Sunday, May 14, 2017

√ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [Mudah Dipahami]

Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya - Rencana yang telah ditetapkan ditindaklanjuti dengan melakukakan Studi kelayakan. Studi kelayakan merupakan kajian untuk menilai kelayakan dari aktivitas yang terdapat dalam planning yang sanggup dilaksanakan dalam jangka menengah.


Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]

Dalam Studi kelayakan sudah termasuk pradesain sturuktur yang akan di berdiri dan direncanakan pengadaan tanah dan/ atau pemukiman kembaku. Studi kelayakan yang dimaksudkan untuk menyeleksi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih dilakukan oleh instansi yang terkait dengan sumber daya tersebut, mencakup:


1. Kelayakan teknis, ekonomi, social, dan lingkungan

2. Kesiapan masyarakat untuk mendapatkan planning kegiatan
3. Keterpaduan antar sector
4. Kesiapan pembiayaan
5. Kesiapan kelembagaan

Studi kelayakan ditindak lanjuti dengan penyusunan progam-progam. Progam disusun dan ditetapkan oleh instansi terkait sesuai dengan lingkup kiprah dan fungsi masing-masing dengan berpedoman pada planning dan ketentuan peraturan dan perundang-undangan. Perkiraan benefit (cash in flows) dan asumsi cost (cash out flows) yang menggambarkan ihwal posisis keuangan di masa yang akan tiba sanggup dipakai sebagai alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek. Di pihak lain, dengan adanya hasil perhitungan kriteria investasi, penanaman modal sanggup menggunakannya sebagai materi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kriteria investasi yang dipakai meliputi: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Ratio (PR), Payback Period (PP), dan Analisis sensitivitas.

#1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) ialah kriteria investasi yang banyak dipakai dalam mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan Net Present Value (NPV) merupakan net benefit yang telah didiskon dengan memakai social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. Net Present Value (NPV) mengatakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan Cost (biaya). Pada suatu investasi akan dikatakan layak untuk dilanjutkan bila nilai NPV lebih dari nol, bila nilai NPV kurangdari nol maka investasi tersebut tidak layak untuk dilanjutkan. Rumus Net Present Value (NPV) yaitu:
Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
Keterangan:
Bt = Economic Benefit (penerimaan untuk unit penampungan susu) pada tahun ke t
Ct = Cost (pengeluaran untuk unit penampungan susu) pada tahun ke t 
t   = Tahun Investasi unit penampungan susu (Jangka Waktu) 
n  = Umur Investasi unit penampungan susu (1,2,3,…,n) 
i   = Social Discount Rate (Tingkat Suku Bunga)

#2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) ialah perbandingan antara net benefit yang telah di discount faktual dengan net benefit yang telah di discount negatif. rumusnya yaitu:
Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
Keterangan: 
Bt = Economic Benefit (penerimaan untuk unit penampungan susu) pada tahun ke t 
Ct = Cost (pengeluaran untuk unit penampungan susu) pada tahun ke t 
 t   = Tahun Investasi unit penampungan susu(Jangka Waktu) 
 n  = Umur Investasi unit penampungan susu (1,2,3,…,n) 
 i   = Social Discount Rate (Tingkat Suku Bunga)

Kriteria nilai Net B/C :
Apabila nilai Net B/C > 1 maka gagasan usaha/proyek tersebut layak untuk dikerjakan dan Apabila nilai Net B/C < 1 maka gagasan usaha/proyek tersebut tidak layak untuk dikerjakan. Apabila nilai Net B/C sama dengan 1, maka cash in flows sama dengan cash out flows yang dalam present value disebut dengan Break Even Point (BEP), yaitu total cost = total revenue.

#3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) ialah perbandingan antara benefit kotor yang etlah di discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di discount. Rumusnya yaitu:
Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
Kriteria nila Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) 
Apabila Gross B/C > 1 maka feasible (go).
Apabila Gross B/C < 1 maka tidak feasible (go).
Apabila Gross B/C = 1 maka berada dalam keadaan BEP.

#4. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) ialah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan Net Present Value (NPV)  = 0 (nol). Apabila perhitungan IRR lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek/usaha tersebut feasible, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC proyek tersebut tidak feasible. Rumus IRR sebagai berikut:
Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
Keterangan:
I1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1 
I2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

#5. Profitability Ratio (PR)
Profitability Ratio (PR) ialah suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Nilai dari masing-masing variable dalam bentuk present value atau nilai yang telah di discount dengan discount factor dari Social Opportunity Cost of Capital yang berlaku dalam masyarakat. Rumus dari Profitability Ratio yaitu:
Ukuran yang dipakai dalam hasil perhitungan Profitability Ratio sama dengan rasio sebelumnya, apabila PR > 1 berarti layak (feasible), PR < 1 berarti tidak layak dan PR = 1 berarti berada dalam keadaan BEP.

#6. Payback Period (PP)
Payback Period (PP) ialah teknik evaluasi terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu perjuangan dengann cara mengukur seberapa cepat suatu investasi kembali. Terdapat dua macam model perhitungan yang sanggup dipakai untuk menghitung masa pengembalian investasi, yaitu :

1. Jika fatwa kas per tahun jumlahnya sama
 Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
2. Jika fatwa kas tidak sama maka harus dicari satu per satu yakni dengan cara mengurangkan total investasi dengan cash flow hingga diperoleh hasil total investasi sama dengan cash flow pada tahun tertentu.
Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya  √ Teori Studi Analisis Kelayakan Beserta Pendekatannya [MUDAH DIPAHAMI]
Keterangan :
n = tahun terakhir dimana jumlah cash flow masih belom sanggup menutup origin investment
a = jumlah origin investment
b = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n
c = jumlah kumulatif cash flow pada tahun ke n+1

#7. Analisis Sensitivitas
Analisis ini menurut pada kemungkinan yang paling optimis hingga pada kemungkinan yang paling pesimis. Range (jarak) antara kategori optimis dan pesimis yang lebih kecil merupakan investasi yang beresiko rendah. Analisis ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya perubahan ibarat :
  • Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya kontruksi, biaya baku, dan produksi.
  • Penurunan produktivitas
  • Mundurnya jadwal pelaksanan proyek

Analisis tersebut sanggup diketahui seberapa jauh dampaknya terhadap kelayakan proyek. Analisis sensitivitas ini dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C ratio, danpayback period.

Nah Gaes, Itulah Ulasan artikel terkait dengan Teori Studi Kelayakan Beserta Pendekatannya yang kami rangkum dalam laporan tamat semester kami ang berjudul analisis kelayakan agroindustri tempe kabupaten jember. terkait dengan ulasan artikel tersebut apakah ada yang ingin ditanyakan gaes?

Sumber http://www.galinesia.com