3 Hal Utama Yang Mempengaruhi Kecerahan Foto (Segitiga Exposure) – Beberapa kali mimin dapet pertanyaan dari temen-temen pembaca yang gres nyobain fitur mode manual di kamera hapenya yang katanya begini :
Min, saya nyobain mode manual di kamera hapeku, tapi kok jadinya jadi putih ya? Apa kameranya rusak? *sambil ngirim hasil fotonya*
Terus mimin tanya begini :
Emang settingannya ISO sama shutter speednya gimana? Terus itu pas siang atau malem?
Dia jawab begini :
Siang mas, saya set ISO nya di angka 50, shutter speed 4 detik
Singkat cerita, mas-mas ini ternyata pengen nyoba untuk bikin foto dengan imbas light trail alias “lampu berjalan” menyerupai yang pernah mimin coba contohkan pada dikala menguji kameranya Zenfone Selfie. Dan kebetulan memang settingannya sama menyerupai yang disebutin tadi, tapi…… Keadaannya berbeda donk..
BACA JUGA : Kumpulan Review Hasil Kamera Hape
Iya, waktu itu mimin kan mimin fotonya pas malem dan keadaan gelap, jadi yaa kalau siang, settingan nya juga harus diubahsuaikan supaya jadinya nggak terlalu terang atau terlalu gelap.
Nah disinilah biasanya orang-orang awam belum paham bagaimana cara menyesuaikan settingan kamera biar hasil foto tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap. Iya, mimin juga sering salah-salah kok dulu, bahkan hingga kini pun masih. Ehehehe. Maklum, masih berguru juga…
Agar sanggup menyesuaikan kecerahan pada hasil foto yang kita ambil, kita mesti paham terlebih dahulu soal apa aja sih faktor yang mensugesti kecerahan foto? Kalau di kameranya sendiri, sering disebutkan bahwa ada 3 faktor yang mensugesti yakni settingan ISO, Shutter Speed, dan Aperture, dimana ketiganya itu memang berkaitan sangat akrab dan perpaduan antara ketiganya itu juga disebut sebagai segitiga exposure atau segitiga emas fotografi. Faktor lain (diluar settingan dalam kamera itu sendiri) yaitu tingkat kecerahan dari objek yang kita bidik. Kebetulan, mimin juga sudah pernah menciptakan goresan pena perihal ketiga istilah tersebut yang sanggup kau baca disini
- Penjelasan Sederhana Mengenai ISO Pada Kamera
- Penjelasan Sederhana Mengenai Shutter Speed Pada Kamera
- Penjelasan Sederhana Mengenai Aperture Pada Kamera
Oiya, exposure sendiri sanggup dibilang merupakan tingkat kecerahan pada foto, dan ada satu istilah lagi nih yang bakal kita gunakan yaitu Stop. Mulai bingung? Tenang, selow dulu. Santai, dibacanya pelan-pelan biar paham. Nanti bakal dijelasin satu-persatu kok 😀
Coba kau perhatikan gambar diatas. Di sebelah kiri bawah, terdapat angka metering (-2 -1 0 +1 +2) yang memperlihatkan atau memperkirakan kecerahan dari foto yang bakal kau ambil dengan settingan yang kau gunakan dikala ini. Kalau angka meteringnya ternyata minus menyerupai pada rujukan diatas, maka gambar yang dihasilkan akan terlihat terlalu gelap alias under exposure. Sebaliknya, jikalau angka pada metering memperlihatkan angka diatas nol, maka gambar yang dihasilkan akan terlalu terang alias over exposure. Jadi, sebisa mungkin buatlah settingan yang sekiranya bakal menghasilkan kecerahan yang ideal di angka nol.
Tapi sebelum kita lanjut, mimin akan memperlihatkan bahasan singkat dulu nih soal tugas dari segitiga exposure yang sudah mimin sebutkan tadi. Mimin pernah membaca suatu artikel yang menjelaskan problem ini dengan memakai perumpamaan keran, air, dan ember. Lhah, apa hubungannya?
Ehehe, resah kan? Baiklah, disini mimin akan coba menejelaskan kembali soal perumpamaan tersebut dengan sedikit modifikasi dari mimin sendiri. Dan sekarang, mari kita mulai bermain dengan…
IMAJINASI
- ISO diperankan oleh besar lengan berkuasa atau tidaknya pompa air
- Aperture (bukaan lensa kamera) diperankan oleh keran
- Shutter Speed yaitu berapa usang waktu yang kita gunakan untuk membuka keran tersebut.
- Sedangkan exposure alias kecerahan gambar diperankan oleh ember, dimana baskom yang besar yaitu keadaan di malam hari (pencahayaan minim), dan baskom yang kecil yaitu keadaan di siang hari (terang benderang)
Contoh pertama, kita akan mengambil foto di malam hari, yang artinya dalam keadaan gelap. Berarti disini, kita akan coba untuk mengisi baskom berukuran besar.
