Friday, April 13, 2018

√ Apa Itu Belajar?

Tentu kita semua tau maksud berguru secara umumnya “apa itu belajar?”. Belajar ialah kata kerja turunan dari kata dasar bimbing yang ditambahkan imbuhan (awalan) be-. Jika digabungkan mengandung makna kegiatan/proses untuk mendapat ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam bidang tertentu. Karena ini ialah proses – bukan hasil – maka berguru memerlukan minat - keinginan, waktu, tenaga dan pengorbanan untuk melalui jalan/proses tersebut sehingga kita mendapat hasil/tujuan dari berguru tersebut.

1. Minat - Keinginan

Minat atau keinginan ialah faktor penting dalam belajar. Seseorang yang berguru berarti beliau mempunyai motivasi dari dalam dirinya untuk berkeinginan menyebarkan diri dan potensi faktual yang ada pada dirinya. Kebanyakan orang yang rendah tingkat pendidikannya – baik banyak dari pedesaan maupun perkotaan – tidak mempunyai motivasi untuk berkeinginan belajar, motivasi diri tidak tumbuh, motivasi tidak kuat.

Belajar mirip halnya makan, apabila dalam dirinya mempunyai keinginan maka tentunya akan berusaha sebisa ia lakukan. Minat, keinginan dan motivasi dapat saja berasal dari pikiran faktual seseorang untuk mendapat sesuatu harapan (cita-cita). Dengan bayangan faktual tersebut, sesorang akan mempertahankan perasaan dan pikirannya untuk menjaga “minat” tersebut tetap tumbuh di dalam dirinya.

2. Waktu

Waktu ialah faktor yang juga besar lengan berkuasa dalam belajar. Kadang kala, sebagian orang berpikir bahwa waktu berguru ialah masa muda atau masa disekolah. Hal ini perlu kita cermati bersama kalau waktu berguru ialah masa muda, apakah saat usia bau tanah sudah mendapat ilmu yang benar, pas, cukup? atau waktu berguru hanya dimasa sekolah, apakah final sekolah kita sudah mendapat apa tujuan berguru kita? Tentu kita semua tahu balasan yang bijaksana ialah waktu berguru kita ialah selama masih hidup. Sehingga bukanlah kata yang sempurna bila usia menjadialasan untuk berhenti belajar. Dalam sebuah fatwa islam (al-hadist) diterangkan dan dianjurkan mengenai waktu berguru bahwa menuntut ilmu (belajar) dari buaian (dekapan sang ibu) hingga liang lahat (mati). Ini sangat terperinci sekali bahwa berguru itu tidak membatasi usia kecuali hingga meninggal dunia.

Disamping itu pula, seseorang yang melewati proses berguru tentunya memakai waktu untuk mencapai tujuan dari ia berguru tersebut. Pencapaian tujuan berguru adakala tidak dapat kita pastikan mendapat apa yang diinginkan. Oleh alasannya ialah itu “belajar” ialah proses yang panjang dan selalu bertambah. Saat seseorang berguru dapat kita ibaratkan mirip minum air laut. Semakin banyak meminum (menuntut ilmu), terasa semakin haus. Bisa juga berguru mirip orang menyulam dengan benang, satu warna, kemudian tambah warna lain, tambah variasi hingga ia cukup merasa puas dengan hasil yang dimilikinya dan terciptalah hasil karya yang lebih bagus.

3. Tenaga

Proses dapat berarti jalan. Untuk melangkah kita memerlukan tenaga. Jika kita berusaha keras layaknya berlari. Kita surut motivasi, kita lelah dan tertatih. selama seseorang tetap melangkah maju (belajar) ia akan mendekati dan atau hingga hingga tujuan.

Seperti itu dapat kita perumpamakan seseorang yang belajar. Ia harus menyadari bahwa berguru memerlukan tenaga. Tenaga dapat berasal dari keinginan / motivasi yang tumbuh. Tanpa keinginan / motivasi ia tidak akan memakai tenaganya untuk menentukan jalan belajar. Sehingga tenaga menjadi faktor yang mempengaruhi berguru seseorang.

4. Pengorbanan

Kata “pengorbanan” adakala mirip hal yang mengharuhkan, meninggalkan sesuatu demi sesuatu yang lain. Pengorbanan terlepas dari – apakah itu benar atau salah, penting atau lebih penting, rugi atau untung – yang dipahami oleh orang yang mengorbankan bahwa apa dilakukannya ialah menentukan jalan satu tanpa dapat menentukan jalan yang lain.

Dalam proses melewati jalan “belajar”, seseorang dapat banyak mengorbankan hal-hal yang sangat disayangkan untuk dilewati. Akan tetapi dengan menentukan dan meyakini jalan yang ia pilih, ia tidak akan menyesalinya. Sebagai pola “seseorang yang menentukan jalan berguru dalam dunia bisnis, ia akan menyakini jalan tersebut sesuai keinginannya. Walaupun ia mempunyai jalan untuk berguru bidang ilmu pengetahuan lain yang dapat saja beliau punya keinginan sama kuat dengan jalan berguru bisnis.
Sumber http://menofschool.blogspot.com