Friday, July 14, 2017

7 Faktor Penyebab Bumi Semakin Panas

Apakah kalian mencicipi bila suhu akhir-akhir ini semakin meningkat? Mungkin beberapa di antara kalian juga pernah mendengar istilah pemanasan global atau global warming. Sudah semenjak usang bila banyak pihak yang mendukung untuk melaksanakan gerakan Go Green untuk mengurangi pemanasan global ini.


Pemanasan global tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Seluruh kepingan di muka bumi pun ikut terkena dampaknya. Hal ini juga menjadi materi penelitian bagi para ahli, apakah benar bahwa bumi mengalami peningkatan suhu. Dan hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan. Pemanasan global sudah terjadi semenjak final periode ke 18. Penyebab utama dari terus meningkatnya suhu rata-rata bumi yaitu berasal dari kegiatan yang di lakukan oleh manusia. Beberapa bukti telah membuktikan peningkatan suhu telah terjadi dalam kurun waktu 60 tahun terakhir ini. Lalu bagaimana sanggup terjadi pemanasan global? Nah, berikut penjelasannya.


Global Warming atau pemanasan global terjadi jawaban adanya efek rumah kaca atau biasa dikenal dengan sebutan Green House Effect. Lalu apa itu imbas rumah kaca? Efek rumah beling merupakan kondisi dimana panas yang berasal dari matahari masuk ke dalam atmosfer bumi, tetapi tidak sanggup keluar kembali keluar angkasa. Mengapa sanggup begitu?


Sebenarnya, ini merupakan fenomena alam yang normal. Sinar matahari yang masuk ke dalam bumi berwujud gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang yang pendek. Hal itulah yang mengakibatkan bumi menjadi hangat. Sedangkan bumi sendiri akan memantulkan kembali gelombang radiasi tersebut dalam bentuk gelombang infrared dan sinar ulta violet. Sinar-sinar tersebut akan menembus atmosfer dan sebagian lagi akan kembali lagi ke arah bumi. Kejadian tersebut akan berlangsung bila kandungan gas-gas yang ada di dalam atmosfer bumi menyerupai H2O, CO2, CH4, dan gas – gas lain berada dalam kondisi yang cukup ideal.


Seiring berkembangnya zaman dan semakin meningkatnya jumlah manusia. Sudah banyak terjadi peningkatan polusi udara jawaban dari acara yang dilakukan oleh insan itu sendiri. Seperti pola gas metana (CH4) yang dihasilkan dari asap kendaraan dan industri. Tidak hanya metana saja, terdapat N2O, CFC, hidrofluorokarbon, dan belerang hexaflorida. Gas – gas tersebut masuk ke dalam gas rumah kaca. Gas – gas tersebut yang menutupi atmosfer bumi.


Jika jumlah gas rumah beling yang berada di atmosfer bumi semakin banyak, gelombang infra red dan sinar ultra violet yang dipancarkan oleh bumi akan kembali lagi ke bumi. Sebab gas rumah beling menghalangi sinar – sinar tersebut untuk keluar dari atmosfer. Akibatnya suhu bumi menjadi lebih hangat. Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global atau  global warming yang menciptakan suhu di bumi menjadi meningkat dan semakin panas.


Akibat pemanasan global ini tidaklah main-main. Banyak kerugian yang ditimbulkan jawaban insiden ini terutama bagi manusia. Perubahan suhu bumi yang meningkat kuat pada perubahan iklim yang cukup ekstrim di beberapa belahan bumi. Tentunya ini berdampak pada ekosistem – ekosistem lainnya terutama hutan yang bertugas untuk menyerap sebagian besar karbondioksida juga ikut terganggu.


Sebagian gunung – gunung es yang berada di kutub utara juga terkena dampak sebagai jawaban dari pemanasan global. Para ilmuan memperhitungkan bila pada tahun 2040, lapisan es yang berada di kedua kutub akan habis menjadi cair. Mencairnya gunung – gunung es menimbulkan naiknya permukaan air laut. Permukaan air bahari yang lain ternyata menunjukkan bahaya lain bagi pulau – pulau kecil. Jika ini terus berlanjut, ada kemungkinan pulau – pulau tersebut akan karam di kemudian hari.


