Apa saja rujukan limbah organik? - Dalam beraktivitas sehari-hari, kita tidak sanggup lepas dari limbah. Semakin banyak acara yang dilakukan oleh masyarakat, semakin besar limbah yang dihasilkan. Salah satu jenis limbah yang ada yaitu limbah organik. Meskipun sanggup didaur ulang, beberapa rujukan limbah organik sanggup mengakibatkan ancaman bagi lingkungan sekitar.
Klasifikasi limbah organik sanggup ditentukan menurut sumbernya. Sumber limbah organik ini sangat bermacam-macam tetapi secara umum dibagi menjadi 2 (dua). Ada yang berasal dari rumah tangga, ada juga yang berasal dari industri. Klasifikasi lain yang biasa dipakai yaitu bentuk limbah organik, yaitu padat dan cairan (lihat juga: Contoh Limbah Anorganik).
Limbah organik merupakan limbah yang sanggup diurai tepat oleh proses biologi secara alami. Akibatnya limbah organik akan membusuk sehabis dibiarkan dalam waktu lama. Proses biologi ini melibatkan aneka macam jenis mikroorganisme menyerupai bakteri. Berikut merupakan rujukan limbah organik yang ada di lingkungan sekitar.
1. Sisa Makanan
Limbah organik yang banyak dihasilkan oleh insan berupa sisa makanan. Sisa kuliner yang umum ditemui yaitu sayur, nasi, buah, atau lauk. Dalam sehari, sebuah kota sanggup menghasilkan sisa kuliner hingga berton-ton. Meskipun sisa kuliner sanggup terurai secara alami, jumlah sisa kuliner yang banyak akan menciptakan proses peruraian menjadi lebih lama.
Sisa kuliner yang menumpuk sanggup menciptakan pemandangan tidak yummy dilihat. Selain itu, tumpukan sisa kuliner sanggup mengakibatkan kedaluwarsa tidak sedap. Kumpulan lalat yang menghinggapi tumpukan sisa kuliner ini juga sanggup membuatkan penyakit kepada makhluk hidup sekitarnya.
2. Daun Kering
Daun kering banyak ditemui di tempat dengan banyak pohon menyerupai taman atau bersahabat hutan. Daun kering yang gugur dari pohon akan menumpuk di sekeliling pohon tersebut. Apabila tidak ada orang yang membersihkannya, maka tumpukan tersebut semakin usang akan semakin meningkat.
3. Kotoran Makhluk Hidup
Setiap makhluk hidup akan mengeluarkan kotoran sebagai bentuk eksresi. Dengan teknologi yang sudah berkembang, kotoran insan dikala ini sudah sanggup dikumpulkan dan diolah. Jika kotoran insan dan makhluk hidup lain dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan yang baik, terdapat beberapa tanggapan terhadap lingkungan (lihat tentang: Dampak Pencemaran Lingkungan).
Sumber kotoran makhluk hidup yang perlu diperhatikan yaitu area peternakan. Dalam sebuah penelitian, seekor sapi dengan berat tubuh 5000 kg dalam sehari akan menghasilkan kotoran yang sanggup mencemari perairan seluas 9084x107 m3. Masih ada imbas lain yang diakibatkan dari kotoran di area peternakan. Berikut merupakan imbas limbah kotoran terhadap lingkungan.
Jenis Kotoran | Dampak bagi Lingkungan |
---|---|
Kotoran Padat | Sumber polusi udara alasannya yaitu menghasilkan kedaluwarsa tidak sedap, Sumber kuman dan mikroorganisme lain penyebab penyakit, Mencemari tanah. |
Kotoran Cairan | Sumber polusi udara alasannya yaitu menghasilkan kedaluwarsa tidak sedap, Mencemari sanitasi, Meracuni organisme dalam perairan menyerupai ikan, Mengubah ekosistem perairan. |
4. Bangkai dan Tulang Belulang Hewan
Bangkai dan tulang binatang sanggup ditemui di sisa makanan. Tidak hanya itu, bangkai dan tulang binatang sanggup berasal dari peternakan atau laboratorium yang membutuhkan binatang coba. Pengolahan bangkai dan tulang binatang yang tidak baik sanggup mengakibatkan proses peruraian tidak berjalan sempurna. Bau tidak sedap juga akan mencemari lingkungan sekitar.
Pengolahan limbah organik akan berjalan baik apabila semua pihak ikut berpartisipasi. Langkah awal yang sanggup dilakukan masyarakat yaitu mengetahui rujukan limbah organik sehingga sanggup memisahkan mana limbah yang sanggup diolah dan tidak. Dengan demikian limbah sanggup diproses dengan cara yang lebih cepat dan mudah. Sumber http://www.geologinesia.com