Thursday, June 22, 2017

Polusi Cahaya : Pengertian – Penyebab – Imbas – Cara Penanggulangannya

Melihat pemandangan langit pada malam hari memang terasa lebih indah kalau suasana di sekitar tempat pengamatan berada pada kondisi gelap. Mungkin, bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pedesaan akan sangat gampang untuk menemukan ratusan bintang-bintang di langit pada malam hari. Lalu bagaimana dengan yang di kawasan perkotaan? Mungkin masih terlihat satu atau dua bintang yang tampak, itupun hanya bintang yang terdekat dengan bumi atau bintang yang mempunyai cahaya sangat terang. Kenapa bintang tidak terlihat di kota? Jawabannya satu yaitu akhir adanya polusi udara. Lalu apa itu polusi udara? Untuk mengetahui lebih terang apa itu polusi udara, di bawah ini penjelasannya.


Bagi sebagian orang, polusi cahaya masih jarang sekali terdengar. Sama halnya dengan polusi udara atau polusi air, polusi cahaya juga sama – sama menawarkan kerugian. Polusi udara sendiri berkaitan dengan penggunaan cahaya buatan menyerupai lampu yang tidak sempurna atau secara berlebihan. Dengan kata lain bahwa polusi cahaya merupakan pemakaian cahaya artifsial yang tidak sesuai atau sempurna yang menawarkan imbas negatif pada lingkungan.


Bisanya cahaya artifisial yang dipakai sangat berlebihan dan dipancarkan ke atas atau langit, untuk dihamburkan oleh aerosol menyerupai kabut atau partikel kecil ke atmosfer. Hasilnya akan terlihat cahaya yang berpendar kalau dilihat dari jarak jauh. Dan kalau dilihat dari tempat tinggi, akan terlihat menyerupai kubah di atas perkotaan.


Mengapa di perkotaan?


Sebab di perkotaan, akan sangat gampang menemukan gedung bertingkat, lampu jalan, papan iklan yang bercahaya dan lain sebagainya. Masing – masing cahaya tersebut akan menghasilkan sinar yang ternyata menawarkan dampak pada pencahayaan ke langit pada malam hari. Pantulan sekunder yang berasal perkotaan menyumbang lima puluh persen pantulan sekunder dan hanya sepuluh persen berasal dari pedesaan.


Lalu cahaya artifisial apa yang berkontribusi dalam menawarkan polusi cahaya? Sumber cahaya terbagi menjadi 4 kelompok yaitu:



  1. Light trespass, atau cahaya tumpahan merupakan cahaya yang tidak diharapkan atau tanpa sengaja masuk untuk menerangi rumah ataupun tempat lain. Light trespass yakni bentuk polusi cahaya yang subjektif, alasannya yakni tidak terdapat pendoman dalam memilih di mana, kapan atau banyaknya cahaya yang tidak diinginkan. Cahaya ini mengakibatkan seseorang kesulitan untuk tidur, menghilangkan gelap yang alami, dan juga menghalangi jarak pandang.

  2. Clutter, yakni pengelompokkan sumber cahaya buatan yang terdapat di perkotaan. Akibatnya sanggup membuat kebingungan serta pandangan gampang teralih dari objek di sekitar. Contohnya terdapat pada lampu jalanan, lampu taman, lampu reklame dan lain sebagainya.

  3. Glare, cahaya pendar serta menyilaukan dan merupakan cahaya yang berlebih sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada penglihatan. Cahaya silau ini tergantung dari intensitas, persepsi warna dan lain sebagainya.

  4. Sky glow, cahaya yang dipancarkan secara pribadi ke atmosfer, baik sengaja maupun tidak sehingga cahaya tersebut tersebar secara difusi melalui debu atau molekul gas, balasannya tercipta cahaya orange menyerupai kubah yang menutupi langit di malam hari. Sky glow inilah yang mengakibatkan penduduk di perkotaan tidak sanggup melihat bintang-bintang di langit dikala malam hari.


Penyebab Terjadinya Polusi Cahaya


Kita perlu tahu apa penyebab dari munculnya polusi cahaya itu sendiri. Berbeda dengan polusi udara yang disebabkan oleh partikel gas pembuangan yang berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor atau kegiatan industri, polusi cahaya bukan disebabkan oleh suatu partikel – partikel yang “bercahaya”. Namun, wujud dari polusi ini berupa cahaya yang jumlahnya sangat berlebihan atau tidak efisien dan terkontrol dalam memakai cahaya. Maksudnya, dalam memakai cahaya tidak sesuai dan tidak efektif sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan. Hal ini bisa ditemukan pada penggunaan lampu yang arah sorot pencahayaannya mengarah pada area yang tidak diperlukan, misalnya menyerupai mengarah ke tembok atau ke langit.


