Thursday, February 16, 2017

√ Teori Pertumbuhan Ekonomi (Klasik, Neoklasik, & Modern) Berdasarkan Para Ahli

Pertumbuhan ekonomi menggambarkan perluasan GDP potensial atau output nasional negara. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi terjadi apabila batas kemungkinan produksi bangsa bergeser keluar. Konsep yang berkaitan akrab yaitu tingkat pertumbuhan outputperorang. Ini memilih tingkat ketika standar standar hidup negara naik. Negara-negara terutama menaruh perhatian pada pertumbuhan outputperkapita lantaran mengakibatkan peningkatan rata-rata pendapatan.

Pertumbuhan ekonomi menggambarkan perluasan GDP potensial atau output nasional negara √ TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI (Klasik, Neoklasik, & Modern) Menurut Para Ahli

Pertumbuhan ekonomi mencakup pertumbuhan output potensial pada jangka panjang.pertumbuhanoutputperkapita merupakan target penting pemerintah lantaran berkaitan dengan peningkatan rata-rata real pendapatan dan standar standar hidup dalam suatu negara.

Empat roda pertumbuhan
Keempat roda atau empat faktor pertumbuhan itu adalah:
  • Sumber daya manusia  (penawaran tenaga kerja, pendidikan, disiplin, motivasi)
  • Sumber daya alam ( tanah, mineral, materi bakar, kualitas lingkungan)
  • Pembentukan modal (mesin, pabrik, jalan)
  • Teknologi (sains, rekayasa, manajemen, kewirausahaan)

Seringkali para ekonom membahas kekerabatan itu sebagai fungsi produksi agregat ( aggregateproductionfunction),yang menghubungkan total output nasional dengan input dan teknologi secara aljabar Apf yaitu :

Q= AF (K,L,R)

Dengan Q= output, K=jasa-jasa produktif modal, L=input tenaga kerja, R= inputsumberdaya alam, ekonomi, dan F yaitu fungsi produksi. Ketika input modal tenaga kerja atau sumber daya meningkat, maka kita sanggup berharap bahwa output akan meningkat, meskipun output barangkali akan memperlihatkan berkurangnya laba input-input pemanis dari faktor-faktor produksi. Kita sanggup melihat tugas teknologi sebagai penambah produktivitas input. produktivitas merupakan rasio output terhadap rata-rata input yang tertimbang ketika teknologi meningkat berkat temuan-temuan gres atau pengambil alihan teknologi dari luar negeri,kemajuan ini memungkinkan negara memproduksi lebih banyak output dengan tingkat yang sama dengan input.

Teori Teori Pertumbuhan Ekonomi

Para ekonom sudah usang mempelajari pertanyaan mengenai kepentingan relatif dari banyak sekali faktor dalam memilih pertumbuhan.dalam pembahasan berikut ini kita melihat teori-teori pertumbuhan ekonomi yang memperlihatkan beberapa petunjuk mengenai kekuatan-kekuatan pendorong dibalik terjadinya pertumbuhan.

Teori Klasik

Menurut teori klasik yang dipelopori oleh Adam Smith menyampaikan bahwa output akan berkembang sejalan dengan perkembangan penduduk. Dia memulai buat tesisnya ketika zaman keemasan. Pada ketika itu lahan-lahan belum bersifat scarcity, model belum ada yang diperhitungkan, hanyalah jumlah tenaga kerja yang diperhitungkan. Harga dan jumlah produk hanya tergantung pada jumlah tenaga kerja yang tersedia.akibatnya pertambahan penduduk dipandang sebagai faktor yang akan sanggup mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari sinilah muncul semboyan ” banyak anak banyak rezeki”, lantaran semakin banyak anak semakin banyak tenaga kerja yang bisa digerakkan untuk menggarap tanah (tanahh ketika itu belum merupakan hambatan bagi pertumbuhan output, lantaran terhampar luas sedangkan penduduk masih sedikit). mengingat output berkembang sejalan dengan perkembangan penduduk maka ketika itu belum berlaku konsep thelawofdiminishingreturns.

Penduduk makin bertambah begitu juga dengan produk nasional. Pada masa selanjutnya dirasakan zaman keemasan tersebut mulai hilang. Semakin bertambah penduduk sementara jumlah lahan tidak bertambah, mulai dirasakan tanah lahan semakin sempit.sehingga setiap pekerja gres akan mendapatkan lahan semakin lebih kecil untuk digarap. Pada ketika menyerupai ini barulah berlaku konsep thelawofdiminishingreturns.menurunnya rasio antara jumlah pekerja dan lahan yang tersedia akan menjadikan penurunan marginal produk sehingga akan menurunkan upah riil.

