Thursday, November 15, 2018

√ 4 Pola Puisi Gres Stanza Dan Soneta Dalam Bahasa Indonesia

Stanza dan soneta merupakan dua diantara macam-macam puisi gres menurut bentuknya. Stanza–atau yang biasa dissebut oktaf–merupakan puisi yang satu baitnya harus terdiri atas delapan baris. Sementara itu, soneta merupakan puisi yang jumlah barisnya harus berjumlah emoat belas baris.


Khusus untuk soneta, puisi satu ini memiliki sejumlah pola khusus. Adapun beberapa pola tersebut antara lain: 4-4-3-3 (dua bait awal masing-masing berisi empat baris, dan dua sisanya masing-masing berisi tiga baris); 4-4-4-2 (tiga bait awal masng-masing berisi empat baris, dan bait terakhir berisi dua baris); serta pola satu bait berisi empat belas baris.


Untuk mengetahui menyerupai apa bentuk kedua jenis puisi ini, berikut ditampilkan beberapa pola diantaranya yang bisa disimak di bawah ini!


A. Contoh Puisi Baru Stanza*


Contoh 1:


Burung Hitam

Karya: WS. Rendra


Burung hitam anggun dari hatiku

betapa cekatan dan rindu sepi syahdu.

Burung hitam yakni buah pohonan.

Burung hitam di dada yakni bebungaan.

Ia minum pada kali yang disayang

ia tidur di daunan bergoyang.

Ia bukanlah dari sedih meski ia burung hitam.

Burung hitam yakni cintaku padamu yang terpendam.


Contoh 2:


Lagu Duka

Karya: WS. Rendra


Ia tiba tanpa mengetuk kemudian merangkulku

adapun ia yang licik berjulukan duka.

Ia bulang jingga neraka langit dadaku

adapun ia yang laknat berjulukan duka.

Ia keranda cendana dan bunga-bunga sutra ungu

adapun ia yang anggun berjulukan duka.

Ia tinggal dagelan sehabis ciuman panjang

adapun ia yang malang berjulukan duka.


B. Contoh Puisi Baru Soneta**


Contoh 1:


Sonet: X

Karya: Sapardi Djoko Damono


siapa menggores di langit biru

siapa meretas di awan lalu

siapa mengkristal di kabut itu

siapa mengertap di bunga layu

siapa cerna di warna ungu

siapa bernapas di detak waktu

siapa berkelebat setiap kubuka pintu

siapa mencair di bawah pandanganku

siapa terucap di celah kata-kataku

siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku

siapa tiba menjemputku berburu

siapa tiba-tiba menyibak cadarku

siapa meledak dalam diriku

: siapa Aku


(1968)


Contoh 2:


Sonet: Y

Karya: Sapardi Djoko Damono


walau kita sering bertemu

di antara orang-orang melawat ke kubur itu

di sela-sela bunyi biru

bencah-bencah kelabu dan ungu

walau kamu sering kukenang

di antara kata-kata yang usang ‘tlah hilang

terkunci dalam bayang-bayang

dendam remang

walau saya sering kausapa

di setiap simpang cuaca

dijau bermetamorfosis merah menyala

di pusing jantra

: ku tak tahu kenapa merindu

tergagap gugup di ruang tunggu


(1968)


*Semua pola puisi stanza tersebut disadur dari buku “Empat Kumpulan Sajak” karya WS. Rendra.


**Semua pola puisi soneta tersebut disadur dari buku “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono.


Demikianlah beberapa pola puisi gres stanza dan soneta dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi baaru stanza dan soneta khususnya, maupun  bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan jikalau terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini.


Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola puisi lainnya, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh puisi gres distikon dan terzina, contoh puisi gres quatrain dan quint, contoh puisi usang mantra, contoh puisi kontemporer mbleing, contoh puisi kontemporer tipografi, contoh puisi romance, contoh puisi usang syair, dan contoh puisi kontemporer multilingual. Sekian dan terima kasih.


 



Sumber https://dosenbahasa.com