Friday, November 17, 2017

√ Definisi Kehamilan Fase-Fase Peristiwanya

Definisi Kehamilan & Fase-Fase Peristiwanya – Kehamilan yaitu proses berkembangnya embrio di dalam uterus (rahim) yang dimulai semenjak fertilisasi hingga datang masa kelahiran. Pada umumnya proses kehamilan berlangsung selama Sembilan bulan atau setara dengan 38 minggu. Pada ketika proses kehamilan berlangsung, beberapa insiden yang berada pada serangkaian proses tersebut diantaranya ialah perkembangan embrio, plasenta, tali pusar, dan membrane embrio. Penjelasan selengkapnya yaitu sebagai berikut :


1. Perkembangan Embrio di Dalam Uterus


Proses perkembangan embrio diawali ketika telur telah dibuahi oleh sel sperma yang membentuk zigot. Zigot yang telah terbentuk selanjutnya digerakkan oleh silia yang berada pada oviduk hingga menuju uterus. Selanjutnya zigot akan bergerak dan melaksanakan pembelahan sel sesudah 24 jam berlalu. Zigot dari oviduk akan menuju ke uterus dan membutuhkan waktu sekitar 3 – 5 hari. Zigot yang telah dibuahi oleh sperma kemudian akan mengalami proses pembelahan sel menjadi banyak sekali macam sel yang membentuk kelompok sel baru. Kelompok sel tersebut membentuk benda lingkaran yang ibarat buah murbai yang dinamakan dengan stadium morula. Morula ini menempatkan diri pada bab bawah mukosa Rahim yang dibatasi oleh sebuah lapisan yang dinamakan zona pelusida.


Pada perkembangan berikutnya, morula membentuk semacam bola berongga yang dinamakan blastosit. Pada kesudahannya blastosit akan mengalami diferensiasi hingga menjadi tiga bab diantaranya ialah menjadi tropoblas (sel-sel bab terluar), blastocoel (rongga berisi cairan), dan embrioblas (sel-sel bab dalam). Perubahan morula hingga menjadi blastosit disebut sebagai proses blatulasi. Blastosit selanjutnya akan mulai bergerak turun menuju uterus dan membenamkan diri hingga pada bab endometrium. Proses pembenaman blastosit pada endometrium ini dinamakn dengan implantasi. Implantasi sanggup terjadi akhir sel trofoblas yang mengeluarkan enzim proteolitik.


Pada prosesi berikutnya embrioblas yang telah terbentuk akan membelah dan membentuk sekelompok sel yang sedikit menonjol (bintik benih). Sel-sel trofoblus akan menghasilkan sebuah cairan yang memisahkan trofoblas dengan bintik benih. Cairan tersebut semakin usang akan semakin luas jangkauannya. Akan tetapi diantara bintik benih dan trofoblas satu sama lain masih terikat pada sebuah wadah yang disebut dengan selom. Peristiwa ini dinamakan dengan stadium blastula.


Setelah blastula terbentuk, berikutnya akan terjadi gastrulasi / gastrula. Kondisi stadium ini menjelaskan situasi pertumbuhan sel yang berbeda pada bintik benih/ sel-sel tersebut membelah diri sehingga membentuk lapisan sel-sel yang sifatnya berlainan. Diantaranya ialah membentuk ekstoderm (lapisan luar / lapisan sel yang bersahabat dengan tropoblas), endoderm (lapisan sel yang menjorok ke bab dalam ruangan eksoselom), dan lapisan tengah yang disebut sebagai mesoderm. Pada perkembangan lanjutan dari embrio, lapisan endoderm akan mengembang menjadi pembatas diantara alat pernapasan, epitelium gastrointestinum, dan beberapa organ lainnya. Lapisan mesoderma selanjutnya akan membentuk peritoneum, tulang, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan pada lapisan ektoderma akan mengembang memebntuk bab sistem saraf dan bab kulit.


