuhan penduduk terkonsentrasi pada 8 negara yang rata-rata ialah negara berkembang, yaitu Nigeria, India, Niger, Kongo, Tanzania, Ethiopia, Uganda, dan Amerika Serikat.
12. Tingginya Angka Kematian Bayi
Tingkat janjkematian bayi ialah jumlah janjkematian bayi yang belum menginjak usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Pada tahun 2018, Unicef melaporkan bahwa angka janjkematian bayi secara global termasuk ke dalam kategori mengkhawatirkan. Setiap tahun 1 juta bayi di seluruh dunia meninggal dikala lahir dan 2,6 juta bayi di seluruh dunia tidak sanggup bertahan hidup lebih dari satu bulan. Negara dengan janjkematian bayi terbanyak ialah negara-negara berkembang yang berada di tempat Afrika.
Contoh Negara Berkembang di Setiap Benua
Berdasarkan ciri-ciri diatas dan daftar negara berkembang yang dirilis oleh IMF pada bulan oktober tahun 2018, berikut rujukan negara berkembang di setiap benua:
- Negara negara berkembang di Benua Asia: Bangladesh, Bhutan, Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Maldives, Kepulauan Marshall, Mongolia, Myanmar, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, Vanuatu dan Vietnam.
- Negara negara berkembang di Benua Eropa: Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Croatia, Hungary, Kosovo, Montenegro, Romania dan Serbia.
- Negara negara berkembang di Benua Afrika: Angola, Benin, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Cabo Verde, Kamerun, Afrika Tengah, Chad, Kongo, Ethiopia, Gabon, Ghana, Nigeria, Uganda dan Zimbabwe.
- Negara negara berkembang di Benua Amerika: Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Kolombia. Costa Rica, Haiti, Honduras, Jamaica, Mexico, Nicaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela.
- Negara negara berkembang di Benua Australia dan Oceania: Fiji, Kiribati, Kepulauan Marshall, Micronesia, Nauru, Palau, Samoa, Kepulauan Solomon, Toga, Tuvalu dan Vanuatu.
Sekian artikel mengenai 12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi teman baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah wawasan wacana ciri ciri negara berkembang, negara berkembang, ciri negara berkembang, negara berkembang di asia, negara berkembang di eropa, negara berkembang di afrika dan negara berkembang di dunia. Terimakasih atas kunjungannya.
12 Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Setiap Benua
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR