Sunday, June 25, 2017

√ Makalah Kuliah Antigen

Tugas kuliah bagi seorang mahasiswa ialah sesuatu yang biasa. Ya, biasa. Biasa mereka dapatkan. Dari para dosen pastinya. Tugas kuliah sanggup berupa makalah ataupun tugas-tugas lainnya. Berikut saya posting untuk share atau tambahan referensi “contoh makalah kuliah”. Contoh makalah kuliah berikut ialah contoh makalah peternakan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Imunologi termasuk pencegahan. Pencegahan sendiri ialah sengaja memperlihatkan kekebalan atau imunitas, sehingga anak tersebut, walaupun kemudian menerima nanah tidak akan meninggal atau menderita cacat (sequilae).
Pada umumnya, antigen-antigen sanggup di klasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu antigen eksogen dan antigen endogen.antigen eksogen ialah antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes dalam bentuk mikroorganisme,tepung sari,obat-obatan atau polutan. Antigen ini bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit nanah hingga ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi, menyerupai pada asma.
Kespesifikan reaksi antara antigen dan antibodi telah ditunjukkan melalui penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Landsteiner. Ia menggabungkan radikal-radikal organik kepada protein dan menghasilkan antibodi terhadap antigen-antigen tersebut. Keputusan yang diperolehi memperlihatkan antibodi sanggup membedakan antara kelompok berbeda pada protein ataupun kumpulan kimia yang sama tetapi berbeda kedudukan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Imunologi

Imunologi ialah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang meliputi kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit;
malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi mempunyai banyak sekali penerapan pada banyak sekali disiplin ilmu dan balasannya dipecah menjadi beberapa subdisiplin. Pada mulanya imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang mempelajari respons tubuh, terutama respons kekebalan, terhadap penyakit infeksi. Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengajukan teori kontagion yang menyatakan bahwa pada penyakit nanah terdapat suatu zat yang sanggup memindahkan penyakit tersebut dari satu individu ke individu lain, tetapi zat tersebut sangat kecil sehingga tidak sanggup dilihat dengan mata dan pada waktu itu belum sanggup diidentifikasi.
B.    Sejarah Perkembangan Imunologi

