Thursday, June 22, 2017

√ Imbas Tanda-Tanda Atmosferik Terhadap Kehidupan Manusia

Apa dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kehidupan insan ?


Jika ditelaah secara pribadi ataupun tidak langsung, cuaca dan iklim di wilayah bumi ini memperlihatkan dampak kepada kegiatan kehidupan insan yang mencakup antara lain jenis mata pencahariannya, keadaan sosial serta kebudayaannya dsb.


Coba kita lihat mata pencaharian masyarakat yang ada di wilayah Indonesia, contohnya mata pencaharian masyarakat yang hidup di dataran rendah menyerupai Jogjakarta berbeda dengan mata pencaharian masyarakat yang hidup di dataran tinggi Dieng di Wonosobo.


Okelah kita mungkin berfikir bahwa masyarakat Jogjakarta dan Wonosobo banyak yang menjadi petani. Tapi cobalah dilihat lebih detail. Kita akan menemukan bahwa masyarakat Jogjakarta cenderung bercocok tanam dengan jenis flora padi sedangkan masyarakat Dieng cenderung berkebung kentang.


Mengapa bisa berbeda? ya alasannya ialah faktor efek cuaca dan iklim. Faktor inilah yang menciptakan tempat yang satu dengan yang lain akitivitas kehidupan manusianya menjadi berbeda.


Bukannya ada pepatah yang menyampaikan “dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung?”, nah, ini merupakan bab dari upaya pembiasaan insan terhadap lingkungannya.


Apa dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kehidupan insan  √ Dampak Gejala Atmosferik Terhadap Kehidupan Manusia

Gambar. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kehidupan insan contohnya tempat subur manusianya cenderung menjadi petani (Foto: KPPN)


Contoh dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kehidupan manusia


1. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kekayaan hayati


Daerah tropis mempunyai curah hujan yang melimpah, kelembapan yang tinggi dan intensitas sinar matahari yang cukup menciptakan tempat ini mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam. Ini berbeda dengan tempat sub tropis atau tempat kutub. Kekayaan hayati ini bisa berwujud sumber daya alam.


Adanya sumber daya alam yang melimpah mendorong upaya untuk memanfaatkan dan melaksanakan pengolahan sehingga muncul lokasi-lokasi industri, perkantoran, sentra kerajinan, sentra perbelanjaan, pemukiman dsb.


2. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap mata pencaharian atau pekerjaan


Setiap jenis flora memerlukan kondisi yang berbeda-beda, baik itu mencakup jumlah konsumsi airnya, intensitas cahaya matahari, kelembapan udara, temperatur lingkungan dll. Nah, kondisi ini menciptakan kegiatan pertanian menjadi terpengaruhi.


Oleh alasannya ialah itu, setiap petani di tempat harus bisa memperkirakan jenis flora apa yang cocok di tanam di wilayahnya masing-masing. Selain itu, petani juga dituntut bisa memprediksi kapan waktu tanam dan panen yang sempurna biar memperoleh hasil panen yang optimal.


3. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap bidang komunikasi


Cuaca yang tidak baik sanggup memperlihatkan gangguan terhadap kualitas siaran radio, televisi ataupun alat-alat yang memakai satelit.


Misalnya, pada siaran radio yang memakai lapisan ionosfer sebagai pemantul gelombang sehingga siarannya bisa terpantul menyebar ke segala arah dalam radius tertentu terhadap tower. Nah, kalau ada terjadi angin puting-beliung maka akan mensugesti ionosfer sehingga pematulan gelombang akan terganggu dan sinyal yang diterima oleh radio pendengar akan melemah.


4. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap nelayan tradisional


Nelayan tradisional yang masih memakai layar memanfaatkan arah dan tenaga angin untuk mendorong kapal. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan terkat angin darat dan angin laut.


5. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap budaya masyarakat


Kita bisa melihat bagaimana efek iklim terhadap pakaian masyarakat, contohnya penduduk suku eksimo di kutub utara memakai pakaian tebal, hal ini berbeda dengan pakaian yang dipakai oleh masyarakat Arab yang cenderung tipis namun berukuran lebar.


Atau bisa juga kita melihat bentuk rumah masyarakat di hutan dimana masyarakatnya menciptakan rumah dari kayu dan dibentuk panggung untuk menghindari serangan hewan buas. Keadaan ini berbeda dengan bentuk rumah masyarakat yang tinggal di perkotaan.


6. Dampak tanda-tanda atmosferik terhadap kependudukan


Daerah yang padat penduduknya merupakan tempat yang mendukung untuk keberlangsungan hidup insan alias yang cocok untuk manusia. Daerah ini menuntut adanya ketersediaan air yang cukup dan adanya materi makanan.


Daerah yang mempunyai cuaca dan iklim yang ekstrim cenderung dihindari untuk dipakai sebagai tempat tinggal.



Sumber https://www.siswapedia.com