Sunday, August 6, 2017

√ Administrasi Komunikasi Di Sekolah


MANAJEMEN KOMUNIKASI DI SEKOLAH



Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin mencicipi isu sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, isu telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang sanggup diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, mirip stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi isu disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif berbagi potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, tabiat mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada dasarnya yaitu proses komunikasi yang di dalamnya berisi suatu transformasi pengetahuan, aneka macam nilai dan keterampilan baik di dalam maupun luar sekolah yang berlangsung secara konstan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perkembangan teknologi isu telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki abad informasi. Teknologi isu dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan isu berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga ketika ini sudah banyak software yang sanggup digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi. Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan isu akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk menawarkan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan isu yang sanggup dipercaya, relevan, sempurna waktu, lengkap, sanggup dipahami, dan teruji.
Dalam abad bisnis global, imbas kemajuan teknologi isu tidak dapat
dihindarkan lagi, mirip penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam
berbagai acara sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi isu memungkinkan insan untuk memperoleh isu dari daerah yang berjauhan
dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah. Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini bila ingin organisasinya tetap sanggup bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen organisasi juga harus sensitif terhadap imbas perkembangan teknologi yang meliputi informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, administrasi harus sanggup memahami dengan baik kiprah sistem isu dalam organisasi (Eliot, 1992).
Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi administrasi sebagai suatu sistem isu untuk menyediakan isu yang sanggup dipercaya, relevan, sempurna waktu, lengkap, sanggup dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan manajemen.
Manajemen yaitu pengelolaan dan koordinasi aneka macam acara bisnis dengan tujuan untuk mencapai suatu objektif yang diinginkan. Manajemen sering dimasukkan sebagai faktor produksi suatu organisasi seiring dengan mesin, material, dan biaya. Menurut andal manajemen, Peter Drucker (1909-2005), kiprah dasar administrasi yaitu pemasaran dan inovasi.
Manajemen pendidikan pada abad isu merupakan suatu prioritas untuk kelangsungan pendidikan atau dengan kata lain merupakan suatu bentuk pendidikan yang harus mempunyai ciri khusus untuk membuat hasil yang sesuai dengan tujuan forum pendidikan. Hal ini disebabkan penurunan perkembangan pendidikan dilihat dari segi kualitas dan hasil dari ekspektasi forum pendidikan. Selain itu, penurunan ini juga disebabkan oleh tidak tersedianya administrasi yang baik untuk mengelola pendidikan di beberapa forum pendidikan.
Pendidikan harus menetapkan visi dan misi yang terang untuk memproduksi keputusan yang berkualitas dan beroperasi secara maksimal seiring perkembangan zaman. Untuk mewujudkan hal ini, perlu dibentuk suatu struktur dan administrasi yang niscaya dan sesuai dengan visi dan misi forum pendidikan. Melalui penggunaan internet dan sistem informasi, forum pendidikan sanggup berbagi administrasi yang baik.
Suatu forum pendidikan formal mempunyai keinginan untuk menjelaskan, mendefinisikan serta menerapkan suatu model pendidikan yang menurut ekspektasinya memilki kapabilitas dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan aneka macam alasan yang dipaparkan diatas, makalah ini menjelaskan wacana sistem isu administrasi komunikasi di sekolah.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dilema diatas, analisi ini lebih difokuskan pada:
1.      Konsep dasar teknologi isu dan komunikasi.
2.      Perkembangan teknologi isu dan komunikasi pendidikan
3.      Teknologi isu dan komunikasi pendidikan
4.      Pengembangan teknologi isu dan komunikasi pendidikan
5.      Proses teknologi isu dan komunikasi pendidikan

C.    Manfaat
Berdasarkan latar belakang dan perumusan dilema yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka tujuan analsis ini secara umum yaitu mengetahui perberbedaan cara inspeksi dan supervisi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Adapun tujuan khusus dari analisis ini dimaksudkan:
1.      Untuk memperoleh isu konsep dasar teknologi isu dan komunikasi.
2.      Untuk memperoleh isu perkembangan teknologi isu dan komunikasi pendidikan
3.      Untuk memperoleh isu teknologi isu dan komunikasi pendidikan
4.      Untuk memperoleh isu manfaat teknologi isu dan komunikasi pendidikan.
Bab II Kajian Teoritik
A.    Konsep Dasar Sistem Manajemen Informasi
1.      Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi yaitu pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong insan menuntaskan masalahnya. Informasi yaitu hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. (KBBI.hlm 234).
Engkoswara dan Aan Komariah (2010,hlm.203) menyatakan bahwa isu yaitu hasil dari proses intelektual seseorang, proses intelektual yaitu mengolah/memproses stimulus yang masuk ke dalam individu melalui panca indra, kemudian diteruskan ke otak/pusat syaraf untuk diolah/diproses dengan pengetahuan, pengalaman, selera, dan dogma yang dimiliki seseorang. Setelah mengalami proses stimulus itu sanggup dimengerti sebagai informasi, isu ini bisa diingat di otak, bila dikomunikasikan kepada individu/khalayak, maka akan bermetamorfosis pesan. “Seperangkat alat yang membantu bekerja dengan isu dan melaksanakan tugas-tugas yang bekerjasama dengan pemrosesan informasi”.(Haaq dan Keen:2014,hlm.21). Sedangkan Menurut Marten (2014,hlm.34) teknologi isu tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,melainkan juga meliputi teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan (2010,hlm.2-3) dalam disiplin ilmu saintifik yang disebut dengan teknologi isu yaitu aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan isu serta pengggunaanya, komputer dan kekerabatan mesin dan manusia, dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Ketika pengembang sistem mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi, keempat dimensi yang diinginkan ini akan sanggup menambah nilai dari isu tersebut.
1.      Relevansi. Informsi mempunyai relevansi bila isu tersebut bekerjasama dengan dilema yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya sanggup menentukan data yang diharapkan tanpa harus melewti dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambilsaja yang akan di sebut sebagai informasi.
2.      Akurasi. Idealnya, seluru informai seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang menawarkan bantuan kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem isu tersebut. Karena hal ini para pengguna sering kalau terpaksa harus mendapatkan tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainya, mirip peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistic, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100persen akurat.
3.      Ketepatan waktu. Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya sanggup memperoleh isu yang menguraikan apa yang sedang terjadi ketika ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang datang sesudah suatu keputusan diambil tidak akan mempunyai nilai yang bermanfaat.
4.      Kelengkapan. Para pengguna hendaknya sanggup memperoleh isu yang menyajikan suatu citra lengkap atas suatu dilema tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istiah kelebihan muatan isu memperlihatkan bahwa mempunyai isu yang terlalu banyak juga sanggup menawarkan kerugian. Pengguna hendaknya sanggup menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap bila mempunyai agregasi yang sempurna dan mendukung semua area dimana keputusan akan di ambil.
Informasi merupakan data yang telah diproses, diatur, dan diintegrasikan untuk menyediakan suatu pandangan tertentu. Informasi yang berkualitas mempunyai 5 kriteria, yaitu :
1)       Akurat : isu harus bisa dipercaya, bebas dari kesalahan, dan tidak membingungkan pengguna informasi.
2)       Tepat waktu : isu harus diterima tidak terlambat sehingga tidak mengganggu proses pengambilan keputusan.
3)       Relevan : isu yang diperoleh harus sesuai dengan dilema yang dibahas.
4)       Lengkap : isu yang disajikan lengkap sehingga mempermudah peserta dalam menggunakannya untuk aneka macam kegiatan.
5)       Jelas : isu yang disampaikan harus terang artinya / tidak ambigu.

2.      Konsep Sistem Informasi Manajemen
a.      Pengertian
Komunikasi yaitu pemahaman terhadap sesuatu yang tidak terlihat dan tersembunyi, elemen yang tersembunyi ini menempel pada budaya dan menawarkan arti pada proses komunikasi yang sanggup dilihat. Bahkan komunikasi merupakan proses personel yang meliputi pertukaran sikap (Fred Luthans,2006,hlm.372).
Komunikasi yaitu proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pernyataan dari orang ke orang atau kelompok ke kelompok. (Diding dan Imam, 2015,hlm.110). Tanpa komunikasi tiada maksud bersama yang dipahami dan diterima oleh orang atau kelompok.
Sistem dijabarkan melalui pendekatan mekanisme dan pendekatankomponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem berartisekumpulanprosedur-prosedur yang mempunyai suatu tujuan tertentu sedangkan menurut pendekatan komponen,sistem berartisekumpulan komponen yang saling bekerjasama dan membentuk kesatuan untuk mencapai tujuantertentu.(Jogiyanto,2001. Sistem Teknologi Informasi, hal 34).
Sistem isu yaitu kombinasi hardware, software, infrastruktur, dan personel terlatih yang diatur untuk memfasilitasi perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.
Kelemahan Sistem
Analisa kelemahan sistem sanggup dilakukan dengan meninjau permasalahan yang mengganggu sistem yang sudah digunakan / ada sebelumnya. Masalah-masalah pada sistem sanggup diidentifikasi melalui teknik analisa PIECES yang terdiri dari 6 komponen, yaitu :
1.      Performance (kinerja), sanggup ditinjau dari
2.      Tingkat keberhasilan pengiriman message dalam jaringan sistem (throughput).
3.      Waktu respon / jawaban sistem (response Time).
4.      Information (informasi), sanggup dilihat melalui :
5.      Hasil
Dari hasil yang ada, dilihat apakah ada kekurangan informasi, kesesuaian isu dengan masalah, kelebihan informasi, format isu yang tidak berkhasiat / dimanfaatkan, ketidaktepatan informasi, dan kesulitan pembuatan informasi.
1.      Masukan / input
Input data sanggup bermasalah bila data sulit untuk didapat, adanya pengulangan perolehan data, terlalu banyak data yang diperoleh, dan kemungkinan perolehan data yang tidak legal / melanggar hak cipta.
2.      Data yang disimpan
Data yang disimpan sanggup menjadikan permasalahan bila data tidak kondusif dari aneka macam bahaya dan tindak pembajakan, data tidak terorganisir, data tidak fleksibel, dan data tidak sanggup diakses.
3.   Economic (ekonomi), sanggup dilihat dari :
1)      Biaya
Biaya sanggup menjadikan dilema bila biaya yang diharapkan tidak diketahui, tidak sanggup ditelusuri, dan terlalu mahal.
2)      Profit / keuntungan
Profit sanggup dicapai dengan melihat tren bisnis gres dan peningkatan pemasaran.
3)      Control (kontrol), sanggup diteliti melalui :
4)      Keamanan / kontrol yang kurang
Hal ini sanggup menimbulkan data masukan tidak cukup diolah, regulasi privasi data sanggup dilanggar, kemungkinan terjadinya pemrosesan error, dan pengambilan keputusan yang tidak benar (error).
5)      Keamanan yang terlalu ketat
Hal ini sanggup menimbulkan ketidakpraktisan bagi pelanggan dan pekerja dan penundaan pemrosesan.
6)      Efficiency (efisiensi), sanggup dilihat melalui :
7)      Waktu yang terbuang dikarenakan kesalahan orang dan mesin / komputer
Hal ini sanggup terjadi lantaran adanya pengulangan pemasukan data, pengulangan pemrosesan data, dan pengulangan pembuatan informasi.
8)      Material dan perjuangan yang sia-sia dikarenakan kesalahan orang dan mesin / komputer
Hal ini bisa dilihat bila perjuangan dan material yang diharapkan untuk menjalankan suatu kiprah sangat besar.
a)      Service (layanan), sanggup dilihat melalui :
b)      Sistem membuat hasil yang tidak akurat.
c)      Sistem membuat hasil yang tidak konsisten.
d)     Sistem membuat hasil yang tidak sanggup dipercaya.
e)      Sistem tidak gampang untuk digunakan.
f)       Sistem tidak gampang untuk belajar.



