Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung merupakan satu kompleks objek wisata alam yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah spesial Yogyakarta. Gunung api purba nglanggeran ini diperkirakan pernah aktif 30 hingga 60 juta tahun yang lalu.

Gambar. Gunung Api Purba Nglanggeran (Foto: siswa team)
Gunung api purba nglanggeran mempunyai suhu yang sejuk sekitar 23-27 derajat celsius. Selain itu, gunung yang berada di daerah Baturagung di bab utara gunung kidul ini mempunyai ketinggian antara 200 hingga 700 mdpl. Lokasi wisata gunung ini hanya berjarak sekitar 20 km dari arah kota Wonosari dan 25 km dari arah kota Yogyakarta. Jika dengan kecepatan normal, kita sanggup menempuh jarak ini sekitar 30 hingga 45 menit.
Bagaimana rute perjalanan ke gunung api purba nglanggeran?
Rute perjalanan ke gunung api purba nglanggeran sanggup dilewati melalui dua jalur dengan kondisi jalan yang telah di aspal halus adalah jalur dari arah kota Wonosari dan kota Yogyakarta. Jika dari arah Wonosari, kita sanggup melewati bunderan sambipitu dengan mengambil arah kanan menuju dusun Bobung atau kerajinan topeng. Setelah itu kita menuju arah desa Nglanggeran, disitu kita akan menjumpai pendopo Joglo Kalisongo yang menjadi tanda pintu masuk objek wisata. Jika dari arah Yogyakarta, kita akan melewati bukit bintang Patuk, jembatan kali Penthung terdapat papan warta ambil kiri 1 km kemudian ada lagi papan warta ambil kanan 4 km menuju desa nglanggeran.
Peta lokasi gunung api purba nglanggeran dan embung sanggup di lihat di bawah ini.

Gambar. Peta lokasi gunung api purba nglanggeran dan embung (Foto: Siswa team)
Bagaimana sejarah gunung api Nglanggeran ini?
Sejarah gunung api purba Nglanggeran dimulai dari tunjangan nama nglanggeran itu sendiri yang konon berasal dari kata Planggaran yang berarti bahwa setiap ada sikap menyimpang niscaya akan ketahuan. Ada pula yang menyatakan bahwa Nglanggeran berasal dari kata Langgeng yang bermakna tempat yang kondusif dan tentram. Selain itu, Gunung api purba Nglanggeran juga dinamai sebagai Gunung Wayang yang konon ada bab dari gunung tersebut menyerupai mirip tokoh dalam perwayangan.

Gambar. Salah satu sisi Gunung Api Purba Nglanggeran (Foto: siswa team)
Apa saja kepercayaan mistis masyarakat Nglanggeran?
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, lokasi wisata gunung api purba Nglanggeran juga dipakai sebagai tempat tinggal bangsa jin. Salah satu jin yang berkuasa disini berjulukan Kyi Ongko Wijoyo dan Punokawan (tokoh perwayangan menyerupai semar, gareng, petruk dan bagong). Selain itu, wilayah ini juga dipercaya dijaga oleh bangsa jin lainnya yang menampakkan diri sebagai macan putih.
Sama halnya menyerupai manusia, bangsa jin juga mempunyai rasa suka dan tidak suka terhadap sesuatu. Ketidaksukaan jin ini kemudian ditandai oleh masyarakat sebagai sebuah pantangan. Pantangan kebudayaan masyarakat di Nglanggeran antara lain pada ketika melaksanakan pameran wayang kulit seorang Dalang dilarang membelakangi gunung api Nglanggeran, kisah perwayangan dilarang menceritakan wacana Ongko Wijaya yang disakiti dan zona wilayah di utara gunung Nglanggeran dilarang mengadakan pameran seni wayang kulit.
Apa saja keunikan ekowisata gunung api purba Nglanggeran?
Beberapa keunikan gunung api purba ini antara lain:
1. Adanya flora termas yang tumbuh melekat dan menjalar di lereng gunung api purba. Getah flora ini dipercaya mengandung unsur kimiawi tertentu yang sanggup mengobati banyak sekali penyakit menyerupai paru-paru, lever (hati), stroke, ambien, kerikil ginjal dan lumpuh.
2. Di puncak gunung api purba ada sebuah wilayah yang hanya boleh dihuni oleh 7 keluarga saja (Mpu pitu). Adat ini sudah dipegang secara turun temurun sesuai dengan pesan atau amanat sesepuh dusun Tlogo adalah Eyang Iro Dikromo. Amanat ini mengakibatkan tempat ini menjadi tidak padat penduduk sehingga tetap asri dan pengunjung sanggup melihat sunrise dari puncak ini.

Gambar. Pesona Embung Nglanggeran di malam hari (Foto: Siswa team)
3. Pada tahun 1961, di puncak gunung purba (lebih tepatnya di daerah sekitar goa putri) ditemukan arca tanpa kepala. Arca ini diperkirakan merupakan arca yang berbentuk patung kendedes dimana kepalanya masih disimpan di museum sonobudoyo, Yogyakarta.
4. Di puncak gunung api purba terdapat sumber mata air yang tidak kering meskipun sedang pada ekspresi dominan kemarau. Mata air ini dinamakan sebagai sumber mata air comberan. Dulu di tempat ini pernah dipakai oleh tentara Jepang untuk bersembunyi. Selain itu, suhu yang hirau taacuh dan udara yang sejuk menciptakan tempat ini sangat cocok sebagai tempat relaksasi atau pertapaan.

Gambar. Lingkungan Asri di sekitar gunung api purba dan embung (Foto: Siswa team)
5. Tak jauh dari lokasi gunung api purba, sekitar 1,5 kilometer terdapat embung atau tampungan air seluas 0,34 Ha. Tempat ini dipakai pengairan kebun seluas 20 Hektar dengan flora buah durian dan kelengkeng. Adapun jenis durian yang ditanam adalah jenis durian montong dan kane.

Gambar. Gunung Api Purba dan Embung (Foto: siswa team)
Fasilitas yang ada di gunung api purba Nglanggeran antara lain sekretariat, papan informasi, home stay (rumah inap), toilet, mushola/masjid, asuransi, pemandu wisata, tempat parkir yang luas, pendopo, tempat outbond, tempat berkemah, jalur pendakian, gardu pandang dan kios-kios yang menjual aneka makanan dan souvenir.
Berapa harga tiket masuk gunung api purba Nglanggeran dan embung?
Harga tiket masuk gunung api purba Nglanggeran dan embung masing-masing sebesar Rp 5000,- dengan harga sewa parkir sebesar Rp 2000,-. Info lebih lanjut sanggup hubungi sekretariatan Telp. 0818 0260 6050, PIN 27FA22BA, twitter @gunungapipurba atau email: handoko88_jogja@yahoo.co.id.
[color-box]Brosur: Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa Wisata Nglanggeran. Dikutib tanggal 4 Januari 2015.
Situs www.gunungapipurba.com, dikutib tanggal 4 Januari 2015.[/color-box]
Sumber https://www.siswapedia.com