Ada banyak faktor yang mengakibatkan bumi menjadi semakin panas. Berikut ini yaitu beberapa faktor penyebab Bumi semakin panas:



  1. Berubahnya sentra sudut rotasi bumi


Planet bumi berotasi pada sumbunya. Namun sumbu bumi tidaklah tegak lurus, melainkan membentuk sudut. Seiring berjalannya waktu, sudut tersebut telah berubah sekitar 41.000 tahun. Pada awalnya sudut tersebut sebesar 22,1 derajat menjadi 24,5 derajat dan kembali lagi. Saat sudut menjadi 24,5 derajat, ekspresi dominan panas menjadi lebih hangat dan ekspresi dominan cuek menjadi lebih dingin.



  1. Karbondioksida yang terkandung di lautan


Di dalam lautan mengandung karbondioksida lebih banyak dibandingkan dengan kandungan yang terdapat di atmosfer. Lautan juga sanggup menyerap karbondioksida yang berasal dari atmosfer. Ketika karbondioksida di lautan tidak sanggup menyerap panas menyerupai halnya yang dilakukan oleh atmosfer. Jika karbondioksida terlepas dari lautan dan bergerak ke arah atmosfer, hal inilah yang berkontribusi meningkatkan bumi menjadi panas.



  1. Lempeng tektonik dan erupsi gunung berapi


Ternyata pergerakan lempeng tektonik mengakibatkan pergeseran benua dari posisi sebelumnya. Seperti, 300 juta tahun yang kemudian Inggris berada di bersahabat garis ekuator di mana kawasan tersebut lebih panas dari pada ketika ini. Pergerakan lempeng tektonik juga mengakibatkan perubahan gunung berapai dan pegunungan yang juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Gunung berapi menunjukkan imbas pada perubahan suhu, terutama ketika terjadi erupsi yang menghasilkan gas dan bubuk vulkanik yang terlempar ke atmosfer bumi. Gas dan bubuk yang menutupi atmosfer bumi sanggup menciptakan bumi menjadi panas atau menjadi dingin, hal itu tergantung dari kandungan gas yang terkandung dari gunung berapi.



  1. Arus laut


Arus bahari ternyata juga kuat meningkatkan suhu bumi. Arus bahari membawa hawa panas keseluruh kepingan bumi. Arah dari arus bahari ini sanggup berubah – ubah sehingga beberapa tempat sanggup lebih hangat dan tempat lain sanggup lebih dingin. Lautan sanggup menyimpan panas dalam jumlah yang besar. Sehingga perubahan kecil di arus bahari sanggup menunjukkan imbas terhadap iklim global.



  1. Vegetasi yang menutupi daratan


Dalam skala global, pola dari vegetasi dan iklim mempunyai hubungan yang cukup erat. Vegetasi – vegetasi akan menyerap karbondioksida dan juga sanggup sebagai penyangga dari imbas yang diberikan oleh pemanasan global.



  1. Dampak meteorid


Meteorid juga berkontribusi terhadap perubahan iklim yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Seperti pola Kawah Chicxulub yang berada di Yucatan Peninsula di Mexico. Dampak yang besar diberikan oleh kawah meteorid tersebut mengakibatkan bubuk dan gas-gas melambung ke atmosfer dan menghalangi masuknya sinar matahari. Material – material ini mengisolasi bumi dari radiasi matahari dan mengakibatkan suhu global menjadi turun. Hal ini terjadi selama beberapa tahun.



  1. Dampak dari keseluruhan


Setiap faktor – faktor yang berada di atas menunjukkan bantuan terhadap perubahan suhu dan iklim di bumi. Dan dampaknya akan semakin besar bila beberapa faktor tersebut saling bekerjasama satu dengan yang lainnya dan akan menjadi lebih sulit. Perubahan di salah satunya sanggup menjadi pemicu bagi perubahan yang lainnya.


Sebagai contoh, kita tahu bila lautan sanggup menyerap karbondioksida dari atmosfer. Jika jumlah karbondioksida di atmosfer meningkat, suhu di bumi juga akan naik. Hal ini juga berdampak pada lautan. Lautan yang hangat akan kurang sanggup menyerap CO2 daripada lautan yang dingin. Saat suhu lautan meningkat, lautan akan melepas CO2 ke atmosfer. Hal ini sanggup mengakibatkan suku meningkat kembali. Proses ini dinamakan umpan balik.


Itulah beberapa penyebab bumi semakin panas. Semoga info ini sanggup bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com