Friday, October 13, 2017

Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena

Hujan meteor Quadrantids yaitu hujan meteor yang terjadi pada final bulan Desember hingga awal bulan Januari. Puncaknya biasa terjadi sekitar tanggal 3-4 Januari. Bagi belahan Bumi utara, fenomena hujan meteor Quadrantids ini menjadi hadiah tahun gres yang indah dari langit. Karena kemunculannya di awal tahun gres itulah para penduduk Bumi di belahan utara (misalnya Kanada, Finlandia, Swedia, dan Norwegia) mendapat tantangan tersendiri kalau ingin menyaksikannya secara langsung, sehubungan dengan ekspresi dominan hambar yang sedang berlangsung dikala itu. Tentu saja, para penduduk di belahan Bumi kepingan selatan nyaris mustahil sanggup menyaksikan fenomena indah ini.


Durasi hujan meteor ini tidak sesering hujan meteor yang terjadi di bulan lainnya ibarat Geminid dan Perseid. Durasinya juga lebih sebentar dimana hanya berlangsung satu jam saja (antara jam 2 hingga jam 7 pagi), sementara yang terjadi di bulan lainnya sanggup berlangsung hingga berhari-hari.


Alasan singkatnya durasi Quadrantid yaitu lantaran Bumi melewati arus meteor pada sudut yang tegak lurus. Menurut NASA, pada puncaknya, sekitar 50-120 meteor Quadrantids akan terlihat melintas dalam satu jam. Walau lebih singkat dan lebih jarang dibandingkan fenomena hujan meteor yang terjadi di bulan lainnya, namun pendaran Quadrantid tampak lebih menyala. Kemunculannya sering ditandai oleh bola api besar yang terlihat lebih berwarna, lebih terang daripada hujan meteor lainnya.


Namanya berasal dari Quadrans Muralis, konstelasi bintang yang tidak lagi ada. Memang, kebanyakan meteor dinamai menurut konstelasi bintang daerah dimana mereka berpendar. Nama ini diciptakan tahun 1795 oleh seorang astronom Prancis berjulukan Jerome Lalande. Konstelasi ini kini sudah tidak ada lagi, namun telah menjadi kepingan dari konstelasi Bootes. Letak persisnya yaitu di antara konstelasi Bootes sang penggembala dan Draco sang naga, tidak jauh dari konstelasi Big Dipper. Bintang terdekat dari titik pendaran hujan meteor ini yaitu Nekkar. Titik koordinatnya juga sanggup ditentukan dari Asensio rekta (230.2) dan Deklinasi (49.5).


Asal muasal Quadrantid oleh astronom Peter Jenniskens diyakini berasal dari asteroid 2003 EH1, atau terkadang disebut “komet batu” oleh para astronom. Dia menemukan bahwa orbit asteroid ini berdiameter 1,2 mil, atau sekitar 2 km. Beberapa astronom percaya bahwa asteroid tersebut ada kaitannya dengan komet C / 1490 Y1, yang sempat menghilang ketika diteliti oleh para astronom dari Tiongkok, Jepang dan Korea sekitar 500 tahun yang lalu, persisnya tahun 1490.


Untuk memahami sejarah dari nama Quadrantids, kita harus mengusut kembali kepada pengamatan paling awal dari hujan meteor ini.



  • Pada awal Januari 1825, Antonio Brucalassi di Italia melaporkan bahwa di atmosfir sedang dilintasi oleh bermacam-macam sosok bercahaya yang disebut bintang jatuh. Tampaknya bintang-bintang jatuh ini berpendar dari Quadrans Muralis.

  • Pada tahun 1839, Adolphe Quetelet dari Penelitian Brussels di Belgia dan Edward C. Herrick di Connecticut menciptakan kesimpulan bahwa Meteor Quadrantids perupakan hujan meteor yang terjadi setahun sekali.

  • Namun di tahun 1922, IAU (International Astronomical Union) alias Persatuan Astronomi Internasional memdaftarkan 88 konstelasi modern. Daftar ini disetujui pada bulan Mei 1922. Quadran Muralis tidak termasuk dalam daftar tersebut.


