Seiring berkembangnya zaman dan juga semakin banyaknya kebutuhan manusia. Seperti gadget atau teknologi yang berkembang, kebutuhan yang telah meningkat serta banyak sekali inovasi yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sayangnya kemajuan ini memang menjadi momok alias duduk masalah tersendiri di Indonesia maupun di bumi. Maka semakin banyak pemenuhan kebutuhan baik dengan menciptakan barang, penemuan, cara atau apapun yang bertujuan untuk membantu insan dan dianggap sebagai salah satu hal utama yang dibutuhkan sekarang. Hal inilah yang mengakibatkan muncul pabrik-pabrik industri dan pabrik pembuat barang, serta kantor pelayanan jasa yang memperlihatkan banyak sekali macam kelebihan dan kelemahannya.
Baca juga:
Karakteristik Limbah
Limbah yakni materi sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, dari banyak sekali skala rumah tangga layaknya industri pertambangan, dan hasil produksi lainnya. Limbah dianggap lebih banyak menghasilkan hal negatif dibandingkan faktual sehingga menjadi limbah mengganggu. Karena itulah, masyarakat haruslah memberi perhatian akan kedatangan limbah.
Karakteristik fisik Limbah
Adapun karakteristik fisik limbah terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Zat Padat
Pertama dalam karakteristik fisik limbah zat yang paling bisa dideteksi yakni zat padat. Dimana total zat atau biasa disebut sebagai zat solid yakni seluruh zat padat yang tetap ada sebagai residu sehabis proses pemanasan pada suhu 103°C hingga 105°C dalam laboratorium, sehingga tidak akan hancur dengan suhu panas yang rendah. Partikel padat didefenisikan sebagai supensed solid yang sanggup menembus kertas saring dengan diameter minimal 1 mikro dan cukup sulit dihancurkan.
2. Bau
Bau merupakan imbas yang ditimbulkan dengan adanya limbah. Dinamakan sisa maka mempunyai anyir yang tidak sedap. Bau tersebut dihasilkan oleh adanya gas-gas hasil dekomposisi atau penguraian zat organik dalam air limbah (jika limbah khusus mencemari air). Gas-gas yang sanggup menimbulkan anyir dalam air limbah antara lain, amonia dan senyawa organik sulfida.
Sulfida akan anda temukan jikalau berada di perairan yang kotor sebagai dekomposisi senyawa organik dan sampah industri. Sulfida biasanya ditemukan sebagai sulfat, jikalau terdapat dalam air kotor dan akan mengalami oksidasi dengan udara dan membentuk sulfida yang menimbulkan anyir tidak sedap. Sehingga anda mungkin akan mencium anyir yang tidak sedap jikalau melewati sungai yang tercemar. Dalam kondisi asam, air yang mengandung ion sulfida sanggup menghasilkan hydrogen sulfida yang sangat beracun meskipun dalam konsentarsi yang rendah (0,2 ppm) dan berbahaya meskipun hanya dipakai untuk membasuh kulit.
Baca Juga :
3. Suhu
Untuk suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari pada suhu disekitarnya, suhu yang cukup tinggi ini juga menurunkan kadar DO (Dissolved Oxygen). Anda bisa mendeteksinya dengan memakai termometer biasa.
4. Warna
Warna yakni karakteristik fisik paling gampang dilihat. Air limbah mempunyai warna tertentu tergantung dari kandungan air limbahnya. Seringkali air limbah yang gres saja dibuang berwarna abu-abu ataupun akan bermetamorfosis hitam. Warna ini dikarenakan adanya proses dekomposisi materi organik dan menurunnya jumlah oksigen hingga menjadi nol dan memudarkan warnanya. Sayangnya air yang tidak berwarna bukan berarti tidak berbahaya.
5. Kekeruhan
Air limbah terlihat keruh disebabkan zat organik, lumpur, tanah liat, serta organisme lainnya yang mengapung dan membutuhkan waktu mengendap yang lama. Semakin keruh air limbah sanggup dikatakan semakin besar kandungan limbahnya yang bisa diidentifikasi sekilas saja.
Baca juga:
Karakteristik Kimia Limbah
1. Bahan Organik
Karakteristik Limbah dilihat dari materi kimianya yakni berupa materi organik. Air limbah terdapat beberapa kandungan materi organik berupa protein 65%, karbohidrat 25% dan lemak ataupun minyak 10%. Lemak dalam limbah domestik bisa berasal dari sisa makanan, yang jikalau dibuang ke sungai akan mengapung dan menutupi permukaan air sehingga termasuk kedalam materi organik. (Baca juga: Ekosistem Sungai) Minyak dan lemak memang tidak sanggup terdegradasi dalam waktu yang singkat, lantaran membutuhkan waktu cukup usang maka keberadaannya akan mengganggu kegiatan organisme didalamnya dan ekosistem yang ada dalam kawasan terkontaminasi limbah.
2. BOD (Biologycal Oxygen Demand)
BOD atau Biologycal Oxygen Demand merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikro organisme dalam lingkungan air untuk mengubah materi organik yang ada didalam lingkungan air terkait. Air buangan yang mengandung BOD akan berbahaya jikalau dibuang langsung.
Baca Juga :
3. DO (Dissolved Oxygen)
Dissolved Oxygen atau oksigen terlarut yaitu sebuah kebutuhan dasar yang menyokong kehidupan tumbuhan dan binatang didalam air. Air mempunyai kemampuan untuk menyediakan oksigen untuk kelangsungan makhluk hidup yang ada didalamnya menyerupai halnya di laut.
