Apa Itu Aperture Pada Kamera Serta Fungsinya? – Kali ini mimin akan membahas soal aperture sebagai lanjutan dari artikel perihal dasar fotografi. Sebelumnya kau perlu tau bahwa sesungguhnya mimin bukanlah spesialis di bidang fotografi, dan artikel ini hanyalah untuk membuatkan ilmu dasar yang dikala ini juga sedang mimin pelajari biar kita menjadi sedikit lebih paham soal hal ini.
Disini mimin akan membahasnya dengan memakai bahasa mimin sendiri yang lebih disederhanakan biar lebih gampang untuk dimengerti oleh kau semua. Kaprikornus bagi kau yang merasa sudah hebat boleh melewati artikel ini dan mencari artikel lainnya, atau boleh juga membantu mengoreksi goresan pena ini kalau dirasa perlu. Baiklah, mimin rasa tidak perlu berpanjang lebar lagi dan kita eksklusif saja menuju TKP.
Aperture ialah bukaan diafragma pada lensa kamera. Biasanya nilai aperture ini ditandai dengan “f/angka”, contohnya f/22, f/11, atau pada smartphone biasanya terdapat di angka f/2.6 hingga f/1.8. Nah kini yang jadi pertanyaan lanjutan ialah apa arti karakter f/ beserta angka dibelakangnya itu?
Angka dibelakang karakter f/ tersebut ialah nilai dari bukaan lensa atau diafragma pada lensa, yang mana semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil dan begitupula sebaliknya. Hehe gundah ya? Oke mimin jelaskan lebih lanjut biar kalian lebih mengerti.
Menurut Wikipedia, besaran bukaan diafragma atau aperture merupakan hasil pembagian dari panjang fokus lensa atau focal length dengan nilai aperture itu sendiri. Misalnya kalau focal length pada lensa ialah 100mm dan nilai aperture ialah f/4, maka itu artinya aperture akan terbuka dengan diameter 25mm (100 dibagi 4).
Maka semakin kecil angka dibelakang f/, bukaan lensa akan semakin besar. Begitupun sebaliknya, semakin besar angka dibelakang f/ maka bukaan lensa akan semakin kecil. Kalau masih gundah juga, kau perhatikan aja gambar ilustrasi diatas tadi itu. Baiklah, dari sini mimin anggap kalian sudah paham yaa.
Pengaruh Besar Kecilnya Aperture Pada Hasil Foto
Perlu kau tau bahwa tidak semua lensa akan mempunyai bukaan yang sama contohnya sebesar f/1.8 atau diatasnya alasannya adanya variasi focal length yang berbeda-beda sehingga batasan dari aperture dari tiap lensa pun berbeda. Pada kamera smartphone sendiri biasanya mempunyai focal length di kisaran 2 hingga 4mm. Lalu apakah efek dari nilai aperture ini? Silakan perhatikan gambar dibawah ini.
Contoh gambar diatas ialah ilustrasi gambar atau foto yang diambil dengan settingan aperture yang berebeda beda. Gambar yang diambil dengan aperture atau bukaan lensa yang kecil akan terlihat lebih gelap kalau dibandingkan dengan gambar yang diambil dengan aperture besar, dengan catatan settingan ISO dan shutter speed ialah sama. Mengapa sanggup demikian?
BACA JUGA : Apa itu ISO?
Secara teori, bukaan lensa yang lebih besar akan memungkinkan lensa menangkap lebih banyak cahaya yang nantinya akan diteruskan menuju ke sensor. Kaprikornus gambar yang diambil dengan settingan aperture besar akan terlihat lebih terang. Sekali lagi, dengan catatan settingan ISO dan shutter speed ialah sama.
f/22 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Gelap | f/11 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Lebih terang | f/2.0 + ISO 100 + Shutter speed 1/2 detik = Paling terang
Jadi apakah itu artinya lensa dengan bukaan kecil berarti mempunyai kualitas lebih jelek? Belum tentu. Itu tergantung pada kebutuhan kita dalam mengambil foto. Settingan aperture yang terlalu besar dengan keadaan pencahayaan yang terlalu cerah akan menjadikan gambar terlihat terlalu terang, dan itu bukanlah hal yang baik.
BACA JUGA : 3 Hal Utama Yang Mempengaruhi Kecerahan Foto (Segitiga Exposure)
Itu artinya memang aperture yang lebih besar bukan berarti akan menghasilkan gambar yang lebih baik. Apalagi dengan adanya varian atau settingan aperture ini akan memungkinkan kita untuk sanggup bereksperimen dengan kamera dan menghasilkan gambar yang lebih kreatif menyerupai contohnya pada gambar dibawah ini.
Gambar diatas ialah pola “konsekuensi” dari settingan aperture yang kita lakukan pada lensa kamera. Semakin besar aperture yang kita gunakan maka gambar akan mempunyai imbas DOF (Depth of Field) yang lebih pekat sehingga gambar akan telihat lebih berfokus pada objek yang kita bidik, sedangkan objek lain yang berada di depan atau belakangnya akan terlihat blur. Sebaliknya, kalau kita melaksanakan setting aperture yang kecil maka fokus gambar akan lebih merata.
Biasanya, fotografer akan memakai bukaan lensa yang lebih besar ketika ingin memotret objek jarak bersahabat atau ingin menunjukkan imbas blur pada objek lain yang tidak di fokuskan biar terlihat lebih dramatis #halah.
Lalu aperture yang lebih kecil biasa dipakai untuk memotret landscape atau panorama sehingga fokus atau ketajaman gambar akan nampak lebih merata. Gambar dengan imbas DOF yang berlebihan bukanlah hal yang baik pada keadaan tertentu, sehingga sekali lagi kita harus menyesuaikannya dengan kebutuhan kita.
Namun settingan aperture ini tidak akan kita temukan pada smartphone manapun yang beredar, setidaknya hingga goresan pena ini dipublikasikan. Hemm mimin rasa cukup untuk klarifikasi soal aperture kali ini. Semoga saja sehabis mengetahui imbas dan fungsinya, kau jadi sanggup lebih kreatif lagi dalam menghasilkan foto dari kamera mu. Silahkan jelajahi blog Techijau.com untuk mendapat aneka macam gosip menarik lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Sumber gambar : Wikipedia
Sumber aciknadzirah.blogspot.com