Friday, November 17, 2017

5 Referensi Pelapukan Fisika Dan Penyebabnya

Ada banyak cara batuan dalam mengalami pelapukan. Berbagai faktor sanggup menjadikan terjadinya pelapukan, baik itu alasannya yakni udara dan air, alasannya yakni zat kimia atau komponen kimia maupun alasannya yakni mikroorganisme (binatang atau tumbuhan). Yang dimaksud dengan pelapukan fisika yakni pelapukan yang terjadi akhir adanya faktor- faktor dari alam, ibarat pergantian animo yang ekstrim, perbedaan suhu yang ekstrim dan lain sebagainya. Pelapukan fisika terjadi dalam jangka waktu yang usang dan berangsur- angsur sehingga tidak terlalu kelihatan. Pelapukan fisika biasanya terjadi di daerah- tempat yang terbuka dimana kontak dengan udara serta uap air secara langsung. Beberapa tempat yang berpotensi untuk terjadi pelapukan fisika antara lain yakni padang pasir, tanah lapang atau tempat yang sering terkena air hujan serta paparan sinar matahari secara langsung.


Untuk mengetahui lebih terang mengenai pelapukan fisika, kita bisa menjabarkannya melalui sebuah rujukan kasatmata pelapukan. Beberapa rujukan dari pelapukan fisika akan kita bahas di bawah ini.


Contoh Pelapukan Fisika


Pelapukan fisika biasa terjadi di daerah- tempat yang mempunyai kontak pribadi dengan udara, sinar matahari dan uap air. Hal ini alasannya yakni faktor- faktor tersebutlah yang menjadikan terjadinya pelapukan fisika ini. Selain itu faktor suhu juga sangat berpengaru. Beberapa rujukan dari pelapukan fisika yang sering terjadi di sekitar kita antara lain sebagai berikut:



  1. Hancurnya batuan yang ada di padang pasir


Contoh pertama dari pelapukan batuan secara fisika yakni pelapukan batuan yang terjadi di padang pasir. Di padang pasir kita tidak hanya menjumpai pasir saja, namun beberapa kali kita menjumpai batuan. Nah batuan- batuan tersebut apabila kita perhatikan niscaya akan hancur seiring dengan berjalannya waktu. Batuan yang hancur tersebut lantas akan bercampur dengan pasir dan menjadi pasir. Batuan- batuan ini melebur dalam waktu yang lama. Melebur atau melapuknya batuan ini terjadi akhir adanya kontak pribadi dengan udara. Suhu di padang pasir tergolong ekstrim, alasannya yakni dikala siang hari maka suhunya sangat tinggi namun dikala malam hari suhunya mendadak menjadi sangat rendah. Perubahan yang ekstrim ini terjadi secara berulang- ulang dan dalam jangka waktu usang yang menjadikan batuan mengalami pelapukan di wilayah padang pasir ini. Sehingga tidak heran banyak batuan yang keropos kita temukan di padang pasir.



  1. Batuan yang hancur alasannya yakni sering terkena tetesan air


Contoh kedua dari pelapukan fisika yakni batuan yang hancur akhir adanya tetesan air hujan. Ini ibarat sebuah peribahasa yang bekerjsama peribahasa tersebut mengambil dari fakta ilmiah ini. Struktur batuan ternyata tidak telalu keras. Struktur batuan bisa saja melunak apabila selalu ditetesi oleh air terus menerus. Inilah yang menjadikan batuan hancur atau menjadi penggalan kecil- kecil. Air dan juga kekuatan dari tetesannya bisa melunakkan batuan sehinga hancur atau melapuk.



  1. Batuan hancur alasannya yakni kristalisasi garam di tempat pantai


Contoh pelapukan fisika yang banyak terjadi lainnya yakni yang kita jumpai di daerah- tempat sekitar pantai. Kita semua tahu bahwasannya air bahari yang abnormal alasannya yakni mengandung banyak garam. Pembuatan garam dapur atau garam yang biasa dipakai untuk pakan ternak juga berasal dari air bahari yang dijemur di bawah sinar matahari. Ya, air bahari yang terkena sinar matahari secara terus menerus akan mengkristal yang selanjutnya kita semut sebagai garam. Kristalisasi garam juga terjadi di batuan- batuan sekitar pantai yang selalu lembap dengan air laut. Air bahari tersebut usang kelamaan akan berkembang menjadi garam. Strusktur pengkristalan garam yang padat akan mendorong batuan tersebut. Akibat tekanan inilah batuan usang kelamaan akan hancur dan mengalami pelapukan. Batuan ini akan menjadi hancur atau keropos. Tidak heran apabila kita serin menemukan batuan yang keropos di sekitar pantai.



  1. Hancurnya batuan di dinding- dinding jurang


Batuan yang mendapat tekanan terlalu besar juga akan mengalami pelapukan. Pelapukan ini juga dikategorikan sebagai pelapukan fisika. Kasusu ibarat ini sering kita temukan di dinding- dinding jurang yang curam. Batuan yang berada di selah bawah mendapat tekanan dari batuan yang berada di sebelah atas. Hal ini lama- kelamaan akan mennyebabkan batuan di sebelah bawah mengalami pengeroposan  alasannya yakni terlalu usang mendapat tekanan. Tidak heran apabila kita sering menjumpai hal semacam ini. Apabila dibiarkan maka  hal ini akan berlanjut menjadi sebuah longsoran. Dinding jurang penggalan atas bisa rubuh alasannya yakni penggalan bawah sudah mengalami pengeroposan.



  1. Batuan hancur alasannya yakni tekanan dari air tanah yang mengalami pembekuan


Contoh lain yakni batuan yang hancur akhir mendapat tekanan dari air tanah yang mengalami pembekuan dan berkembang menjadi es. Peristiwa ini terjadi di daerah- tempat yang mempunyai suhu rendah namun berlawanan dengan iklim sebenarnya. Sebagai rujukan di Indonesia yakni di puncak Jayawijaya. Disana terdapat suhu yang sangat rendah (padahal iklimnya tropis) sehingga menjadikan air tanah terkadang mengalami pembekuan. Air tanah yang berada di pori- pori tanah akan berkembang menjadi es. Tekanan dari es inilah yang akan menjadikan batuan mengalami pelapukan.


Nah itulah beberapa rujukan dari pelapukan fisika yang kita jumpai di daerah- tempat di Bumi. selain itu masih banyak rujukan lain yang bisa kita amati di sekitar kita. Semoga artikel ini bermanfaat.


 



Sumber aciknadzirah.blogspot.com