Monday, June 26, 2017

Peta Geologi : Pengertian – Jenis – Komponen – Simbolnya

 mempunyai banyak sekali macam jenis bentuk yang sangat bervariasi dan juga di dalamnya sanggup dit Peta Geologi : Pengertian – Jenis – Komponen – SimbolnyaKita tahu jikalau bentuk muka bumi mempunyai banyak sekali macam jenis bentuk yang sangat bervariasi dan juga di dalamnya sanggup ditemukan berbagai jenis-jenis batuan. Sehingga untuk mempermudah dalam menganalisis dan juga mempelajarinya, dibuatlah peta yang sanggup membuktikan bentuk permukaan bumi dalam bidang datar atau dua dimensi.


Salah satunya berfungsi untuk mengetahui sebaran batuan yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan memakai simbol atau lambang tertentu untuk membedakannya dengan yang lain. Peta ini bukan peta yang  kita tahu kebanyakan yang terdapat pada atlas, peta ini dinamakan peta geologi. Peta ini khusus dibentuk untuk mempelajari mengenai ilmu kebumian yang berkaitan dengan ilmu geologi. Untuk mengetahui lebih terperinci apa itu peta geologi, berikut ini penjelasannya.


Pengertian Peta Geologi


Peta merupakan citra kecil dari permukaan bumi. Sedikit banyak jikalau dibandingkan dengan peta pada umumnya, peta geologi merupakan citra mengenai info mengenai sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, struktur, tektonika dan lain sebagainya yang behubungan dengan sumber daya. Peta geologi ialah salah satu dari bentuk data dan info geologi dari suatu wilayah atau tempat dengan tingkat kualitas yang berdasarkan skala.


Peta geologi biasanya ditampilkan berupa gambar dengan warna, simbol dan beberapa corak atau adonan dari ketiganya. Untuk menggambarkan kondisi geologi tersebut harus memakai beberapa hukum teknis ibarat batas – batas satuan batuan ataupun struktur yang berupa garis dan juga penyebarannya harus mengikuti bentuk badan batuan beku. Untuk perbedaan jenis yang terdapat pada batuan, diberikan tanda atau warna. Sedangkan untuk batuan sedimen tergantung dari hasil jurus (stike) dan kemiringan (dip).


Jenis – Jenis Peta Geologi


Peta geologi identik dengan peta topografi, namun peta geologi mempunyai beberapa simbol yang lebih banyak jumlahnya. Peta geologi terbagi menjadi beberapa macam antara lain:



  1. Peta Geologi Permukaan (Surface Geological Map)


Peta geologi ini merupakan peta yang memperlihatkan info – info geologi secara eksklusif terletak di bawah permukaan. Skala peta geologi permukaan bervariasi yaitu antara 1 : 50.000 sampai lebih dari skala tersebut. Peta ini bermanfaat untuk memilih lokasi materi bangunan, drainase, pencarian sumber air dan juga pembuatan jalan.



  1. Peta Singkapan (Outcrop Map)


Merupakan peta yang umumnya berskala besar dan juga mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat. Peta ini memberi info yang berasal dari pemboran serta sifat batuan dan kondisi strukturalnya. Peta singkapan berkhasiat untuk memilih lokasi ditemukannya batuan tertentu.



  1. Peta Ikhtisar Geologis


Peta yang memperlihatkan info eksklusif mengenai gugusan – gugusan yang tersingkap atau ekstrapolasi terhadap beberapa gugusan yang masih tertutup dengan lapisan endapan Holosen.



  1. Peta Struktur


Peta yang memilik garis – garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan yang terletak di bawah permukaan.



  1. Peta Isopach


Peta yang menggambarkan garis – garis yang menghubungkan titik – titik sebuah gugusan ataupun lapisan dengan ketebalan yang sama. Pada peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural.



  1. Peta Fotogeologi


Peta yang dibentuk berdasarkan pada interpretasi dari foto udara. Peta ini harus diberdasarkan keadaan yang bahwasanya di lapangan.



  1. Peta Hidrogeologi


Peta yang memperlihatkan kondisi air tanah yang terdapat pada tempat yang dipetakan. Peta ini sanggup diketahui juga lapisan kedap air dan tidak kedap air.


Komponen Peta Geologi


Sebuah peta akan terlihat lebih informatif jikalau di dalamnya memuat banyak sekali macam kelengkapan berupa komponen. Setidaknya ada sekitar 7 komponen yang harus dimiliki sebuah peta terutama peta geologi, komponen tersebut yaitu:



  1. Judul Peta


Judul peta ini menggambarkan info yang terdapat di sebuah peta. Biasanya judul peta terletak di samping atau bawah jikalau mengikuti standar Badan Informasi Geospasial. Judul peta ditulis memakai abjad kapital.



  1. Legenda


Legenda pada peta berupa kolom yang berisi keterangan mengenai simbol – simbol yang terdapat pada peta. Legenda menjadi penggalan yang penting, lantaran pembaca sanggup mengetahui objek yang terdapat pada peta.



  1. Skala


Perbandingan jarak bahwasanya dengan jarak yang terdapat pada peta. Skala dibagi menjadi 2 yaitu skala garis dan skala nominal.



  1. Garis Astronomis


Yaitu garis khayal yang terdiri atas bujur dan lintang. Garis bujur digunakan untuk memilih zona waktu, sedangkan garis lintang digunakan untuk melihat penyebaran iklim.



  1. Garis Kontur


Garis yang membuktikan suatu ketinggian yang sama di dalam peta. Garis kontur biasa ditemukan pada peta geologi dan juga peta topografi.