           Pada tahun 1798, Edward Jenner mengamati bahwa seseorang sanggup terhindar dari nanah variola secara alamiah, bila ia telah terpajan sebelumnya dengan cacar sapi (cow pox). Sejak dikala itu, mulai dipakailah vaksin cacar walaupun pada waktu itu belum diketahui bagaimana prosedur yang bahwasanya terjadi. Pasteur pada tahun 1880 menemukan penyebab penyakit nanah dan sanggup membiak mikroorganisme serta tetapkan teori kuman (germ theory) penyakit. Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan diperolehnya vaksin rabies pada insan tahun 1885. Hasil karya Pasteur ini kemudian merupakan dasar perkembangan vaksin selanjutnya yang merupakan pencapaian gemilang di bidang imunologi yang memberi dampak positif pada penurunan morbiditas dan mortalitas penyakit nanah pada anak. Pada tahun 1880, Robert Koch menemukan kuman penyebab penyakit tuberkulosis. Dalam rangka mencari vaksin terhadap tuberkulosis ini, ia mengamati adanya reaksi tuberkulin (1891) yang merupakan reaksi hipersensitivitas lambat pada kulit terhadap kuman tuberkulosis. Reaksi tuberkulin ini kemudian oleh Mantoux (1908) digunakan untuk mendiagnosis penyakit tuberkulosis pada anak. Imunologi mulai digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit pada anak. Vaksin terhadap tuberkulosis ditemukan pada tahun 1921 oleh Calmette dan Guerin yang dikenal dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Kemudian diketahui bahwa tidak hanya mikroorganisme hidup yang sanggup mengakibatkan kekebalan, materi yang tidak hidup pun sanggup menginduksi kekebalan. Setelah Roux dan Yersin menemukan toksin difteri pada tahun 1885, Von Behring dan Kitasato menemukan antitoksin difteri pada  hewan (1890). Sejak itu dimulailah pengobatan dengan serum kebal yang diperoleh dari kuda dan imunologi diterapkan dalam pengobatan penyakit nanah pada anak.
Pengobatan dengan serum kebal ini di kemudian hari berkembang menjadi pengobatan dengan imunoglobulin spesifik atau globulin gama yang diperoleh dari manusia. Dengan pemakaian serum kebal, muncullah secara klinis kelainan tanggapan sumbangan serum ini. Dua orang dokter anak, Clemens von pirquet dari Austria dan Bela Shick dari Hongaria melaporkan pada tahun 1905, bahwa anak yang menerima suntikan serum kebal berasal dari kuda terkadang menderita panas.
          Pada tahun 1911-1914, Noon dan Freeman mencoba mengobati penyakit hay fever dengan cara terapi imun yaitu menyuntikkan serbuk sari subkutan sedikit demi sedikit. Dasarnya pada waktu itu dianggap bahwa serbuk sari mengeluarkan toksin, dengan impian semoga terbentuk antitoksin netralisasi. Sejak itu cara tersebut masih digunakan untuk mengobati penyakit alergi terhadap antigen tertentu yang dikenal dengan cara desensitisasi. Akan tetapi prosedur yang kini dianut ialah menurut pembentukan antibodi penghambat (blocking antibody).
Dengan inovasi reaksi tuberkulin, Schloss (1912) dan von Pirquet (1915) melaksanakan uji gores (scratch test) pada kulit untuk diagnosis penyakit alergi pada anak. Talbot (1914), seorang dokter anak, dengan uji gores melihat adanya hu- bungan antara asma anak dengan telur. Cooke (1915) memodifikasi uji gores dengan uji intrakutan, dan melaporkan juga bahwa faktor keturunan memegang peranan pada penyakit alergi. Pada tahun 1913, Shick juga memperkenalkan uji kulit untuk memilih kepekaan seseorang terhadap kuman difteri, sehingga makin banyak fenomena imun diterapkan dalam uji diagnostik penyakit anak.
Rackemann (1918) melihat bahwa sebagian besar asma pada anak mempunyai dasar alergi dan dinamakan asma tipe ekstrinsik. Prausnitz dan Kustner (1921) menyatakan bahwa zat yang mengakibatkan sensitisasi kulit pada uji kulit sanggup ditransfer melalui serum penderita. Memang pada waktu itu prosedur alergi yang sempurna belum diketahui. Kini berkat penelitian yang telah dilakukan, proses selular dan molekular yang terjadi pada penyakit alergi sanggup dijabarkan. Dengan ditemukannya pemanis oleh Bordet (1894), uji diagnostik yang menggunakan fenomena imun berkembang lagi dengan uji fiksasi pemanis (1901), menyerupai pada penyakit sifilis.
              Setelah Landsteiner (1900) menemukan golongan darah ABO, dan disusul dengan golongan darah rhesus oleh Levine dan Stenson (1940) , maka kelainan klinis menurut reaksi imun semakin dikenal. Pada masa itu, fenomena imun yang terjadi gres sanggup dijabarkan dengan istilah imunologi saja. Baru pada tahun 1939, 141 tahun sesudah inovasi Jenner, Tiselius dan Kabat menemukan secara elektroforesis bahwa antibodi terletak dalam spektrum globulin gama yang kemudian dinamakan imunoglobulin (Ig). Dengan cara imunoelektroforesis diketahui bahwa imunoglobulin terdiri atas 5 kelas yang diberi nama IgA, IgG, IgM, IgD dan IgE (WHO, 1964), dan kemudian diketahui bahwa masing-masing kelas tersebut mempunyai subkelas. Pada tahun 1883, Metchnikoff bahwasanya telah menyampaikan bahwa pertahanan badan tidak saja diperankan oleh faktor humoral, tetapi leukosit juga berperan dalam pertahanan badan terhadap penyakit infeksi.
Pada waktu itu kiprah leukosit gres dikenal fungsi fagositosisnya. Beliaulah yang menemukan sel makrofag. Sekarang kita mengetahui bahwa sel makrofag aktif berperan pada imunitas selular untuk eliminasi antigen. 
C.    Pengertian Antigen dan Antibodi
Antigen merupakan materi ajaib yang dikenal dan merupakan sasaran yang akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri. Sehingga sanggup dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi sanggup juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) dipasangkan ke protein-pembawa. Sistem kekebalan atau sistem imun ialah sistem proteksi imbas luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi badan terhadap nanah kuman dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat ajaib lain dalam tubuh.
 Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) ialah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Sistem imunitas insan ditentukan oleh kemampuan badan untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Antibodi sanggup ditemukan pada darah atau kelenjar badan vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan badan untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda ajaib menyerupai kuman dan virus. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah dan memasuki jaringan badan melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi mempunyai dua rantai berat besar dan dua rantai ringan.
Terdapat beberapa tipe berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan ke dalam kelas (en:isotype) yang berbeda menurut pada tiap rantai berat. Lima isotype antibodi yang berbeda diketahui berada pada badan mamalia dan memainkan kiprah yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang sempurna untuk tiap tipe benda ajaib berlainan yang masuk ke dalam tubuh, yaitu: IgG, IgM, IgA, IgD dan IgE, yang mempunyai perbedaan area C.
Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi badan juga berkurang, sehingga mengakibatkan patogen, termasuk virus yang mengakibatkan demam dan flu, sanggup berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memperlihatkan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. Dalam faktanya kekuatan antibody seseorang tersebut dalam melawan antigen yang terdapat dalam badan seseorang. Antibodi ialah protein yang sanggup ditemukan pada darah atau kelenjar badan vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan badan untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda ajaib menyerupai kuman dan virus. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi mempunyai dua rantai berat besar dan dua [rantai ringan]. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut sel B. Terdapat beberapa tipe yang berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam isotipe yang berbeda menurut pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima isotipe antibodi yang berbeda diketahui berada pada badan mamalia, yang memainkan kiprah yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang sempurna untuk tiap tipe benda ajaib yang berbeda yang ditemui.
Antigen endogen ialah antigen yang terdapat didalam badan dan meliputi antigen-antigen berikut:antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan  antigen idiotipik atau antigen alogenik (homolog).Antigen senogeneik ialah antigen yang terdapat dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya, antigen-antigen ini penting untuk mendiagnosa penyakit.
Kelompok-kelompok antigen yang paling banyak mempunyai arti klinik ialah kelompok-kelompok antigen yang digunakan untuk membedakan satu individu spesies dengan individu spesies yang sama.

