Reward dan punishment seharusnya diberikan pada belum dewasa dikala ia melaksanakan kebaikan atau kesalahan. |
Mendidik anak sanggup saja dilakukan dengan menerapkan sistem punishment. Tetapi ada hal lainnya yang tak boleh dilupakan baik orang bau tanah maupun pendidik. Adalah reward yang seharusnya selalu menjadi penyeimbang dari punishment.
Reward dan punishment seharusnya diberikan pada belum dewasa dikala ia melaksanakan kebaikan atau kesalahan. Hal ini diungkapkan oleh Marketing Director Adam Khoo Indonesia, Joycelina Fadjar dilansir dari Okezone.
"Reward dan punishment butuh. Masalah punishment phisical atau tidak, saya tidak sanggup bicara. Tergantung budaya dan iktikad yang ada. Hanya saja jika ada punishment di sekolah, jangan lupa ada reward,"kata Joyce.
Jika anak-anak hanya diberi hukuman, mereka akan merasa takut. Sehingga kesulitan mengungkapkan apa yang bahu-membahu dirasakan. Menurut Joyce, anak di luar terlihat disiplin, tetapi di dalam bahu-membahu penakut.
Lihat juga: Hukuman Bisa Merusak Perkembangan Otak Anak
Sedangkan reward sederhana yang sanggup dilakukan oleh para orangtua dan pendidik ialah dengan memperlihatkan pujian. Hal ini sanggup menciptakan belum dewasa merasa usahanya dihargai.
"Kalau benar dipuji, jika anggun diberi sesuatu kelebihan sanggup berupa poin atau surat rekomendasi tidak jadi masalah. Sehingga, dikala memperlihatkan keunggulannya, mereka mendapat hasil yang tidak harus berupa materi," tutup Joyce. Sumber http://www.sekolahdasar.net