Teori pertumbuhan klasik juga mengemukakan keterkaitan antara pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Teori ini menyatakan hal-hal sebagai berikut:
  • ketika produksi marginal lebih tinggi daripada pendapatan perkapita jumlah penduduk masih sedikit dan tenaga kerja masih kurang.maka pertambahan penduduk akan menambah tenaga kerja dan menaikkan pertumbuhan ekonomi.
  • Ketika produk marjinal yang semakin menurun, pendapatan nasional semakin tumbuh, tetapi dengan kecepatan semakin melambat.maka pertambahan penduduk akan menambah tenaga kerja tetapi pendapatan perkapita turun dan pertumbuhan ekonomi masih ada meskipun kuantitasnya semakinkecill
  • Ketika produksi marginal nilainya sama dengan pendapatan per kapita artinya nilai pendapatan per kapita mencapai maksimum dan jumlah penduduk optimal.sehingga pertambahan penduduk akan membawa dampak yang tidak baik terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya malthus dan Ricardo mengamati pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.dari hasil pengamatan tersebut didapat kesimpulan sebagai berikut:
  • Bila rasio antar jumlah penduduk lebih kecil daripada jumlah faktor produksi lainnya,ini akan menjadikan pertambahan penduduk, pertambahan tenaga kerja dan sekaligus akan sanggup meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
  • Bila jumlah penduduk atau tenaga kerja berlebihan dibandingkan dengan faktor produksi yang lain, pertambahan penduduk akan menurunkan produk perkapita.selain itu juga akan menurunkan taraf kemakmuran masyarakat.
  • Bila jumlah penduduk selalu bertambah tanpa diikuti oleh pertambahan faktor lain, maka kemakmuran masyarakat akan mundur hingga tingkat subsisten, bahkan mungkin bisa di bawah tingkat subsisten.

Malthus sangat pesimis dalam menghadapi kondisi perekonomian masa depan,karena beliau belum memperhitungkan adanya peranan perkembangan teknologi yang bisa menaikkan tingkat produksi masyarakat.dengan teknologi yang lebih baik barang kebutuhan masyarakat sanggup dihasilkan dalam jumlah yang sesuai dengan apa yang diperlukan masyarakat. Hal ini sekaligus meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Teori Neo-Klasik

Menurut teori neoklasik yang dipelopori oleh Robert solow menyatakan pendapatnya sebagai berikut:
  1. Pertumbuhan produk nasional ditentukan oleh pertumbuhan 2 jenis input yaitu pertumbuhan modal dan pertumbuhan tenaga kerja.perhatian terhadap dua input tersebut sangat besar lantaran proses pertumbuhan ekonomi memerlukan : adanya intensifikasi modal yaitu suatu proses jumlah modal tenaga kerja naik setiap saat;adanya kenaikan tingkat upah yang dibayarkan kepada para pekerja pada ketika intensifikasi modal terjadi. Sehingga masyarakat mempunyai daya beli tinggi, konsumsi meningkat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan produk.
  2. Di samping faktor tenaga kerja dan modal, hal yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan yaitu faktor perkembangan teknologi.menurut Robert solow faktor yang paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu kemajuan teknologi dan peningkatan keahlian serta keterampilan para tenaga kerja dalam memakai teknologi.

Kemajuanteknologi merupakan simbol dari setiap perubahan dalam proses produksi maupun pengenalan produk-produk baru.sehinggaoutput yang lebih banyak dan lebih baik sanggup diperoleh dari sejumlah input yang sama. Hal ini terbukti dengan penemuan mesin uap, perkembangan komputer dan alat-alat telekomunikasi.

Teori Keynesian

Menurut teori keynesian yang dipelopori oleh JM keyness,keyless menyatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional dan kesempatan kerja terutama ditentukan oleh permintaan agregat. kaumkeynesian yakin bahwa kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal harus dipakai untuk mengatasi pengangguran dan menurunkan laju inflasi.konsep-konsep keynesian memperlihatkan bahwa peranan pemerintah sangat besar dalam membuat pertumbuhan ekonomi.perekonomian pasar tampaknya sulit untuk menjamin ketersediaan barang yang diperlukan masyarakat dan bahkan sering menjadikan instability, inequity dan inefisiensi. jikalau perekonomian sering dihadapkan pada ketidakstabilan, ketidakmerataan, dan ketidakefisienan, terang akan menghambat terjadinya pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Selanjutnya ada beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang dikategorikan sebagai teori pertumbuhan modern antara lain teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh rostow, yang dikemukakan oleh Schumpeter, harrod-domar dan Martin Feldstein.

Teori Rostow

Menurut rostow pertumbuhan ekonomi yaitu suatu proses dari banyak sekali perubahan yaitu sebagai berikut:
  1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi
  2. Perubahan pandangan masyarakat
  3. Perubahan cara menabung atau menanamkan modal dari yang tidak produktif ke yang lebih produktif
  4. Perubahan pandangan terhadap faktor alam.manusia harus mengubah akidah bahwa alam itu tidak akan memilih kehidupan manusia,tapi kehidupan insan harus bisa menaklukan atau mengendalikan kekayaan alam sehingga apa yang tersedia sanggup menjadi sumber kehidupan dalam mencapai kemakmuran.

