Thursday, May 25, 2017

Dampak Faktual Dan Negatif Pengalihan Lahan Hutan Untuk Perumahan

Setiap tahunnya populasi insan di bumi terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi hampir setiap negara terutama di negara berkembang. Perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan menjadi salah satu bukti dari semakin banyaknya jumlah penduduk di dunia. Tidak hanya itu saja, kini ini di kota – kota besar sudah banyak ditemukan gedung bertingkat yang dimanfaatkan sebagai tempat tinggal oleh sebagian besar orang yang tetapkan untuk tinggal di perkotaan, sebagai akhir dari banyaknya jumlah penduduk sehingga sudah tidak tersedia lahan kosong untuk dijadikan tempat tinggal. Maka tidak heran terjadi kepadatan jumlah penduduk di daerah perkotaan.


Kepadatan yang terjadi di perkotaan sudah tentu menjadi problem tersendiri yang harus dihadapi oleh orang – orang yang tinggal di sana. Polusi udara, polusi suara sampai polusi cahaya yang sudah biasa terjadi di perkotaan. Sehingga mau tidak mau pemerintah harus berpikir dalam menuntaskan permasalahan ini. Salah satunya dengan membuka lahan gres demi membangun perumahan sebagai sarana tempat tinggal masyarakat di luar kota – kota besar.


Saat ini lahan kosong yang tersedia sanggup dikatakan cukup untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Namun tidak semua lahan tersebut bisa menampung populasi penduduk yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga pemerintah tetapkan untuk membuka lahan perhutanan sebagai bentuk pengalihan lahan menjadi perumahan. Tentu hal tersebut menjadikan sisi kasatmata dan juga negatif dari beberapa pihak. Lalu apa sajakah dampak kasatmata dan negatif pengalihan lahan hutan untuk perumahan? Berikut penjelasannya.


Dampak Positif Pengalihan Lahan Hutan



  1. Menciptakan lapangan pekerjaan baru


Untuk membangun suatu daerah perumahan sudah tentu membutuhkan tenaga pekerja yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga sangat besar kemungkinan untuk membuat lapangan pekerjaan gres di daerah tersebut. Tenaga kerja yang direkrut bisa didatangkan dari luar kota atau pinggir kota, dengan begitu jumlah pengangguran akan berkurang jumlahnya.



  1. Terbukanya investor yang berasal dari segala bidang


Jika sebuah perumahan dibangun di atas lahan yang sangat strategis, sudah tentu akan menarik banyak investor untuk berinvestasi atau menamkan modal di sini. Tentunya itu akan menunjukkan laba tersendiri bagi pihak pengelola perumahan. Dengan begitu, pembangunan perumahan akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun selama proses pembangunan perumahan berlangsung.



  1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat


Dengan dialihkannya lahan hutan menjadi perumahan, otomatis masyarakat di sekitar daerah juga ikut berdampak. Dalam membangun perumahan sudah tentu akan tersedia banyak sekali macam akomodasi pendukung menyerupai jalan masuk jalan yang baik. Jika sudah begitu sistem transportasi bukan lagi menjadi penghalang dalam menyalurkan barang dan jasa. Sehingga kehidupan masyarakat sudah tentu akan meningkat taraf kehidupannya.



  1. Meningkatkan pendapatan masyarakat


Di dikala bersamaan, pembangunan perumahan juga ikut membuat banyak sekali macam acara menyerupai industri sampai transportasi. Dan itu sudah tentu mendorong masyarakat untuk berpikir dan bergerak dalam upaya meningkatkan pendapatan. Biasanya di dalam perumahan, sudah tentu harus tersedia banyak sekali macam akomodasi untuk melayani dan mensejahterakan masyarakatnya.



  1. Kepadatan penduduk di perkotaan berkurang


Banyak orang dari desa selalu tiba ke kota setiap tahunnya, dan sudah tentu hal tersebut menjadikan daerah perkotaan menjadi lebih padat. Jika telah dibangun perumahan di luar wilayah perkotaan, sanggup dipastikan orang – orang akan berpikir untuk berpindah keluar dari wilayah perkotaan menuju daerah perumahan yang tidak terlalu padat penduduk. Seiring berjalannya waktu, daerah perumahan juga menyediakan banyak sekali macam akomodasi yang sama lengkapnya menyerupai di perkotaan. Dengan beralihnya orang – orang untuk pindah di daerah perumahan, sudah tentu akan menurangi kepadatan di sentra kota.


Dampak Negatif Pengalihan Lahan Hutan



  1. Hilangnya daerah resapan air hujan


Saat hujan turun, air akan masuk ke dalam pori – pori tanah dan tertampung menjadi sumber air tanah, sebagian air hujan ada yang ikut mengalir ke sungai kemudian menuju maritim untuk kemudian menguap membentuk awan kembali, itulah yang dinamakan dengan siklus hidrologi. Jika daerah resapan menyerupai lahan perhutanan sudah tidak ada, akhir telah tertutup oleh perumahan, kemungkinan air hujan yang menyerap ke dalam tanah tidak terlalu banyak dan sebagian besar hanya akan hanyut terbawa sungai. Karena air hujan yang terserap masuk ke dalam tanah tidak banyak, maka ketersediaan air tanah juga ikut berkurang.



  1. Menimbulkan tragedi alam


Seperti yang kita tahu jikalau hutan mempunyai tugas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Apa risikonya jikalau hutan sudah berkembang menjadi perumahan? Sudah tentu akan menjadikan bencana alam menyerupai banjir sampai tanah longsor yang sebagai akhir dari hilangnya resapan air hujan. Banjir akan sangat dirasakan di daerah yang berada di hulu sungai, hal ini disebabkan oleh volume air sungai yang meningkat dikala hujan turun. Tanah longsor yang terjadi sebagai akhir dari sudah hilangnya pohon yang menahan tanah biar tetap tertahan dikala hujan. Di beberapa daerah juga bisa terjadi banjir bandang yang tidak hanya merusak tetapi juga menghilangkan korban jiwa.



  1. Terjadi pencemaran lingkungan


Seiring bertambahnya populasi manusia, banyak sekali macam bentuk acara insan akan menghasilkan limbah. Sayangnya, masih banyak ditemukan orang – orang yang belum sadar akan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga menjadikan banyak sekali macam pencemaran. Seperti pola penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil atau pembungan limbah rumah tangga dan industri yang tidak sesuai dengan tempat, yang sudah tentu akan menjadikan pencemaran baik tanah, udara sampai sumber air.



  1. Hilangnya lahan pertanian dan perkebunan


Makanan menjadi salah satu faktor penting yang diharapkan oleh semua makhluk hidup. Jika jumlah penduduk terus meningkat, maka jumlah masakan juga harus ikut meningkat. Namun, apa risikonya jikalau lahan pertanian serta perkebunan telah hilang. Sudah tentu ketersediaan masakan akan terhambat. Tidak heran jikalau ditemukan banyak orang yang kelaparan dan tidak bisa makan akhir dari berkurangnya pasokan makanan. Bagi petani, sudah dipastikan mereka kehilangan mata pencahariannya akhir pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan.


Memang untuk memajukan suatu bangsa tidaklah mudah. Ada dampak kasatmata dan negatif yang bisa terjadi ke depannya. Namun, jikalau telah dirancang dengan perencanaan yang baik dan sesuai dengan prosedur, setidaknya hal itu akan mengurangi dampak negatif dari membangun perumahan di lahan hutan. Semoga warta di atas bisa menambah pengetahuan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com