b.      Kompenen komunikasi
Komunikasi merupakan elemen vital dalam interaksi dengan orang lain, masyarakat dan lingkungan. Komunikasi yang mengalami kendala akan melahirkan kebutuan dalam berinteraksi. Komunikasi diibaratkan aliran darah pada badan manusia. Jika aliran darah itu mengalir dengan baik serta lancar maka isu yang disampaikan gampang diterima.
Untuk itu perlu kita pelajari komponen-komponen dalam komunikasi, komponen dalam komunikasi terdapat proses komunikasi yang meliputi;
1)      Sumber (source), artinya komunikator yang akan mengirimkan pesan kepada orang lain.
2)      Pesan (message), artinya isi isu yang akan disampaikan dalam mekanismenya.
3)      Penyandian (encoding), artinya pemberikan makna melalui simbol-simbol yang dikirim oleh pemberi pesan kepada peserta pesan dalam komunikasi.
4)      Saluran komunikasi (channels), artinya media yang dijadikan daerah pengiriman pesan.
5)      Penyandian kembali (decoding), artinya mengulang atau menawarkan simbol-simbol yang lain yang dikirim oleh pemberi pesan kepada peserta pesan dalam komunikasi.
6)      Penerima pesan (receiver), artinya mendapatkan pesan sesuai dengan makna yang diharapkan oleh komunikator.
7)      Gangguan komunikasi (noise), artinya semua hal yang sanggup merusak berfungsinya semua komponen komunikasi.
8)      Konteks (context), artinya daerah dimana terjadinya komunikasi.
c.       Perananan dan Fungsi Komunikasi
Seseorang tentu saja tidak bisa berkomunikasi denga benda mati, lantaran hal itu hanya sia-sia, lantaran tidak akan mendapatkan respon apa pun. Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi terbukti dan terlihat pada ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain tentunya ia berusaha memahami respons yang diberikan oleh orang lain. Dengan memahami setiap bahasa badan dari peserta pesan hal menjadikan seseorang pemberi pesan kemudian ia akan menawarkan reaksi dengan pikiran dan perasaanya.

Perilaku Eksternal
 




Gambar 1.
Peranan Komunikasi
Sumber : Nurdin & Sibaweh (2015,hlm.115)

Dalam komunikasi itu sendiri terdapat komunikasi formal, dalam struktur komunikasi ini harus menjamin bahwa isu dan pikiran-pikiran akan mengalir bebas ke semua arah yang diharapkan baik ke atas, ke bawah, dan ke samping. Dan komunikasi informal, komunikasi ini lebih diarahkan kepada tujuan-tujuan pribadi daripada kepada tujuan-tujuan organisasi, namun diusahakan dalam rancangan komunikasi formal hendaknya menyumbangkan kepada iklim administratif yang ramah dan permisif dengan cita-cita ia akan memupuk suatu jaringan isu yang akan memperkuat sistem isu formal.


B.     Perkembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Teknologi isu muncul sebagai jawaban semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan gres dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan sanggup menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi isu digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi isu tersebut, hampir semua acara organisasi ketika ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi isu sanggup didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya mirip perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi isu digunakan dalam sistem isu organisasi untuk menyediakan isu bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Ada aneka macam macam sistem isu dengan memakai teknologi isu yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang sanggup digunakan untuk berkomunikasi yaitu standard telephone lines, coaxial cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang sanggup digunakan untuk berkomunikasi yaitu Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server Configurations (Romney, 2000).
EDP yaitu penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak sanggup membantu pekerjaan pihak administrasi yang berkaitan dengan pengambila keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem isu akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) bersama-sama sama dengan EDP.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan isu yang berorientasi pada administrasi level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan isu dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem isu berbasis komputer sanggup membantu penyediaan isu bagi para manajer.
DSS yaitu suatu sistem isu yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai simpulan maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan isu yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS sanggup digunakan untuk menganalisis kondisi pasar kini atau pasar potensial. DSS juga sanggup membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat semua keputusan, namun dengan adanya teknologi isu mirip decision support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan menjadi kepingan setiap orang.
ES merupakan sistem isu yang berbasis pada pengetahuan yang memakai pengetahuan wacana bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan andal bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model keputusan administrasi dan database khusus. Tidak mirip DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine. Jika DSS membantu administrasi dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem isu yang berkaitan dengan kebutuhan administrasi puncak mengenai isu strategik dalam proses pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan isu bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan. Penggunaan teknologi isu pada acara perusahaan mirip pada value chain sanggup menghasilkan beberapa keuntungan, mirip penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan. Salah satu teknologi isu yang tidak kalah pentingnya yaitu pemakaian
Electronic Data Interchange (EDI). EDI yaitu komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal. Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam format terstruktur antara aneka macam patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan EDI, dokumen yang diterima sanggup memerintahkan komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi menawarkan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa acara teknologi akan terus berkembang. Teknologi isu yang besar lengan berkuasa akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994). Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak memakai teknologi sepanjang hal itu sanggup mempermudah perusahaan beradaptasi dengan lingkungannya (Hanscombe,1989).