Selanjutnya rostow juga mengemukakan tahap-tahap dalam pertumbuhan ekonomi antara lain yaitu sebagai berikut:
  • The tradisional sosaiti (masyarakat tradisional),artinya suatu kehidupan ekonomi masyarakat yang berkembang secara tradisional dan belum didasarkan pada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan adakala cara berfikirnya primitif dan irasional.
  • The precondition for take off (persyaratan tinggal landas), merupakan masa transisi masyarakat untuk mempersiapkan dirinya mulai mendapatkan teknik-teknik gres dan pemikiran-pemikiran gres dari luar kehidupan mereka.
  • The takeoff (tinggal landas),artinya pada tahap ini terjadi perubahan perubahan yang sangat drastis dalam terciptanya kemajuan yang pesat dalam penemuan dalam berproduksi dan lain sebagainya.
  • The drive to maturity (menuju kematangan),artinya pada tahap ini masyarakat secara efektif telah memakai teknologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alam.
  • The age of high mass consumption (konsumsi tinggi), artinya pada tahap ini perhatian masyarakat lebih menekankan pada duduk kasus kesejahteraan dan upaya masyarakat tertuju untuk membuat welfarestate,yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada penduduknya dengan cara mengusahakan distribusi pendapatan melalui sistem perpajakan yang progresif. Masyarakat tidak mempermasalahkan kebutuhan pokok lagi, tetapi konsumsi lebih tinggi terhadap barang tahan usang dan barang barang mewah.'

Teori Schumpeter

Menurut schumpeter, dalam bukunya thetheoryofeconomicdevelopment, menekankan teorinya pada tugas pengusaha dalam pembangunan. Kemajuan perekonomian sangat ditentukan oleh adanya enterpreneur (wiraswasta), entrepreneur yang unggul yaitu orang yang mempunyai inisiatif tinggi,kemampuan,Dan keberanian mengaplikasikan penemuan-penemuan gres dalam kegiatan berproduksi.paraentrepreneur akan membuat hal-hal gres menyerupai membuat barang gres memakai cara-cara gres dalam berproduksi memperluas pasar ke kawasan gres menyebarkan sumber materi mentah gres reorganisasi dan restrukturisasi dalam perusahaan atau industri untuk kemajuan yang lebih baik.

Teori Harrod – Domar

Menurut harroddomar,syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian sanggup mencapai pertumbuhan yang tangguh atau steadygrowth dalam jangka panjang yaitu perlunya investasi. Untuk membuat investasi perlu meningkatkan tabungan.oleh alasannya yaitu itu setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk menyimpan sebagai dari pendapatannya guna meningkatkan tabungan. Sebagai andal ekonomi yang menyebarkan konsep keynes,harrod-domar tetap mementingkan peranan pemerintah terutama dalam merencanakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dalam menghimpun dana untuk keperluan investasi biar pertumbuhan ekonomi sanggup meningkat.

Teori Martin Feldstein

Menurut Martin feldstein, pertumbuhan ekonomi harus dimulai dari sisi penawaran (agregat supply).selama ini konsep pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan terlalu berorientasi pada pengelolaan permintaan agregat. Martin mencoba untuk menyebarkan konsep gres yang disebut supply-side economic growth.

konsep pertumbuhan ekonomi ini didasarkan pada pandangan ekonomi klasik yang menyatakan output lebih memperlihatkan reaksi terhadap insentif pajak dan faktor-faktor pendapatan sehabis pajak dibandingkan dengan perubahan dalam permintaan agregat.Martin mengusulkan pemfokusan yang lebih besar terhadap faktor-faktor yang akan menaikkan pertumbuhan output potensial, di dunia menyerupai menaikkan tabungan dan investasi, memperbaiki peraturan dan pengurangan pajak.

Terjadinya pertumbuhan investasi diakibatkan oleh adanya tabungan. Oleh lantaran itu seharusnya masyarakat diberi kesempatan untuk bisa menabung. Caranya tentu dengan menaikkan insentif atau imbalan (pendapatan yang diterima masyarakat) yang memadai, sehingga mereka bisa menyisihkan pendapatannya untuk ditabung, (ingat S=f(Y), artinya saving d tentukan oleh pendapatan). Adanya kemampuan menabung,kentut jumlah tabungan akan meningkat dan tabungan ini merupakan sumber pendanaan investasi. Meningkatnya investasi akan menjadikan multiplayer investment terhadap pendapatan nasional.

Upaya untuk menaikkan pendapatan yang memadai dan bisa meningkatkan sumber penerimaan negara (berupa pajak) nonton yaitu dengan cara menurunkan pajak, bukan menaikkan pajak. Sehubungan dengan itu Athur Laffer (Samuelson;2000) menyatakan bahwa tarif pajak yang tinggi mungkin akan menurunkan penerimaan pajak itu sendiri. Hal ini disebabkan pajak tinggi akan mempersempit objek pajak, lantaran kegiatan perekonomian lebih rendah.

Sumber:
Dornbusch, R., Stanley., F., dan Richard, S. 2008. Macroekonomics 10TH Edition. New York; McGraw-Hill Companies, Inc.
Samuelson, P.A., and Nordhaus, W.D. 2001. New York; McGraw-Hill Companies, Inc.
Murni, A., 2006. Ekonomika Makro. Bandung. Refika Aditama
Sumber http://www.galinesia.com