Sunday, July 23, 2017

Galaksi Bima Sakti Dan Andromeda Akan Bertabrakan, Bagaimana Nasib Bumi?

 terdapat jutaan bahkan milyaran bintang dan  Galaksi Bima Sakti dan Andromeda akan Bertabrakan, Bagaimana Nasib Bumi?Di dalam alam semesta ini, terdapat jutaan bahkan milyaran bintang dan jenis-jenis galaksi. Dan beberapa di antaranya sudah ditemukan dan masih terus dipelajari secara mendalam oleh para astronom. Meskipun demikian, masih banyak bintang dan galaksi yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.


Seperti yang diketahui, bahwa sistem tata surya kita masuk ke dalam sebuah galaksi yang berjulukan Galaksi Bima Sakti atau Milky Way Galaxy. Tidak hanya Galaksi Bima Sakti saja yang terdapat di alam semesta ini. Terdapat galaksi lain yang merupakan tetangga dari Galaksi Bima Sakti yaitu, Galaksi Andromeda (M31) dan Triangulum (M33) yang mempunyai jarak 2,5 juta hingga 3 juta tahun cahaya dari Galaksi Bima Sakti. Ketiga galaksi tersebut mempunyai interaksi satu dengan yang lainnya.



  1. Prediksi Para Ahli


Dalam RAS National Astronomy Meeting di St Andrews, seorang peneliti berjulukan Hingsheng Zhao dari University of St. Andrews menyampaikan bahwa, Galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda sudah mengalami gesekan sekitar 10 milyar lalu. Zao memakai teori gravitasi Modified Newtonian Dynamics (MDO), yang mempunyai konsep sedikit berbeda dari konsep gravitasi Newton dan Einstein. Berdasarkan teori ini, gravitasi mempunyai sikap lain dalam skala besar, sama halnya dengan sifat partikel subatomik yang beda pada materi yang lebih besar.


Tanda-tanda kalau telah terjadi gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda  yaitu adanya galaksi kerdil di sekitar Galaksi Bima Sakti. Meskipun sudah bertabrakan, bukan berarti tidak akan terjadi gesekan kembali. Saat ini Galaksi Andromeda sedang bergerak menuju Galaksi Bima Sakti.


Galaksi-galaksi yang ada di alam semesta ini, saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Begitu pula yang terjadi pada Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda. Menurut pada ahli, akan terjadi gesekan dasyat antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaski Andromeda yang diprediksi terjadi sekitar 3,9 milyar tahun.


Namun, hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda akan terjadi sekitar 4,5 milyar tahun lagi. Artinya terjadi penundaan gesekan sebesar 6 milyar tahun. Penelitian ini menurut pengamatan yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa Eropa yaitu Gaia.


Pesawat luar angkasa ini telah membantu pada ilmuan untuk membuat peta 3D dari Galaksi Bima Sakti. Tidak hanya itu saja, Gaia juga mengamati posisi dan gerakan bintang-bintang, serta objek kosmik lain yang ada di sekitar Galaksi Bima Sakti dengan tepat. Sebab sebagian besar bintang yang diamati berada di sekitar Galaksi Bima Sakti dan beberapa di antaranya berada di galaksi terdekat.


Data-data yang diperoleh dari Gaia membantu pada peneliti mengeksplor gerakan galaksi secara tiga dimensi untuk mengetahui bagaimana galaksi-galaksi itu berkembang dan berevolusi, fitur dan sikap galaksi, serta bagaimana proses terciptanya. Data yang dihasilkan oleh Gaia akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui tingkat rotasi Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum yang sebelumya belum pernah diteliti. Hasil penelitian itu sanggup memetakan gerakan M31 dan M33. Sehingga para hebat mengetahui gerakan yang terjadi masa kemudian dan sanggup memprediksi gerakan untuk beberapa tahun ke depan.



  1. Dampak Dari Tabrakan


Ketika terjadi gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, akan terbentuk sebuah galaksi gres yang berbentuk elips yang merupakan campuran dari kedua galaksi. Gabungan kedua galaksi ini kemungkinan disebut sebagai Milkmeda. Tidak hanya itu saja, diprediksi kalau bintang-bintang yang berada di kedua galaksi tidak akan saling bertabrakan. Jumlah bintang di masing-masing galaksi memang banyak, namun jarak antar bintang relatif jauh sehingga ketika terjadi gesekan antar galaksi, justru tidak akan terjadi gesekan antar bintang. Melainkan, bintang-bintang tersebut akan menyatu.


Proses penggabungan kedua galaksi ini terjadi cukup usang yaitu 2 milyar tahun. Bintang-bintang juga akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari sentra galaksi baru. Sedangkan lubang hitam dari masing-masing galaksi akan menjadi supermasif kembar dan juga akan membuat quarsa yang sangat terang. Seiring berjalannya waktu, kedua lubang hitam itu akan bergerak secara spiral mendekati satu dengan yang lainnya untuk bersatu menjadi sebuah lubang hitam supermasif raksasa.



Lalu apa yang terjadi dengan tata surya? Saat terjadi gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, matahari dan planet-planet tidak akan hancur. Namun, akan terlempar jauh dari sentra galaksi (3 kali lebih jauh dari lokasi ketika ini atau sekitar 100.000 tahun cahaya). Matahari akan berada pada di area halo terluar galaksi baru. Di posisi gres ini, tata surya akan berada di daerah yang kondusif dari lubang hitam kembar supermasif .


Bagaimana dengan planet bumi? Matahari yang menjadi sentra tata surya kita, mengalami tahap evolusi. Pada tahap ini, matahari berkembang menjadi raksasa merah. Hal ini berdampak pada bumi yang berkembang menjadi planet super panas dan tidak ada air di permukaannya. Selain itu, berubahnya matahari menjadi rakasasa merah memungkinkan bumi tertelan ke dalam atmosfer matahari. Orbit bumi akan menyusut dan bergerak spiral ke dalam matahari. Dan itu merupakan final dari planet bumi.



  1. Apa Penyebab Terjadinya Tabrakan Tersebut?


Tabrakan itu sanggup terjadi alasannya adanya 2 hal yaitu gravitasi dan energi gelap. Dalam skala kecil di alam semesta, gravitasi yaitu kekuatan yang dominan. Seperti halnya ketika kita menjatuhkan barang. Dalam skala besar, gravitasi yaitu mempersatukan sistem tata surya. Galaksi Bima Sakti dengan galaksi kecil di dekatnya termasuk Galaksi Andromeda. Dalam skala yang lebih besar lagi, gravitasi terjadi antara 2 galaksi dan melibatkan energi gelap. Lalu apa itu energi gelap?


Pada tahun 1920, Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta mengalami pengurangan tingkat percepatan. Para astronom menyebut pengendalian misterius itu dengan sebutan energi gelap. Tapi sayangnya, masih belum diketahui banyak perihal energi gelap itu.


Tabrakan yang terjadi antar galaksi relatif berskala kecil di dunia astronomi.  Gravitasi terkuat terjadi antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda yang dilakukan oleh energi gelap yang mengatur kedua galaksi. Dan hal inilah yang mengakibatkan gesekan antar kedua galaksi. Namun, tidak perlu cemas hal itu akan terjadi beberapa milyar tahun lagi.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com