Kalau kita ingin mengisi penuh embernya dengan cepat (shutter speed cepat), maka kita akan membutuhkan pompa yang kencang (ISO tinggi) dan juga bukaan keran (aperture) yang besar pula. Karena jikalau ada salah satu settingan yang tidak sesuai (misalnya pompa kurang kencang), maka baskom tidak akan terisi penuh alias under exposure.
Atau dalam kasus lain, jikalau kita ingin mengisi penuh baskom besar, tapi dengan memakai pompa yang lemot (ISO kecil), maka kita perlu membuka keran (aperture) selebar-lebarnya dalam waktu (shutter speed) yang cukup lama. Dari sini sudah sanggup gambaran? Oke, kita mulai rujukan yang kedua, kali ini kita ambil foto di siang hari, yang artinya kita akan coba mengisi baskom berukuran mini.
Ember berukuran mini berarti ia akan cepat terisi penuh, sehingga kalau kita memakai pompa yang kencang dengan bukaan yang lebar, sudah niscaya air akan tumpah (over exposure) jikalau kita membuka keran nya terlalu lama. Maka pilihannya adalah, kita sanggup mengecilkan bukaan keran, mengganti pompa dengan yang lebih lemot, membuka keran dalam waktu yang tidak lama, atau mungkin ketiganya sekaligus, tergantung seberapa kecil (seberapa cerah) baskom yang ingin kita isi.
Semoga hingga sini sudah sanggup paham yaa! Kalau belum, coba dibaca lagi pelan-pelan plus tingkatkan lagi imajinasimu 😀 Dan ya, mimin sangat menyarankan bagi kau untuk mencari tau imbas yang ditimbulkan dari masing-masing settingan tersebut (ISO, Shutter Speed, Aperture) pada link yang sudah mimin sertakan diatas biar kau sanggup memilih sendiri foto menyerupai apa yang ingin kau ambil.
Terus, istilah “Stop” yang tadi tuh artinya apa? Emm, kita lanjut ke halaman selanjutnya aja yaa, udah kepanjangan soalnya. Buat pindah ke halaman selanjutnya, kau sanggup klik angka 2 dibawah ini (untuk berpindah ke halaman 2).
Pengertian “Stop” Dalam Fotografi
Kamu lihat rujukan screenshot soal metering pada gambar diatas? Makara kalau misal metering memperlihatkan angka minus 2, maka kita harus mengubah setting biar nilai exposure nya naik 2 stop ke angka nol. Atau jikalau angka pada metering memperlihatkan angka +1, maka kita harus mengubah setting biar nilai exposure turun 1 stop ke angka nol, dimana angka nol yaitu standar kecerahan yang ideal.
Jadi “stop” itu sendiri sanggup dibilang angka satuannya gitu deh, biar praktis nyebutnya. Bukan cuma buat metering untuk memperlihatkan nilai exposure, tapi istilah stop ini juga dipakai dalam setting ISO, shutter speed, dan aperture. Misal gini nih yaa :
- Urutan angka ISO yaitu 50, 100, 200, 400, dst
- Urutan Shutter speed yaitu 1/200, 1/100, 1/50, 1/25 dst
- Urutan ukuran Aperture yaitu f/4, f/2.8, f/2.0, f/1.4 dst
NOTE : Kalau sebelumnya kau belum paham atau belum membaca soal ketiga settingan diatas, kau sanggup simak tulisannya pada link yang sudah mimin sematkan diatas.
Kalau contohnya pada awalnya kau memakai ISO 50, dan jika kau menaikkan ISO sebanyak 2 stop, maka besaran ISO yang kau sanggup yaitu 200. Atau, jikalau kau memakai aperture terlalu besar yakni f/1.4 dan ingin menurunkannya ke aperture f/4.0, maka itu artinya kau harus menurunkan aperture sebanyak 3 stop.
Perlu dicatat bahwa terkadang, setting pada kamera terhadap stop untuk ISO, shutter speed dan aperture biasanya bervariasi, jadi angka diatas itu bukan patokan yang “paten” yaa, sebab itu cuma rujukan aja kok.
Dan untuk dikala ini, belum banyak hape yang punya tampilan metering exposure pada mode manual menyerupai rujukan diatas. Kebetulan rujukan itu mimin ambil memakai perangkat ASUS Zenfone 3 yang review kameranya sanggup kau intip pada link dibawah ini.
BACA JUGA : Review Hasil Kamera ASUS Zenfone 3
Terus untuk kamera hape, hingga dikala ini tampaknya belum ada kamera hape yang memungkinkan untuk mengubah aperture, jadi yaa kita hanya sanggup bermain dengan ISO dan shutter speed aja.
Jadi, gimana? Sekarang kau sudah paham kan soal apa saja yang mensugesti kecerahan pada foto? Dan mimin harap, sesudah membaca goresan pena ini kedepannya kau sanggup lebih berilmu dalam memainkan kamera. Aamiin 🙂 Silakan jelajahi blog Techijau.com untuk mendapat gosip menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 😀
Sumber aciknadzirah.blogspot.com