C.    Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Kebutuhan yang sangat penting dalam perkembangan dunia yang mengglobal kini ini, pergeseran yang terjadi cukup umur ini tentunya membutuhkan teknologi dan isu sebagai kebutuhan mandasar bagi setiap individu, kelompok, dan departemen-departemen, instansi, disamping perlunya meningkatkan sumber daya insan dan mempunyai sumber daya alam yang berlimpah sangat membutuhkan isu dan komunikasi dalam setiap percaturan global. Dunia yang semakin modern membutuhkan tenaga-tenaga yang profesional, handal dan berkompeten dalam pendidikan tentunya diharapkan bisa mempersiapkan potensi-potensi peserta didik dalam meningkatkan penguasaan teknologi informasi.
Menurut Nasution (Diding Nurdin dan imam sibaweh,2015,hlm.123) menyatakan bahwa teknologi pendidikan yaitu pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses berguru mengajar. Hanya saja yang diutamakan yaitu proses belajarnya itu sendiri disamping alat-alat yang sanggup membantu proses tersebut. Oleh lantaran itu, teknologi pendidikan berkenaan baik software maupun hardware. Peran software antara lain yaitu menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah berguru menurut tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang harmonis serta evaluasi keberhasilanya.
D.    Pengembangan sistem Informasi Manajemen
Pada dasarnya ada dua pihak utama yang terlibat eksklusif dalam upaya mengebangkan suatu sistem isu untuk administrasi suatu organisasi, yaitu analisis sistem dan manajer. Orang yang merencanakan sistem isu untuk manajemen, mengkaji untuk kerjanya, merancang perbaikanhya dalam suatu sistem biasanya dikatakan sebagai seorang analisis sistem. Namun demikian fungsi analisis sistem yang pada dasarnya merancang sistem isu untuk mengoptimalkan keterhubungan orang-orang, material, mesin dan uang nampak mirip layaknya seorang manajer. Maka dalam kaitan ini seorang manajer sanggup dipandang sebagai seorang operator sistem yang menentukan perincian kritis sistem isu yang dibutuhkan dan karenanya ia pun sanggup sebagai analisis sistem Mirfani dan Suryani (Bocchino,1972). Dengan demikian bagi kalangan organisasi pendidikan pada lingkup relatif kecil (sekolah) sebaiknya kepala sekolah berperan sebagai manajer sekaligus sebagai analisis sistem.
Adapun langkah-langkah dasar yang sanggup ditempuh dalam berbagi sistem isu meliputi:
1.      Studi fasibilitas
2.      Menentukan persyaratan sistem
3.      Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri dari atas basis data (data base), persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solsi program
4.      Perubahan keorganisasian
5.      Pengetesan solusi
6.      Konservasi
7.      Manajemen proyek
Dalam kaitan inilah proses pengembangan sistem isu administrasi memungkinkan mancapai taraf kualitas yang memadai. Hanya saja kunci utamanya tetap pada unsur insan yang terliat di dalamanya.
E.     Proses pengelolaan data dalam sistem isu Manajemen
Proses kerja suatu sistem isu administrasi merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai perencanaan hingga umpan balik. Alur ini dimulai dengan planning dari standar, yang menyangkut pencapaian tujuan tertentu. Yang kemudian ditentukan standar tujuan itu dan dilakukanlah proses masukan data, kemudian dilanjutkan dengan proses pengelolaan data. Hasil pengelolaan itu dijadikan umpan balik terhadap perencanaan standar.
Alur yang tergambar dalam anatomi sistem isu menajaemen diatas merupakan salah satu kriteria efektifitas suatu SIM. Untuk mengetahui kriteria efktifitas suatu SIM, Moekijat (1991,hlm.41) telah mengemukakan bahwa; untuk menentukan jaringan yang efektif bagi suatu sistem isu administrasi telah disarankan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.      Data atau isu apakah yang dibutuhkan?
2.      Bilamana data atau isu itu dibutuhkan?
3.      Siapa yang membutuhkan?
4.      Dimana data atau isu itu dibutuhkan?
5.      Dalam bentuk apa isu itu dibutuhkan?
6.      Berapa biaya data atau isu itu dibutuhkan?
7.      Prioritas apa yang akan diberikan oleh majemuk data?
8.      Mekanisme apakah yang akan digunakan untuk menyortir informasi, menyusunnya, menggunakannya menjadi bentuk yang berarti, dan memberikan isu yang telah dipersatukannya kepada pengambil keputusan untuk mengambil tindakan?
9.      Bagaimana pengaturan kontrol umpan balik akan disediakan bagi manajemen?
10.  Mekanisme apakah yang akan ditentukan untuk sanggup terus-menerus menilai dan memperbaiki sistem isu manajemen?
Sistem isu administrasi menurut konsepnya dalam pembahasan terdahulu bisa dipandang sebagai pemrosesan data. Kerena inti dari SIM yaitu data dan isu yang dikumpulkan, diolah dan disebar ke setiap yang memerlukan. Dengan demikian pemrosesan data ini menjadi sangat penting. Karena peserta informasi, mirip para pemimpin mustahil sanggup membuat keputusan dengan cepat dan tepat, bila yang diterimanya sebagai materi pembuatan keputusan itu berupa data yang terkumpul yang belum diproses dengan baik.