D.    Mekanisme Antigen

Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak substansi bermolekul kecil yang bisa masuk ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa menjadi antigen bila beliau menempel pada protein badan kita. Substansi kecil yang bisa bermetamorfosis antigen tersebut dikenal dengan istilah hapten. Substansi-substansi tersebut lolos dari barier respon non spesifik (eksternal maupun internal), kemudian substansi tersebut masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis pembentukan antibodi. Antigen yang masuk ke dalam badan akan berikatan dengan reseptor sel limfosit B. Pengikatan tersebut mengakibatkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma kemudian akan membentuk antibody yang bisa berikatan dengan antigen yang merangsang pembentukan antibody itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

            Imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang mempelajari respons tubuh, terutama respons kekebalan, terhadap penyakit infeksi. Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengajukan teori kontagion yang menyatakan bahwa pada penyakit nanah terdapat suatu zat yang sanggup memindahkan penyakit tersebut dari satu individu ke individu lain, tetapi zat tersebut sangat kecil sehingga tidak sanggup dilihat dengan mata dan pada waktu itu belum sanggup diidentifikasi.
           Antigen merupakan materi ajaib yang dikenal dan merupakan sasaran yang akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Sehingga sanggup dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi sanggup juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) dipasangkan ke protein-pembawa. Sistem kekebalan atau sistem imun ialah sistem proteksi imbas luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) ialah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Imunologi.http://www.imunologi.com. Diakses pada tanggal 28 Maret 2011.
_______, 2011.Imunologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Imunologi. Diakses pada tanggal 28 Maret 2011.
______, 2011. Antigen. http://id.wikipedia.org/wiki/Antigen. Diakses pada tanggal 28 Maret 2011.



Itulah tadi “contoh tugas” yang sempat saya posting, yang belum sempat saya posting, tunggu saja. Atau itu memang versi langsung (tidak bisa untuk khayalak umum). Ingat, tugas kuliah  (apapun bentuknya : makalah kuliah, tugas individu, tugas mandiri, tugas akhir, de el el) ialah sebuah keniscayaan bagi mahasiswa yang baik, mahasiswa yang tidak mau dan tak ingin mengeluh, mahasiswa yang luar biasa. Semoga bermanfaat. Amiin.
NB :
  • Contoh tugas (apa pun bentuknya) yang saya posting tidak luput dan acapkali terdapat kekeliruan di dalamnya.
  • Anggaplah sebagai acuan. Kalau perlu jangan copast (copy paste). Karya sendiri lebih bagus.
  • Tugas kuliah yang saya posting ialah kiprah kuliah yang saya dapatkan pada dingklik kuliah. Isinya tidak jauh-jauh pada kuliah peternakan. Kaprikornus mohon maaf. 
  • Dan terakhir, mohon kritik atau sarannya.

Ingin mempunyai makalah ini, silahkan Anda d0wnl0ad file makalah kuliah ini lewat link d0wnl0ad gambar di bawah ini :
 bagi seorang mahasiswa ialah sesuatu yang biasa √ Makalah Kuliah Antigen

Sumber http://kutukuliah.blogspot.com