Kemajuan dalam bidang gosip dan telekomunikasi yang salah satunya yaitu kemajuan teknologi pembuatan kertas sangat dan sudah kita ketahui secara umumnya di era modern. Dengan corak warna-warni dengan kehaluasan, ketahanan sampai variasi lainnya kita mungkin sudah banyak menemuinya. Namun sudahkah kita tahu bagaimana kerja keras dunia dalam menyebarkan teknologi kertas ini, perlu lah kita ketahui sedikit catatan sejarah dan asal muasal orang menemukan cara pembuatan kertas.
Sebelum kertas ditemukan, orang kuno memakai bermacam-macam material untuk mencatat sesuatu. Orang Mesir kuno menuliskan catatan di batang pohon, di piringan tanah oleh orang Mesopotamia, di kulit domba oleh orang eropa dan yang lainnya.
Peradaban Mesir Kuno banyak meninggalkan tunjangan kepada kemajuan ketika ini. Salah satu tunjangan dari Bangsa Mesir yaitu inovasi pohon Papirus sebagai materi dasar menciptakan media dalam tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media dalam tulis menulis ini dimulai pada peradaban Mesir Kuno pada masa Firaun yang kemudian terus menyebar ke seluruh daratan Timur Tengah sampai ke tempat Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke tempat Eropa.
Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal dalam bahasa Inggris sebagai paper, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis contohnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang semuanya mempunyai arti kertas dalam Bahasa Indonesia. Papirus merupakan flora yang tinggi tangkainya mencapai 10 sampai 15 kaki. Tangkainya berbentuk segi tiga secara bersilangan dan di sekeliling dasarnya tumbuh beberapa daun yang berserabut pendek.
Kertas orang Mesir (papyrus) itu telah berkembang dengan pesat pada kurun ke-3 SM sampai 5 SM. Penggunaan papirus mulai terkikis ketika bangsa Mesir mulai beralih ke kulit binatang.
Tercatat dalam sejarah yaitu peradaban China yang juga menyumbangkan inovasi kertas bagi Dunia. Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil menemukan materi ibarat kertas yang disebut bo yang terbuat dari sutra. Namun produksi bo sangatlah mahal alasannya yaitu kelangkaan bahan.
Proses Pembuatan Kertas China Kuno |
Tersebutlah dalam sejarah, orang China yang menemukan kertas dari materi bambu yang gampang didapat di tempat China pada tahun 101 Masehi pada awal kurun ke-II, nama Tsai Lun, seorang pejabat pengadilan berhasil menemukan kertas jenis gres yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang gandum dan yang lainnya. Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis, tahan usang dan lebih cocok untuk dipakai dengan kuas.
Pada awalnya cara pembuatan kertas tersebut merupakan hal yang sangat rahasia. Namun ketika menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur, inovasi ini pun pula ikut menyebar dan berkembang ke tempat ke Korea dan Jepang. Di awal kurun ke-III, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah Korea dan kemudian mencapai Jepang.
Sekitar kurun ke-XII, kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa. Masa Abbasiyah, terutama sehabis kalahnya pasukan Dinasti Tang (China) dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab di mana para tawanan-tawanan perang (China) mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab. Sehingga pada zaman Abbasiyah muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, kemudian Eropa sehabis Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol sampai ke seluruh dunia. Pada kurun ke-XVI, kertas mencapai wilayah Amerika dan secara sedikit demi sedikit menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 1799, seorang Prancis berjulukan Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk menciptakan lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini sekarang dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson pada tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya dipakai dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai memakai mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan materi baku kain bekas yang makin usang makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess menyebarkan pembuatan kertas dengan memakai proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika berjulukan Benjamin Chew Tilghman mendapat British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini manis dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, alasannya yaitu Na2SO4 dipakai sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Reference :
Sumber http://menofschool.blogspot.com