Setelah sebelumnya artikel "Luka, penyebab, jenis, penanganan dan proses penyembuhan" telah dipublikasikan. kini lanjut lagi. pembahasan kali ini masih wacana luka yaitu "jenis luka". Dalam dunia medis jenis - jenis luka dibagi menjadi beberapa jenis, menurut sifat kejadian, penyebab, tingkat kontaminasi kedalaman dan luas, juga waktu penyembuhan nya. untuk lebih terang berikut klarifikasi wacana jenis - jenis luka.
Jenis - jenis luka |
Jenis-jenis luka digolongkan menurut :
Berdasarkan sifat insiden luka
Berdasarkan sifat insiden luka sanggup bibedakan menjadi luka disengaja dan luka tidak disengaja.
1. Luka disengaja yaitu (luka terkena radiasi atau bedah)
2. Luka tidak disengaja dibagi menjadi 2 yaitu luka tertutup dan luka terbuka
a. Luka tertutup : luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak rusak (kesleo, terkilir, patah tulang, dsb).
b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau selaput jaringan rusak, kerusakan terjadi lantaran kesengajaan (operasi) maupun ketidaksengajaan (kecelakaan).
Berdasarkan penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, luka dibedakan menjadi dua jenis luka yaitu luka mekanik dan luka non mekanik.
1. Luka mekanik (cara luka didapat dan luas kulit yang terkena)
a. Luka insisi (Incised wound), terjadi lantaran teriris oleh instrumen yang tajam. Luka dibentuk secara sengaja, misal yang terjadi akhir pembedahan.
b. Luka higienis (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura sehabis seluruh pembuluh darah yang luka diikat (ligasi).
c. Luka memar (Contusion Wound), ialah luka yang tidak disengaja terjadi akhir benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh: cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak, namun kulit tetap utuh. Pada luka tertutup, kulit terlihat memar.
d. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akhir kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
e. Luka tusuk (Punctured Wound), luka ini dibentuk oleh benda yang tajam yang memasuki kulit dan jaringan di bawahnya. Luka punktur yang disengaja dibentuk oleh jarum pada ketika injeksi. Luka tusuk/ punktur yang tidak disengaja terjadi pada kasus: paku yang menusuk bantalan kaki bila paku tersebut terinjak, luka akhir peluru atau pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.
f. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi bila kulit tersobek secara kasar. Ini terjadi secara tidak disengaja, biasanya disebabkan oleh kecelakaan akhir benda yang tajam ibarat oleh beling atau oleh kawat. Pada masalah kebidanan: robeknya perineum lantaran kelahiran bayi.
g. Luka tembus/luka tembak (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ badan biasanya pada cuilan awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada cuilan ujung biasanya lukanya akan melebar, cuilan tepi luka kehitaman.
h. Luka bakar (Combustio), luka yang terjadi lantaran jaringan badan terbakar.
i. Luka gigitan (Morcum Wound), luka gigitan yang tidak terang bentuknya pada cuilan luka.
2.. Luka non mekanik : luka akhir zat kimia, termik, radiasi atau serangan listrik.
Berdasarkan tingkat kontaminasi
Berdasarkan tingkat kontaminasi, luka sanggup dibedakan menjadi 4 jenis yaitu clean wound (luka bersih), clean-contamined wound (luka higienis terkontaminasi, contamined wound, dan dirty or infected wound (luka kotor atau infeksi).
1. Clean Wounds (luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka higienis biasanya menghasilkan luka yang tertutup, kalau diharapkan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%.
2. Clean-contamined Wounds (luka higienis terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana terusan respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka ialah 3% – 11%.
3. Contamined Wounds (luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akhir kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari terusan cerna. Pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.
4. Dirty or Infected Wounds (luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka sanggup dibedakan menjadi 4 jenis yaitu satdium I "superfisial", stadium II "partial thickness", stadium III "full thickness" dan stadium IV " full thickness".
1. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
2. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan cuilan atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis ibarat abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
3. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan mencakup kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang sanggup meluas hingga bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya hingga pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
Berdasarkan waktu penyembuhan luka
Berdasarkan waktu penyembuhannya, luka dapatdibedakan dalam 2 jenis yaitu luka akut dan luka kronis.
1. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
2. Luka kronis : yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, sanggup lantaran faktor eksogen dan endogen.
Daftar Pustaka
- Bobak, K. Jensen. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta, EGC.
- Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik dan Bedah. Jakarta, EGC.
- Johnson, Ruth, Taylor. 1997. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta, EGC.
- Kaplan NE, Hentz VR. 1992. Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, An Illustrated Guide. USA, Boston, Little Brown.
- Kozier, Barbara. 1995. Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
- Oswari E. 1993. Bedah dan Perawatannya. Jakarta, Gramedia.
- Potter. 2000. Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Samba, Suharyati. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta, EGC.