Friday, April 7, 2017

√ Kekuatan Otot Dan Pemeriksaannya

Kekuatan Otot sangat diperlukan untuk melaksanakan aktifitas. Dapat diartikan sebagai suatu kemampuan otot menahan beban eksternal maupun internal, yang sangat dekat hubungannya dengan sistem neuromuskular yaitu seberapa besar kemampun saraf untuk menstimulus otot dalam berkontraksi.

Kekuatan Otot sangat diperlukan untuk melaksanakan aktifitas √ Kekuatan Otot Dan Pemeriksaannya

Kekuatan otot sanggup diukur pada otot ektremitas atas dan bawah. Kekuatan ekstremitas atas  yakni kemampuan otot tempat pundak (hubungan antara lengan dan beban), lengan atas, lengan bawah dan tangan. Sedangkan Kekuatan otot ekstremitas bawah adalah kemampuan otot pada tungkai atas dan tungkai bawah untuk melaksanakan fungsinya antara lain berpindah tempat, penopangan beban berat, dan menjadi referensi yang stabil sewaktu berdiri.

Cara Pemeriksaan Otot

Untuk memilih kekuatan otot sanggup dilakukan investigasi dengan cara berikut :
  1. Pasien dalam posisi berdiri, amati sistem rangka dan lihat apakah ada kelainan dan deformitas.
  2. Perhatikan adanya kontraktur dengan menyuruh pasien untuk menggerakkan persendian ekstremitas.
  3. Suruh Pasien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor, ukuran otot (atropi, hipertropi), serta ukur lingkar ekstremitasnya (perbedaan >1cm dianggap bermakna). Palpasi atau raba otot untuk menilik apakah ada kelainan otot.
  4. Sternocleidomastoideus: Pasien disuruh melihat ke salah satu sisi dengan melawan tahanan tangan pemeriksa.
  5. Trapezius: letakkan kedua tangan pemeriksa pada pundak pasien, suruh pasien menaikkan pundak melawan tahanan tangan pemeriksa.
  6. Deltoideus: suruh pasien mengangkat kedua lengan dan melawan dorongan tangan pemeriksa ke arah bawah.
  7. Otot panggul: atur posisi pasien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan pemeriksa di antara kedua lutut pasien, suruh pasien mengangkat salah satu tungkai, dorong tungkai kebawah.
  8. Abduksi panggul: atur posisi pasien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan pemeriksa pada permukaan lateral masing-masing lutut pasien, suruh pasien meregangkan kedua tungkai, melawan tahanan pemeriksa.
  9. Adduksi panggul: atur posisi pasien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan pemeriksa di antara kedua lutut pasien, suruh pasien mengangkat salah satu tungkai, minta pasien merapatkan kedua tungkai melawan tahanan pemeriksa. Palpasi otot untuk menilik apakah ada kelainan otot, kekuatan otot.
  10. Bisep: suruh pasien merentangkan kedua lengan dan mencoba memeluknya, pemeriksa menahan lengan supaya tetap ekstensi.
  11. Trisep: Suruh pasien menekuk kedua lengan dan mencoba merentangkannya melawan perjuangan pemeriksa untuk menciptakan lengan pasien tetap fleksi
  12. Otot pergelangan tangan dan jari-jari : suruh pasien merengangkan  kelima jari dan melawan perjuangan pemeriksa untuk mengumpulkan kelima jari.
  13. genggaman: suruh pasien menggenggam jari telunjuk dan jari tengah pemeriksa, tarik kedua jari dari genggaman pasien.
  14. Hamstring: atur posisi pasien telentang, kedua lutut ditekuk minta pasien meluruskan tungkai melawan tahan pemeriksa
  15. Kuadrisep: atur posisi pasien telentang,lutut setengah ekstensi,pasien menahan perjuangan pemeriksa untuk memfleksikan lutut
  16. Otot mata kaki dan kaki : suruh pasien melawan perjuangan pemeriksa untuk mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan perjuangan pemeriksa untuk memfleksikan kakinya.
  17. Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk menemukan area yang mengalami edema atau nyeri tekan, tungka, bengkak, krepitasi, dan nodul.
Pada Setiap investigasi dengan cara diatas gunakan skala berikut supaya bisa nantinya memperlihatkan penilaian kekuatan otot, supaya gampang nantinya dalam mengintervensi rencana selanjutnya.


Skala Kekuatan Otot 0 - 5

Skala / Nilai
Respon
0
Otot sama sekali tidak bisa bergerak, tampak berkontraksi, apabila lengan/ tungaki dilepaskan, akan jatuh 100% pasif.
1
Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2
Mampu menahan tegak yang berarti bisa menahan gaya gravitasi(saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh.
3
Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak bisa melawan tekan / dorongan dari pemeriksa.
4
Kekuatan Agak lemah dibandingkan sisi lain.
5
Kekuatan Normal

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com