Thursday, May 25, 2017

√ Sistem Pembagian Terstruktur Mengenai Filogenik

Sistem Klasifikasi Filogenik – Klasifikasi Filogenik diciptakan oleh Charles Darwin (1859), ia menerbitkan buku wacana teori evolusi. Ia menyatakan bahwa kesamaan struktur badan menawarkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Didasarkan pada urutan perkembangan makhluk hidup (Filogeni). Serta untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar satu makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lainnya.


Pentingnya Sistem Klasifikasi Filogenik


Sistem pembagian terstruktur mengenai secara filogenik sanggup diartikan sebagai pengelompokan menurut jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar tingkatan takson. Darwin mengkaitkan hubungan antara pembagian terstruktur mengenai dan evolusi. Dasar dari fatwa Darwin yakni setiap dari makhluk hidup mengalami perubahan sehingga sifat ataupun ciri-cirinya berbeda dengan sifat ataupun ciri dari nenek moyangnya.


Baca juga: Macam-Macam Sistem Klasifikasi


Kelebihan dari sistem pembagian terstruktur mengenai filogenik sendiri yaitu sanggup mengetahui adanya hubungan filogenik antar makhluk hidup dalam satu kelompok. Selain Darwin, Carolus Linnaeus juga mempunyai perhatian besar dalam bidang botani, dia mengemukakan bahwa makhluk hidup yang mempunyai ciri persamaan yang paling banyak digolongkan dalam suatu tingkatan yang sama.


Tingkatan Takson dan Cara Pemberian Nama pada Tingkatan Takson


Tingkatan pengelompokan dari suatu makhluk hidup disebut tingkatan takson. Anggota dari tingkatan takson jikalau semakin tinggi tingkatan taksonnya maka akan mempunyai persamaan semakin sedikit. Tingkatan takson dari tingkat tinggi ke rendah pada umumnya yaitu:


1. Kingdom (Dunia)


2. Phylum (Filum) atau Division (Divisi)


Pemberian nama pada tingkat filum atau divisi, ditentukan bahwa nama takson harus mecerminkan ciri khas seluruh marga divisi ditambah akhiran phyta atau mycota.


3. Classis (Kelas)


Untuk tingkat kelas (classis), dukungan nama didasarkan atas ciri-ciri kodrati yang khas.


Contohnya menyerupai Dicotyledoneae (biji berkeping dua). Sangat disarankan agar nama kelas menggunakan akhiran yang berbeda-beda, sanggup mycetes, phyceae, opsida, inae atau ae. Seperti, Ascomycetes, Chlorophyceae, dan Gnetopsida.


Baca juga: Tahapan sistem klasifikasi


4. Ordo (Bangsa)


Pemberian nama pada tingkat ordo diambil dari salah satu suku yang tergolong di dalamnya dengan mengubah akhiran aceae menjadi ales. Contohnya menyerupai Malvaceae (suku), dan Malvales (bangsa)


5. Familia (Suku)


Pemberian nama pada tingkat Famili (Suku) terdiri atas satu kata, dibuat dari salah satu nama takson tingkat marga yang di bawah ditambah dengan akhiran aceae, namun tidak dicetak miring. Seperti, Solonaceae = Solonum + aceae.


Namun ada juga yang menyimpang dari ketentuan ini oleh alasannya sudah ada semenjak dahulu telah digunakan. Seperti, Poaceae, Compositae.


Baca juga: sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup dalam biologi modern


6. Genus (Marga)


Takson tingkat genus (marga), dukungan nama terdiri atas satu kata benda yang berbentuk tunggal, aksara pertama ditulis dengan aksara besar dan seluruh aksara dalam kata itu dicetak miring. Contohnya yaitu, Citrus (Jeruk).


7. Species (Spesies/Jenis)


Untuk dukungan nama takson pada tingkat jenis terdiri lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus disatukan atau ditulis dengan tanda hubung.


Contoh: Hibiscus rosa sinensis harus ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.


Untuk dukungan nama takson pada tingkat jenis untuk flora dihentikan merupakan suatu tantonim, yaitu nama yang terdiri atas dua kata yang sama persis atau dua kata yang hampir sama.


Contoh: Linaria linaria dan Boldu boldus.


Untuk nama takson tingkat jenis harus dicetak miring atau tidak dicetak miring namun harus digaris bawah.


Baca juga: Tahapan sistem pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup


 Klasifikasi Filogenik diciptakan oleh Charles Darwin  √ Sistem Klasifikasi Filogenik


Tingkatan Organisasi Kehidupan


Selain tingkatan takson dalam pembagian terstruktur mengenai filogenik ada juga tingkatan organisasi kehidupan yaitu:


1. Molekul


2. Sel, adapun bab dari sel ada membran sel, sitoplasma, serta nukleus (inti sel).


3. Jaringan


4. Organ


5. Sistem Organ


6. Individu


7. Populasi


8. Komunitas


9. Ekosistem, dan


10. Biosfer


Daftar Pustaka

Anggota IKAPI. (2015). Biologi. Jawa Tengah: Media Karya Putra

Wonokerto, Daryonoto. (2013). Klasifikasi dengan Sistem Filogenik. [Online]. Tersedia: http://istilaharti.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-dengan-sistem-filogenik.html [19 Oktober 2018].



Sumber https://www.siswapedia.com