Friday, November 17, 2017

√ Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan Secara Lengkap

Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan secara Lengkap – Jaringan yakni kumpulan dari sel-sel yang mempunyai sifat, bentuk fisik, serta tugas dan fungsi yang sama. Pada flora tingkat tinggi dikenal adanya aneka macam jaringan utama yang cakupannya mencakup embrional (meristem) dan jaringan sampaumur / permanen. Jaringan meristem terdapat pada kepingan ujung (apikal) dari organ flora yakni pada kepingan ujung batang dan akar. Karenanya pada kepingan ini akan senantiasa terjadi proses pertumbuhan. Sebagai pola yakni pada ketika terjadi proses percabangan dan perpanjangan pada batang ataupun akar.


Wilayah terjadinya proses perkembangan disebut sebagai titik tumbuh primer. Wilayah titik tumbuh primer akan senantiasa mengalami pertumbuhan memanjang. Secara khusus pada flora jenis dikotil, disamping terdapat titik tumbuh primer, ada pula titik tumbuh sekunder. Titik tumbuh sekunder ini terdapat di kepingan kambium pada batang tumbuhan.Proses pertumbuhan yang terjadi pada titik tumbuh sekunder memperlihatkan dampak pembesaran pada batang tumbuhan. Sedangkan pada jaringan permanen, tersusun oleh aneka macam sel yang tidak lagi melaksanakan prosesi pembelahan, melainkan diferensiasi yang menimbulkan terbentuknya aneka macam jaringan meristem lainnya. Jaringan-jaringan tersebut cakupannya mencakup parenkim, epidermis, xylem, floem, kolenkim, dan sklerenkim. Selengkapnya akan dijelaskan pada pembahasan berikut :


1. Jaringan Epidermis (Jaringan pelindung)


Sel-sel pada jaringan epidermis tersusun cukup rapat dengan formasi sel yang berbentuk pipih. Diantara sela-sela sel hampir-hampir tidak ditemukan adanya ruang. Jaringan epidermis lebih banyak ditemukan pada permukaan tubuh, contohnya saja pada permukaan daun, akar, buah, bunga dan batang. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung jaringan yang berada pada kepingan bawah. Pada kepingan daun, jaringan epidermis mengalami perubahan bentuk fisik menjadi stomata (mulut daun) dan juga rambut daun. Fungsi dari stomata yakni sebagai jalan masuk keluar dan masuknya udara. Sedangkan fungsi dari rambut daun yakni sebagai pencegah hilangnya cairan secara berlebih dari tumbuh tumbuhan. Jaringan epidermis yang terdapat pada akar selanjutnya akan termodifikasi sehingga menjadi rambut-rambut akar. Rambut-rambut akar ini berperan sebagai sarana ekspansi bidan permukaan pada akar yang menimbulkan proses perembesan unsur hara dan air sanggup dilakukan secara efektif dan efisien. Disamping itu, epoidermis juga sanggup menjalankan fungsi eksresi terhadap lapisan lilin yang disebut sebagai kutikula. Kutikula mempunyai fungsi sebagai pencegah terjadinya penguapan air yang terjadi secara berlebih.


2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)


Jaringan dasar yang terdapat pada flora disebut dengan jaringan parenkim. Jaringan ini mempunyai ciri khusus yang pada sel-sel yang menyusun jaringan tersebut. Salah satu diantaranya ialah ukurannya yang cukup besar serta dinding sel yang tipis. Pada jaringan dasar atau parenkim ini, susunan selnya cukup renggang yang menjadikannya mempunyai beberapa ruang antarsel. Fungsi utama dari jaringan parenkim yakni sebagai wadah / media penyimpanan cadangan masakan serta daerah terjadinya proses fotosintesis. Dengan demikian jaringan parenkim sanggup dikatakan pula sebagai daerah terjadinya proses metabolisme yang terdapat pada tumbuhan.