Hujan Meteor Quadrantids jarang dipelajari secara pribadi oleh para pengamat. Selain lantaran letaknya terlalu jauh di utara untuk sanggup diamati oleh orang-orang yang tinggal di belahan Bumi selatan, udara yang hambar di utara juga menjadi hambatan. Faktor lainnya yaitu lantaran rasio jatuh yang relatif singkat, menjadikan para pengamat sering melewatkan momen tersebut.


Pengaruh Jupiter Terhadap Quadrantid


Planet Jupiter mempunyai dampak penting dalam riwayat panjang perkembangan arus meteor ini. Indikasinya pertama tiba di tahun 1918 ketika W.F. Denning dan Nona Fiammetta Wilson dari Inggris mencatat keterkejutan mereka dikala menemukan pendaran utama dari hujan meteor ini terjadi pergeseran sekitar delapan derajat di udara dari pendaran “normal”. Mereka menyampaikan bahwa ada sedikit lebih banyak pendaran di utara yang terjadi pada bulan Januari tahun 1916 dan 1917, “namun data pada dikala itu dianggap tidak mencukupi”. Kemudian tahun 1918 muncul konfirmasi lepas yang menyatakan mengenai pendaran tersebut tiba dari beberapa pengamat lain di Inggris dan tercatat bahwa ada hujan meteor kecil yang memang terlihat. Jenis perubahan ini menyampaikan adanya sedikit efek yang disebabkan oleh Jupiter.


Efek jangka panjang dari Jupiter terhadap arus Quadrantid pertama kali diselidiki oleh S.E. Hamid dan M.N. Youssef pada tahun 1963. Mereka mengamati orbit dari enam meteor Quadrantid yang terfoto di tahun 1954 dan menerapkan pertubasi dari Jupiter selama 5.000 tahun yang lalu. Sementara orbit Quadrantid melintas sekitar 92 juta mil dari matahari sekarang, mereka mencatat bahwa orbit tersebut sudah mengalami perubahan signifikan semenjak 1.500 tahun yang lalu, ketika orbit melintas sekitar 10 juta mil dari matahari. Yang menarik, sekitar 4.000 tahun lalu, orbitnya masih ibarat dengan orbit dikala ini. Para penulis berspekulasi bahwa arus induk dari komet tersebut sudah tertangkap oleh Jupiter 4.000 tahun lalu.


Menariknya, Hamid dan F.L. Whipple mencatat kemudian di tahun 1963 bahwa orbit Quadrantid sangat ibarat dengan orbit Delta Aquarids sekitar 1.300-1.400 tahun lalu. Mereka menambahkan “karakteristik fisik dari meteoroid dengan dua arus yang sepertinya mirip, dinilai dari kurva mereka yang lemah.” Selama tahun 1979, Iwan P. Williams, Carl D. Murray dan David W. Huges mengkaji kebenaran dari penelitian Hamid dan Youssef. Mereka mencatat bahwa Jupiter sanggup jadi mengubah orbit meteor tersebut sehingga tidak lagi bersinanggungan dengan orbit Bumi. Mereka memprediksi bahwa Quadrantid tidak lagi sanggup terlihat di tahun 2400.


Foto-Foto Fenomena Hujan Meteor Quadrantid


Foto ini diambil oleh seorang Astrophotographer Jeff Berkes pada tanggal 4 Januari 2012 berlokasi di Florida Keys.


 yang terjadi pada final bulan Desember hingga awal bulan Januari Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena


Foto di bawah ini diambil oleh NASA pada tahun 2010, menggambarkan penampakan Quadrantid yang sangat langka.


 yang terjadi pada final bulan Desember hingga awal bulan Januari Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena


Ini yaitu foto amatir yang sangat indah, ditangkap oleh Brian Emfinger pada tanggal 2 Januari 2012 di Ozark, Arkansas. Melihat dari cahayanya, ia merasa bahwa meteor yang difotonya ini yaitu Quadrantid, walau ia tidak terlalu merasa yakin dengan itu. yang terjadi pada final bulan Desember hingga awal bulan Januari Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena


Seorang Astrophotografer berjulukan Jonathan Simons mengambil foto Quadrantid ini di Hudson, New York, pada tanggal 4 Januari 2012, pukul 4:30 dini hari waktu lokal. yang terjadi pada final bulan Desember hingga awal bulan Januari Hujan Meteor Quadrantid : Waktu Terjadi – Durasi – Fenomena


Demikian klarifikasi mengenai hujan meteor Quandrantid. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com