Apa Itu Shutter Speed Pada Kamera? Ini Penjelasannya – Melanjutkan beberapa artikel soal fotografi sebelumnya, kali ini mimin akan membahas soal Shutter speed atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kecepatan rana. Sebelumnya perlu diingat kembali bahwa ini merupakan artikel perihal ilmu dasar dan ditulis dengan gaya bahasa mimin sendiri yang lebih disederhanakan supaya lebih gampang dimengerti oleh orang awam. Baiklah pribadi saja mimin lanjutkan alasannya artikel ini mungkin akan sedikit panjang.
Shutter speed atau biasa disebut juga sebagai exposure time yaitu untuk menentukan seberapa usang perangkat membiarkan cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera. Masih bingung? Oke mimin jelaskan lebih detail lagi. Untuk sanggup mengambil sebuah gambar (foto), sensor pada kamera harus mendapatkan cahaya yang tiba melalui lensa. Misalnya kau ingin mengambil gambar mobil, maka pastinya kau akan mengarahkan lensa kameramu ke arah kendaraan beroda empat yang berarti dalam kasus ini sumber atau arah datangnya cahaya yang akan masuk ke lensa yaitu berasal dari arah kendaraan beroda empat tersebut.
Sebelum kau menekan tombol shutter pada kamera, shutter akan menutupi sensor sehingga cahaya dari lensa belum atau tidak akan diteruskan ke sensor. Nah dikala tombol shutter sudah kau tekan atau klik, maka shutter akan terbuka dan membiarkan cahaya diteruskan sampai sensor “melihat” cahaya tersebut (seperti pola sederhana dibawah ini) yang kemudian diproses dan disimpan di memory.
Nah yang dimaksud dengan shutter speed atau biasa disebut juga sebagai kecepatan rana yaitu seberapa usang shutter ini dibiarkan terbuka supaya sensor sanggup mendapatkan cahaya, tergantung dari settingan yang kita lakukan (jika memakai mode manual setting). Misalnya kita melaksanakan setting shutter speed pada angka 1/1000 maka dikala kau menekan tombol, shutter akan terbuka dalam waktu 1/1000 detik sebelum kemudian menutup kembali.
Fungsi dari shutter speed sendiri tentu saja bekerjasama pribadi dengan tingkat exposeure atau tingkat kecerahan pada gambar yang diambil dan ini merupakan salah satu dari 3 elemen utama dalam hal fotografi yang akan kuat pada tingkat exposure yakni ISO, aperture dan kecepatan rana ini sendiri.
BACA JUGA : 3 Faktor Utama Yang Mempengaruhi Tingkat Kecerahan Foto (Segitiga Exposure)
Semakin usang ia dibiarkan terbuka, maka cahaya yang masuk kedalam sensor akan semakin banyak sehingga gambar yang dihasilkan akan semakin terang. Begitupun sebaliknya. Berikut yaitu citra sederhananya.
BACA JUGA : Apa Itu ISO Pada Kamera?
Dan menyerupai halnya ISO dan aperture, settingan dari kecepatan rana ini sendiri tentu akan mempunyai efek-efek tertentu. Efek yang paling terlihat yaitu dikala kita mengambil objek yang bergerak, dalam pola kasus ini yaitu mobil. Ketika kita memotret kendaraan beroda empat yang sedang berjalan dengan settingan shutter speed yang cepat (misal 1/1000 detik), maka kendaraan beroda empat akan terlihat menyerupai sedang diam. Sebaliknya, set shutter speed yang lebih lambat (misal 1/4 detik) akan mengakibatkan kendaraan beroda empat yang bergerak tersebut nampak blur menyerupai pada pola gambar dibawah ini.
Biasanya fotografer akan lebih menentukan memakai shutter speed yang lebih cepat pada siang hari untuk menghindari terjadinya over exposure atau gambar terlalu terang dan juga untuk menghindari blur pada gambar yang diambil. Tentu saja kita juga sanggup bereksperimen dengan settingan ini dan dipadukan dengan settingan aperture dan ISO untuk menghasilkan foto yang unik dan menarik.
BACA JUGA : Apa Itu Aperture Pada Kamera?
Nah mungkin itu saja yang sanggup mimin bagikan pada posting kali ini. Semoga saja gampang dipahami. Silahkan jelajahi blog Techijau.com untuk mendapatkan gosip menarik lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Sumber aciknadzirah.blogspot.com