Beberapa sel parenkim yang terdapat pada kepingan daun yang di dalamnya terkandung zat hijau daun / klorofil disebut dengan mesofil. Mesofil terdiri atas jaringan dasar dan jaringan spons / bunga karang. Di dalam jaringan bunga karang ini juga merupakan daerah terjadinya proses fotosintesis. Selain itu adapula sel-sel parenkim yang terkandung zat hijau daun di dalamnya, namun letaknya berada diluar badan daun. Sel-sel tersebut disebut sebagai klorenkim.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


3. Jaringan Penyokong


Jaringan penyokong yang terdapat pada flora sanggup diklasifikasikan ke dalam dua jaringan, diantaranya ialah jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim letaknya berada di dasar epidermis batang. Fungsi jaringan kolenkim yakni sebagai penguat batang flora yang masih muda, kepingan akar, dan pada kepingan daun. Sedangkan sklerenkim mempunyai fungsi sebagai penyokong serta penguat jaringan yang telah dewasa. Jaringan kolenkim susunannya terdiri atas beberapa sel yang pada kepingan sudut didingnya terjadi penebalan seluosa. Sel-sel jaringan kolenkim mempunyai protoplasma dan tidak mempunyai dinding sekunder, melainkan dinding primer yang mempunyai diameter lebih tebal kalau dibandingkan yang ada pada jaringan parenkim. Pada umumnya jaringan kolenkim berkoloni dengan membentuk sebuah silinder. Kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder serta lignin (bahan penguat). Karenanya kolenkim bisa menyokong batang tanpa menganggu laju pertumbuhan batang tersebut. Berbeda halnya dengan kolenkim, susunan sklerenkim terdiri atas beberapa sel mati yang pada setiap kepingan dinding selnya terjadi penebalan, yang menimbulkan stukturnya semakin lebih kuat.


4. Jaringan Endodermis


Jaringan endodermis yakni jaringan flora yang susunannya terdiri atas sel-sel yang pada sebagian dindingnya telah mengalami proses penebalan. Proses tersebut menimbulkan sel-sel jaringan bermetamorfosis sel gabus. Sedangkan pada kepingan yang tidak mengalami penebalan dinamakan dengan sel penerus. Sel penerus ini mempunyai fungsi sebagai jalan masuk keluar masuknya air melalui kepingan korteks menuju ke silinder pusat. Pada jaringan ini hanya tersusun oleh satu lapisan sel.


5. Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut yang terdapat pada flora terdiri atas dua jenis diantaranya ialah floem dan xylem. Kedua jaringan tersebut saling mendukung antara satu dengan yang lainnya khususnya pada system transportasi tumbuhan. Selengkapnya penjelasannya yakni sebagai berikut :


a. Pembuluh Kayu (Xylem)


Pembuluh kayu atau xylem mempunyai fungsi sebagai pengangkut garam mineral dan juga air dari akar sampai menuju daun. Xilem terdiri atas sel-sel trakea, serabut xylem, trakeid, dan juga sel-sel jaringan parenkim. Trakea mempunyai nama lain yakni elemen pembuluh. Sel-sel jaringan parenkim yang terdapat pada xylem mempunyai fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.


b. Floem (Pembuluh Tapis)


Pembuluh tapis atau floem mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses pengangkutan zat-zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada daun yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh kepingan tubuh. Jaringan floem susunannya terdiri atas sel pengiring, serabut floem (sklereid), dan buluh tapis. Sel-sel pada jaringan parenkim floem berperan sebagai wadah penyimpanan damar, zat tepung, serta beberapa Kristal pada tumbuhan.


Sumber :

Bachtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas / MA Kelas XI. Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa


Baca Juga:


Definisi Kehamilan & Fase-Fase Peristiwanya

Soal Biologi Kelas 11 Sekolah Menengan Atas Tentang Sistem Pernapasan & Kunci Jawaban

Sistem Pernapasan pada binatang Vertebrata (Ikan, Amphibi, Reptil, Burung)



Sumber https://ruangseni.com