  1. Tahun Pembuatan


Merupakan tahun terakhir peta dibuat. Sebuah peta paling sedikit diperbaharui setidaknya 5 tahun sekali.



  1. Deklinasi


Garis keterangan yang memperlihatkan penunjuk arah utara peta dengan utara magnetik. Untuk sudut deklinasi akan direvisi 5 tahun sekali. Arah utara bumi selalu berada di kutub utara pada peta, sedangkan sumbu magnet bumi berada di akrab Greenland. Dan sumbu magnet bumi selalu bergeser sekitar 0,02 detik ke arah barat atau timur, hal ini disebabkan oleh imbas rotasi bumi.


Simbol – Simbol Peta Geologi


Simbol yang terdapat pada peta geologi merupakan tanda yang digunakan untuk menggambarkan hal yang ada pada peta geologi. Biasanya berupa abreviasi huruf, warna, simbol dan corak atau adonan dari ketiganya.



  1. Singkatan Huruf


Untuk membuktikan satuan kronostratigrafi yang terdapat pada peta geologi, sanggup ditunjukan memakai abreviasi huruf. Berikut ini yakni pola atau dokumen mengenai satuan kronostratigrafi yang dibentuk oleh Elsevier pada tahun 1989 atau revisinya:



  • Huruf pertama (huruf besar) menyatakan zaman, contohnya P untuk Perem, TR untuk Trias dan T untuk Tersier.

  • Huruf kedua (huruf kecil) menyatakan seri, contohnya Tm yang artinya kala Miosen dalam zaman Tersier.

  • Huruf ketiga (huruf kecil) menyatakan nama gugusan atau satuan litologi, contohnya Tmc yang berarti Formasi Cipluk berumur Miosen.

  • Huruf keempat (huruf kecil) menyatakan jenis litologi atau satuan peta yang lebih rendah (anggota), contohnya Tmcl yang berarti anggota kerikil gamping Formasi Cipluk yang berumur Miosen.

  • Huruf kelima digunakan atau digunakan hanya untuk batuan yang mempunyai kisaran umur yang panjang, contohnya Tpokc yang artinya Anggota Cawang Formasi Kikim berumur Paleosen – Oligosen.

  • Huruf pT (p kecil sebelum T besar) digunakan untuk abreviasi umur batuan sebelum Tersier yang tidak diketahui umur pastinya.

  • Untuk batuan yang mempunyai kisaran umur panjang, urutan abreviasi umur berdasarkan pada dominasi umur batuan, contohnya QT untuk batuan yang berumur Tersier sampai Kuarter yang didominasi batuan berumur Quarter; JK untuk batuan yang berumur Jura sampai Kapur yang didominasi oleh batuan yang berumur Jura.

  • Batuan beku dan batuan malihan yang tidak terperinci susunan dan umurnya, cukup dinyatakan dengan satu atau dua buah huruf, contohnya a untuk andesit, b untuk basalt, gd untuk granodiorit, um untuk ultramafik atau ofiolit dan s untuk sekis.

  • Batuan beku dan malihan yang diketahui umurnya memakai lambang abjad zaman, sebagai contoh Kg yang berarti berumur Kapur.

  • Pada peta geologi skala kecil, himpunan batuan cukup dinyatakan dengan abjad di belakang lambang era, zaman atau sub – zaman: contohnya Pzm yang berarti batuan malihan berumur Paleozoikum, Ks yang berarti sedimen berumur Kapur, Tmsv yang berarti klastika gunung api berumur Miosen, Tpv yang berarti batuan gunung api berumur Paleogen, Tn yang berarti batuan terobosan berumur Neogen. Dan satuan bancuh dinyatakan dengan notasi m.



  1. Tata Warna


Tata warna digunakan untuk membedakan satuan peta geologi dan dipilih berasaskan jenis batuan, umur satuan dan satuan geokronologi.



  • Warna dasar yang digunakan yaitu kuning, magenta (merah) dan sian (biru) serta gabunganya. Untuk setiap warna dinyatakan dengan memakai sandi 0, 1, 3, 5, 7 dan x, yang merupakan sandi ferajat kekuatan warna atau prosentase penyaringan pada proses kartografi.

  • Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan permukaan sepenuhnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur. Untuk membedakannya, beberapa satuan seumur sanggup digunakan corak.

  • Batuan malihan sanggup dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2) umur nisbi batuan pra malihan dan litologi. Tata warna batuan malihan sama dengan batuan sedimen atau memakai bakuan warna khusus.

  • Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya: asam, menengah, basa, dan ultrabasa. Untuk sanggup membedakannya dipilihlah warna yang berdekatan dan abreviasi abjad atau berdasarkan kunci warna yang sudah dibakukan. Namun, bila diharapkan sanggup memakai corak dengan bakuan khusus.

  • Batuan gunung api yang berlapis dan diketahui umurnya, akan mengikuti tata warna untuk batuan sedimen. Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunung api dan tuf, dinyatakan dengan corak. Beberapa satuan batuan gunung api yang terdapat pada suatu lembar peta geologi sanggup dibedakan berdasarkan susunan kimianya dengan bakuan warna khusus.

  • Satuan tektonit dinyatakan dengan corak khusus.

  • Atas dasar pertimbangan keilmuan atau prospek ekonomi, terdapat beberapa hal yang menonjol ibarat batuan terubah, derajat pemalihan atau persifatan khusus lainnya. Pada peta geologi sanggup disajikan secara khusus, di luar yang telah diuraikan.


Demikian info mengenai peta geologi. Semoga bermanfaat untuk Anda.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com