Selain itu, polusi cahaya biasanya berasal dari papan iklan, pabrik, stadion, lampu jalan, bangunan bertingkat, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti, polusi cahaya tertinggi terjadi pada wilayah atau kawasan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk dan kegiatan industrial yang tinggi, menyerupai yang terjadi di Amerika Utara, Jepang, Eropa, kota – kota besar di Timur Tengah dan Kairo. Meskipun begitu, sebagian kecil masyarakat sadar akan adanya polusi cahaya yang sudah tidak bisa dikatakan normal atau berada pada tingkat sangat tinggi. Hal ini diperparah dengan semakin tingginya tingkat populasi penduduk yang berada di perkotaan sehingga menimbulkan sulitnya untuk melihat benda – benda langit dan galaksi Bima Sakti di kawasan perkotaan.


Hal lain yang mengakibatkan terjadinya polusi cahaya antara lain:



  • Perencanaan yang jelek – penempatan tanda (papan reklame, papan iklan) dan lampu jalan harus sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar. Jika tidak, sumber cahaya tersebut bisa membuat glare, light clutter dan light trespass.

  • Penggunaan yang tidak bertanggung jawab – lampu yang bergemerlapan memang indah kalau dipandang dan tidak sedikit yang menyukai lampu ini. Namun, kalau membiarkan lampu – lampu tersebut dalam keadaan menyala terus menerus, bisa dikatakan itu merupakan tindakan pemborosan energi. Pemborosan energi menjadi sumber polusi cahaya.


Dampak Dari Polusi Cahaya


Pencahayaan yang berlebihan terutama di kawasan perkotaan, menawarkan dampak pribadi terutama bagi para pengamat bintang atau astronom. Kota yang sangat terang dikala malam hari ternyata menghalangi pemandangan langit sehingga sulit untuk mengamati bintang – bintang. Akibatnya para astronom harus berpindah tempat ke tempat yang gelap dan jauh dari sumber cahaya untuk sanggup mengamati bintang. Tidak hanya itu saja, polusi cahaya juga berkaitan dengan fungsi kekebalan badan dan kesehatan manusia, perubahan sikap hawan dan serangga sampai menurunkan kualitas lingkungan dan keselamatan di malam hari.



  • Pada Hewan


Dampak polusi cahaya yang terjadi pada malam hari juga dialami yang pada hewan. Ketika malam hari tiba, seharusnya dimanfaatkan untuk binatang – binatang nokturnal untuk memulai aktivitasnya. Namun akhir adanya sinar yang berasal dari lampu diperkotaan menimbulkan perubahan sikap binatang menyerupai berkembang biak, imigrasi, pola tidur dan mencari makan. Sehingga jumlah populasi binatang nokturnal khususnya akan semakin berkurang.


Bagi binatang amphibi akan kesulitan mencari makan akhir hilangnya insting dalam menyadari kehadiran mangsanya. Burung – burung yang mencari mangasa di malam hari juga akan kesulitan untuk mencari makanan, yang biasanya sanggup dengan gampang menemukan mangsanya kalau dalam keadaan gelap. Sudah terjadi beberapa kasus mengenai burung yang mati akhir menabrak bangunan yang mempunyai sumber cahaya.



  • Pada Manusia


Penelitian menyebutkan bahwa kondisi gelap dan terang sangat diharapkan untuk memproduksi hormon tertentu, menjaga jam istirahat badan untuk mempertahankan fungsi sel dan otak. Cahaya yang berlebihan terutama pada malam hari, berdampak jelek pada manusia, yaitu kesulitan untuk tidur atau lebih dikenal dengan istilah insomia. Cahaya yang menyilaukan akan juga kuat pada kemampuan mata untuk menyesuaikan diri pada gelap dan terang terutama dikala mengemudikan kendaraan. Seperti yang telah disinggung di atas, cahaya yang berlebihan akan membuat kontras yang terang antara tempat yang terang dan gelap, balasannya kawasan yang tidak terlalu terang menjadi sulit untuk dilihat, hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk melaksanakan tindakan kriminal.


Cara Penanggulangan Polusi Cahaya


Untuk menanggulangi polusi cahaya ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:



  1. Menggunakan tudung lampu yang akan mengarahkan cahaya ke arah yang sempurna dan tidak mengarah ke cahaya langit.

  2. Gunakan sumber cahaya artifisial sesuai dengan kebutuhan.

  3. Melakukan efisiensi lampu yang terdapat di halaman, perumahan dan gedung yang tidak terpakai.

  4. Mengatur penggunaan lampu pada papan reklame atau papan iklan untuk sanggup dimatikan dikala tengah malam.

  5. Menggunakan cahaya amber bukan cahaya putih.

  6. Pilih lampu irit energi.

  7. Tanam pohon di sekitar sumber cahaya artifisial untuk memblokir atau menghalangi cahaya ke langit.


Itulah tadi klarifikasi mengenai polusi cahaya. Semoga gosip tersebut sanggup bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com