Air mengandung kira-kira 8 ppm oksigen terlarut, standar minimum oksigen terlarut yang diharapkan untuk kehidupan ikan yakni 5 ppm, apabila dibawah jumlah ini maka ikan dan biota air lainnya tidak sanggup melangsungkan kehidupan dan mati. Oksigen terlarut yang terdapat dalam air berasal dari fotosintesis flora air dan juga oksigen dari atmosfer yang masuk kedalam air.
Meskipun ikan dan binatang lainnya di dalam air bernafas memakai alat pernafasan khusus, namun mereka tetap membutuhkan kandungan oksigen terlarut dalam air. Sayangnya oksigen ini akan rusak dan hilang jikalau adanya limbah dan juga banyak sekali pembuangan yang merusak oksigen terlarut tersebut.
Baca Juga :
4. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu jumlah oksigen yang diharapkan untuk mengoksidasi materi organik dilihat secara kimiawi yang terdapat didalam air dengan tepat biar materi tersebut bisa bermetamorfosis bentuk lainnya dengan cara alami.
5. pH (Puissance d’Hydrogen Scale)
pH atau pun derajat keasaman yakni ukuran yang mengambarkan kadar asam dan juga basa dalam suatu larutan. Larutan bersifat netral jikalau mempunyai pH = 7, sedangkan larutan bersifat basa jikalau pH > 7 dan bersifat asam jikalau < 7. Air limbah mempunyai pH netral yang disebabkan lantaran adanya buffer air.
Ketika air limbah mempunyai pH yang tidak netral maka akan menjadi limbah yang membahayakan. Apabila terjadi perubahan keasaman pada air limbah menjadi pH naik (alkali) maupun menjadi pH turun (asam), sanggup mengganggu ekosistem air. Sedangkan pH air limbah yang sangat rendah bersifat korosif terhadap logam menyerupai baja serta sanggup menimbulkan perkaratan pada pipa besi.
Baca juga:
Karakteristik Biologi Limbah
Setelah Kimia dan Fisik maka karakteristik akan dilihat dari Biologi Limbah, limbah juga mempengaruhi benda tak hidup dan juga benda hidup yang bisa menimbulkan penyakit yang membahayakan. Bakteri yang dipakai sebagai indikator yakni Escherichia c0l1 dimana kuman yang hidup dalam kotoran insan dan binatang ini bisa ditemukan juga dalam limbah yang dianggap membahayakan dan mencemari.
Baca Juga :
Dampak Negatif Limbah
Selain karakteristik limbah yang sudah dibahas, berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari adanya limbah di lingkungan kawasan tinggal :
1. Eutrofikasi
Eutrofikasi yakni imbas atau dampak limbah pertama pada perairan. Dimana perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah fitoplankton yang saling berebut menerima cahaya untuk fotosintesis. Bukannya baik, fitoplankton di belahan bawah akan mengalami kematian secara massal termasuk binatang menyerupai ikan dan tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari lainnya. Selain itu terjadi kompetisi dalam mengkonsumsi O2 lantaran terlalu banyak organisme pada kawasan tersebut. Alga dianggap cukup membahayakan untuk sebuah ekosistem di laut.
2. Plastik
Plastik, yang menjadi duduk masalah terbesar dan paling berbahaya, selain itu duduk masalah plastik tidak pernah ada ujungnya. Sangat banyak binatang yang hidup di bahari mengkonsumsi plastik lantaran kesalahan dan buruknya pengelolaan limbah. Jika diekspos akan banyak binatang yang harus memakan plastik lantaran pembuangan yang sembarangan dan tentu saja membahayakan.
Plastik tidak sanggup dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan binatang ini dan mengakibatkan mereka mati. Selain itu, tanah yang ada pada bumi sudah banyak terkontaminasi plastik, lantaran plastik tidak bisa diuraikan dan akan tetap menjadi sampah hingga puluhan tahun kedepan.
Baca Juga :
3. Menaikan Emisi CO2
Peningkatan emisi CO2 akhir dari banyaknya transportasi, penggunaan listrik berlebihan serta buangan industri akan memberi imbas peningkatan kadar keasaman laut. Hal ini mengakibatkan adanya peningkatan CO2 atau karbon dioksida dan tentu akan berakibat jelek bagi insan terkait dengan kesehatan pernafasan. Padahal semua hal yang mengakibatkan CO2 meningkat rata-rata perilaku atau ulah dari manusia. Salah satu fungsi bahari yakni sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfir meningkat maka bahari juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang menimbulkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan binatang bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu dekat.
Dampak kesehatan yang akan ditimbulkan dari limbah antara lain yakni sebagai berikut:
- Menyebabkan adanya sampah beracun dan berbahaya bagi semua makhluk hidup
- Timbul penyakit yang menular dari rantai masakan dan juga penyakit gres yang tidak terdeteksi sebelumnya
- Timbulnya penyakit jamur yang sulit dihilangkan
- Menyebabkan penyakit kolera, diare, dan tifus serta penyakit berbahaya lainnya. Mungkin terdengar penyakit yang ringan namun bisa mengakibatkan kematian
- Timbul sampah yang sanggup menimbulkan penyakit yang berafiliasi dengan tikus serta binatang serangga berbahaya dan menularkan virus lainnya. Karena kita tidak pernah bisa memantau hal lainnya
- Timbul sampah yang akan menjadi kawasan perkembangbiakan lalat sehingga gampang menularkan benjol serta hal yang menciptakan kita lemah dan gampang sakit.
Baca juga :
- Sumber Daya Alam Energi
- Fenomena Alam Bulan Kembar
- Contoh Ekosistem Alam
- Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati
Jadi itulah beberapa karakteristik limbah yang sudah kami bahas. Limbah sendiri sanggup merusak lingkungan hidup dengan zat-zat kimianya. Dampak yang ditimbulkan dari adanya limbah juga tidak main-main. Bagi kesehatan limbah sangat berbahaya lantaran sanggup mengakibatkan penyakit.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com