2. Proses Terbentuknya Membran Embrio


Pada ketika proses perkembangan embrio, selanjutnya akan mulai terbentuk membran embrio. Membrane-membran yang terbentuk di bab luar mempunyai fungsi protektof untuk melindungi embrio serta sebagai penyedia cadangan makanan. Membran-membran tersebut tektsurnya terdiri atas komposisi kantung kuning telur, korion, amnion, serta allantois. Penjelasannya yaitu sebagai berikut :


a. Kantung kuning telur


Kantung kuning telur yaitu membran yang dibatasi oleh adanya lapisan endoderm. pada manusia, kantung ini mempunyai fungsi sebagai media pembentukan darah. Disamping itu, pada bab dalam kantung kuning telur terdapat sel-sel yang nantinya akan mengalami perkembangan sehingga menjadi oogonium atau spermatogonium sesudah bayi tumbuh menjadi individu dewasa.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


b. Amnion Membran


Amnion membrane yaitu membrane yang mempunyai fungsi protektif terhadap embrio ketika menjalani proses pertumbuhan. Amnion akan menyelimuti embrio dengan tujuan untuk membentuk ruangan yang berisi cairan. Cairan tersebut dinamakan amnion. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung embrio dari gesekan, benturan, dan sebagai pengatur suhu badan embrio.


c. Korion


Korion ialah derivate (turunan) yang berasal dari perkembangan mesoderma trofoblas dan ektoderm. Korion yaitu bab utama dari plasenta yang menyelimuti kantung kuning telur dan amnion.


d. Alantois


Alantois ialah membran berbentuk vasikuler berukuran kecil yang berperan sebagai wadah pertama dimana darah mulai terbentuk. Fungsi allantois yaitu sebagai proses respirasi, ekskresi, dan susukan makanan.


3. Terbentuknya Plasenta


Plasenta secara umum lebih dikenal dengan sebutan tembuni atau ari-ari. Plasenta terbentuk pada bulan ketiga pada proses kehamilan. Plasenta berbentuk pipih yang berasal dari perkembangan sebagian endometrium dan korion. Fungsi utama dari plasenta ialah :


– Sebagai wadah difusi oksigen dan masakan untuk janin

– Sebagai wadah berdifusi sisa metabolisme janin

– Sebagai daerah cadangan masakan dalam bentuk protein, kalsium, besi, dan karbohidrat.

– Sebagai penghasil hormon yang dibutuhkan sebagai pengatur proses yang terjadi selama kehamilan.


4. Tali Pusar


Pada ketika embrio mengalami proses tumbuh dan berkembang, korion mengalami pertumbuhan yang pada strukturnya berbentuk mirip jari-jemari. Struktur mirip jari-jari ini disebut dengan vili korion. Vili korion banyak mengandung pembuluh darah pada janin yang berasal dari anatois. Vili korion yang sebantiasa mengalami pertumbuhan selanjutnya akan terendam pada sebuah ruangan yang di dalamnya terkadnung darah ibu yang dinamakan ruang intervili. Dengan kondisi semacam ini, maka darah yang berasal dari ibu akan saling berdekatan dengan darah milik janin. Meskipun demikian, darah janin dan ibu tidak akan bercampur-baur.


Fungsi utama dari vili korion yaitu sebagai wadah terjadinya pertukaran oksigen serta masakan yang berasal dari darah ibu menuju ke bayi. Makanan yang berasal dari pembuluh darah vili selanjutnya akan disirkulasikan menuju vena umbilicus atau yang disebut sebagai pusar. Sedangkan sisa-sisa metabolism yang berasal dari badan bayi selanjutnya akan dikeluarkan melalui arteri umbikulus dan berdifusi menuju bab darah ibu.


Lapisan terluar amnion yang membentuk tali pusar mengandung vena umbilicus dan arteri umbilikus. Tali pusar juga turut diperkuat oleh sebuah jaringan ikat pipih yang berasal dari allantois. Ketika bayi telah lahir, tali pusar masih akan tetap melekat pada perut hingga beberapa hari hingga membentuk bekas pusaran.


Sumber :

Bachtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas / MA Kelas XI. Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa


 


Baca Juga:


 


Soal Biologi Kelas 11 Sekolah Menengan Atas Tentang Sistem Pernapasan & Kunci Jawaban

Sistem Pernapasan pada binatang Vertebrata (Ikan, Amphibi, Reptil, Burung)

Mekanisme Pernapasan Manusia (Inspirasi & Ekspirasi) & Uraian Detailnya



Sumber https://ruangseni.com