Metode Lumpur Aktif Sebagai Aplikasi Redoks – Reaksi redoks atau reaksi reduksi dan oksidasi dipelajari dalam kimia dimana pada umumnya terjadi di alam maupun dalam percobaan kimia.
Reaksi ini melibatkan penurunan bilangan oksidasi yang selanjutnya disebut dengan reaksi reduksi, dan kenaikan bilangan oksidasi yang disebut dengan reaksi oksidasi.
Ilmu perihal reaksi redoks banyak kita jumpai di kehidupan nyata. Salah satunya yaitu pemanfaatan lumpur aktif sebagai materi dalam proses pengolahan limbah industri. Di dalam proses pengolahan limbah tersebut terdapat reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi.
Aplikasi Redoks di dalam Proses Pengolahan Limbah
Industri
Sebagian besar industri niscaya menghasilkan limbah, baik yang berbentuk gas, padat, maupun limbah yang berbentuk cair. Sebelum limbah itu sanggup dibuang, limbah harus dipastikan telah kondusif bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Oleh alasannya itu perlu adanya pengolahan khusus baik secara fisika, kimia, maupun biologi untuk memastikan bahwa limbah bebas dari zat tersuspensi maupun zat terlarut yang membahayakan sekitar.
Adapun proses pengolahan limbah industri itu sendiri sangat beragam. Penentuan pengolahan didasarkan pada berbeagai macam aspek ibarat kandungan di dalam limbah dan bentuk dari limbah tersebut.
Beberapa industri memanfaatkan lumpur aktif yang mengandung kuman dan jamur untuk menguraikan limbah cair alasannya dianggap sebagai metode yang cukup efektif.
Prinsip dari penggunaan metode lumpur aktif ini yaitu terjadinya proses oksidasi pada materi atau zat-zat organik maupun anorganik semoga sanggup diolah dengan gampang di tahap selanjutnya.
Lumpur aktif dijadikan sebagai katalis yang membutuhkan oksigen untuk proses oksidasi. Secara singkatnya, dari proses oksidasi ini akan terjadi degradasi materi dikala mikroba dan jamur tumbuh dan terdispersi.
Baca juga: Pengertian dan rumus satuan Mol
Adapun reaksi
secara garis besar sanggup ditunjukkan melalui persamaan berikut.
Organik + O2 → CO2 + H2O + energi
Tahap-tahap Metode Lumpur Aktif
Berikut beberapa
tahapan untuk mengolah limbah pabrik yang berbentuk cair memakai limbah
aktif.
Tahap Awal
Pertama-tama pemisahan limbah cair dengan bahan-bahan pengotor ibarat bangkai binatang, bebatuan kecil, dan materi pengotor lainnya harus dilakukan. Hal ini dilakukan semoga tidak mengganggu proses pada tahap selanjutnya. Setelah itu bahan-bahan tersebut harus digiling semoga tidak mengganggu alat.
Tahap Primer
Setelah melewati tahap awal, limbah harus diendapkan sehingga partikel berukuran besar sanggup terpisah. Kemudian limbah diberi larutan elektrolit ibarat FeCl2, CaO, FeCl3, serta Al2(SO4)3. Hal ini bertujuan semoga partikel berukuran sedang sanggup menggumpal.
Artikel lainnya: Faktor yang mempercepat reaksi kimia
Tahap Sekunder
Limbah kemudian
dicampur dengan lumpur aktif yang mengandung banyak mikroba pengurai. Kemudian oksigen diareasi ke limbah semoga terjadi proses oksidasi yang maksimal. Adanya mikroba yang mengurai materi organik dan anorganik akan membebaskan gas H2S dan NH3 (amoniak).
Tahap Tersier
Setelah itu pada
tahap tersier terjadi proses nitrifikasi. Persamaan reaksi kimia yang terjadi yaitu sebagai berikut.
2NH4+
(aq) + 3O2 (g) → 2NO– (g) + 2 H2O (l) + 4H+ (aq)
2NO2–
(aq) + O2 (g) → 2NO3 (aq)
Kemudian nitrat
mengalami reduksi menjadi gas N2, NO, serta NO2 yang
disebut dengan proses denitrifikasi. Setelah itu fosfor dipisahkan dengan
proses koagulasi memakai garal Ca dan Al sehingga dihasilkan gumpalan.
Pada tahap ini zat
pencemar diadsorpsi dari limbah, termasuk juga anyir yang tidak sedap dan pewarna dari limbah itu sendiri. Setelah itu dilakukan juga absorpsi dan penyaringan partikel yang lebih kecil ibarat kuman dan virus sehingga limbah cair sanggup dibuang dan kondusif bagi lingkungan.
Daftar Pustaka :
Salirawati, Das,
dkk. (2007). Belajar Kimia Secara Kreatif.
Grasindo: Jakarta.
Sumber https://www.siswapedia.com