Friday, July 14, 2017

√ Apa Penyebab Sudah Sd Tapi Anak Masih Suka Ngompol?

Ada beberapa faktor lagi selain genetik yang mengakibatkan anak masih suka ngompol.

Ketika masih berusia di bawah 6 tahun, ngompolnya anak masih dimaklumi. Tapi sehabis masuk sekolah dasar (SD), anak akan merasa aib kalau masih saja ngompol. Hmm apa ya penyebabnya anak SD yang masih suka ngompol? Anak yang ngompol terus, kadang menciptakan pusing sendiri. Pagi ini anak ngompol besok pagi ngompol lagi, seprai lama-lama habis. Kasur belum kering, sudah diompoli lagi

Menurut Howard Bennett MD, seorang dokter anak dari Washington DC, anak akan dengan sendirinya dapat mengontrol kantung kemih di malam hari. Tetapi setiap anak dapat melaksanakan hal tersebut di usia yang berbeda-beda. Sebanyak 5 dari 7 juta anak di dunia ngompol ketika tidur. Setelah usia 5 tahun, sekitar 15 persen yang masih ngompol dan ketika anak menginjak umur 10 tahun, sekitar 5 persen.

"Anak yang masih ngompol sebagian besar alasannya genetik. 3 Dari 4 anak yang masih ngompol, orang tuanya dulu juga sering ngompol ketika masih kecil. Beberapa andal menyatakan bahwa gen spesifik yang menciptakan kontrol kantong kemihnya telat terletak di kromosom 12, 13 dan 18," kata Bennett yang  kutip dari HaiBunda (15/09/).

Lalu ada beberapa faktor lagi selain genetik yang mengakibatkan anak masih suka ngompol, Bennett mengatakan, pertama ialah pematangan kantong kemihnya terlambat. Jika kantong kemih dan otak matang dengan masuk akal maka perlahan anak dapat mencar ilmu untuk mengontrol pipis ketika tidur. Nah, kalau yang pematangannya lambat, maka akan lebih susah mengontrol pipisnya.

"Selain itu, kadar hormon anti-diuretik (ADH) yang rendah juga dapat mengakibatkan anak sering ngompol. Hormon anti-diuretik menciptakan ginjal untuk mengurangi produksi urine. Beberapa studi menyampaikan bawah umur yang kekurangan hormon tersebut, cenderung mengompol," terperinci Bennett

Penulis buku Waking Up Dry: A Guide to Help Children itu juga mengatakan, tidur yang terlalu lelap juga mengakibatkan bawah umur ngompol. Hal ini alasannya otak mereka tidak mendapat sinyal kalau kantong kemihnya penuh. Kantong kemih yang 'sempit' juga dapat menjadi penyebabnya.

"Meskipun kantong kemih bawah umur ukurannya normal, kadang ketika tidur, kantong kemihnya mengirim sinyal 'penuh' lebih dulu. Jangan salah, konstipasi dapat mengakibatkan anak dapat ngompol. Kalau usus besar sudah penuh dengan kotoran maka akan menekan kantong kemih, sehingga keluarnya air seni tak dapat dikontrol," kata Bennett.

Semantar itu, berdasarkan Marcella A Escoto DO dari Critical Care and Medicine, Orlando, AS, kalau anak ngompol terus-menerus sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis. Kalau memang tidak ada hasil yang negatif, maka kita harus dapat mengetahui kebiasaan anak sebelum tidur yang mengakibatkan anak terus-menerus ngompol.

"Kita harus yakinkan anak kita kalau ngompol itu normal ketika pertumbuhan. Hal tersebut mungkin akan menenangkan anak kita yang aib dan masih berusaha untuk tidak mengompol. Usahakan anak minum air mineral yang banyak ketika siang hari sehingga pada malam hari tak perlu minum terlalu banyak," saran Escoto.

Baca juga: Ketika Anak SD Mulai Pacaran, Ini yang Harus Dilakukan

Kita harus mengingatkan anak ketika ingin tidur maka harus buang air kecil lebih dahulu. Banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan motivasi ke anak, ibarat mengumpulkan stiker sebagai hadiah kecil kalau anak berhasil tidak ngompol malam itu. Jika sudah terkumpul banyak dapat ditukarkan buku atau boneka.

"Saat anak ngompol, jangan marahi atau berikan hukuman. Libatkan anak untuk membantu kita mengganti seprai daerah tidur. Jangan lupa juga untuk selalu berikan kebanggaan pada anak, kalau ia tidak mengompol," tutup Escoto.
Sumber http://www.sekolahdasar.net