Bab III Kesimpulan
Sistem isu administrasi merupakan keseluruhan jaringan isu yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manager dan para pengguna lainnya yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perorangan. Menurut Nasution (Diding Nurdin dan imam sibaweh,2015,hlm.123) menyatakan bahwa teknologi pendidikan yaitu pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses berguru mengajar. Hanya saja yang diutamakan yaitu proses belajarnya itu sendiri disamping alat-alat yang sanggup membantu proses tersebut. Oleh lantaran itu, teknologi pendidikan berkenaan baik software maupun hardware. Peran software antara lain yaitu menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah berguru menurut tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang harmonis serta evaluasi keberhasilanya.
Untuk itu perlu kita pelajari komponen-komponen dalam komunikasi, komponen dalam komunikasi terdapat proses komunikasi yang meliputi;pertama, Sumber (source), artinya komunikator yang akan mengirimkan pesan kepada orang lain.kedua, Pesan (message), artinya isi isu yang akan disampaikan dalam mekanismenya. Ketiga, Penyandian (encoding), artinya pemberikan makna melalui simbol-simbol yang dikirim oleh pemberi pesan kepada peserta pesan dalam komunikasi. Empat, Saluran komunikasi (channels), artinya media yang dijadikan daerah pengiriman pesan. Kelima, Penyandian kembali (decoding), artinya mengulang atau menawarkan simbol-simbol yang lain yang dikirim oleh pemberi pesan kepada peserta pesan dalam komunikasi. Enam, Penerima pesan (receiver), artinya mendapatkan pesan sesuai dengan makna yang diharapkan oleh komunikator.
Tujuh, Gangguan komunikasi (noise), artinya semua hal yang sanggup merusak berfungsinya semua komponen komunikasi. Delapan, Konteks (context), artinya daerah dimana terjadinya komunikasi.
           













Daftar Pustaka
Andrew A. Moemeka. Communication and conflict in organizations: revisiting the basics. Optimum, The Journal of Public Sector Management • Vol. 28, No. 2 (1-10)
Engkoswara, Komariah, Aan. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mintorogo, serdamayanti, (1992), dasar-dasar pengetahuan wacana administrasi perkantoran, Bandung:Ilham Jaya
Raymond Mcload.(2001). Management Information System.8th Edition. Prentice Hall Intermational.
Sibaweh Imam dan Nurdin, Diding. (2015). Pengelolaan Pendidikan (Dari Teori Mnuju Implentasi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Suhardan, dadang (2011). Administrasi Perkantoran, Jurusan Adpen FIP IKIP Bandung.
Sutisna, Oteng,(2009). Filsafat dan Ilmu dalam pendidikan, mimbar pendidikan (nomor 5-XI), University Press IKIP Bandung.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan.(2010). Pengelolaan Pendidikan. Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung; UPI.




Sumber http://samplingkuliah.blogspot.com