Kita mulai dari salah satu dari 3 foto pertama yang mimin ambil memakai perangkat ini, Bandara Juanda Surabaya, Indoor
CATATAN : File foto yang terupload disini secara otomatis di kompres, sehingga akan menurunkan kualitas foto itu sendiri. Mohon maaf ya gaes.


Seperti yang sudah mimin ungkapkan pada posting sebelumnya, mode HDR pada Zenfone 2 bisa menangkap gambar dengan sangat cepat sehingga kita tidak perlu berlama-lama memegangi perangkat untuk menjaga posisi smartphone dan mengarahkannya ke objek yang kita bidik, meskipun memang terdapat delay pemrosesan dan penyimpanan yang berlangsung beberapa detik jikalau kita ingin eksklusif melihat karenanya . Ini ialah teladan lain dari mode Auto vs HDR.

Disana mimin mengarahkan exposure ke arah candi sehingga langit tampak terlihat sangat cerah.

Nah disini gambar terlihat agak sedikit kontras, namun warna yang dihasilkan khususnya untuk warna hijau dari dedaunan terlihat lebih alami dibandingkan dengan mode Auto. Awan di langit pada background candi pun terlihat jelas, jauh berbeda dengan mode auto. Namun disini kita bisa melihat beberapa bab khususnya pada pohon yang berada dibelakang candi masih terkesan over exposure. Tapi berdasarkan mimin hal itu akan menambah keunikan dari foto itu sendiri.

Masih berkutat dengan mode Auto vs HDR. Foto yang diambil dengan mode Auto diatas sudah cukup manis berdasarkan mimin, namun bahkan gambar tersebut bisa terlihat lebih manis lagi dikala mimin mencoba memotret memakai HDR mode.

Untuk warna dan kecerahan dari padi terlihat lebih cerah dan lebih baik, namun pada sisi kiri gambar (daun pohon pisang) terlihat agak sedikit over contrast. Tapi tetap saja, itu bukanlah hal yang besar meski akan mengurangi kesan alami dari foto.
Selanjutnya mimin mencoba untuk memakai beberapa fitur lain menyerupai Depth of Field, Super Resolution dan juga Manual Mode dan mengujinya dalam foto jarak bersahabat atau close up.

Disini bisa terlihat bahwa terdapat efek blur yang tidak mengecewakan baik meski jarak antara lensa kamera dengan objek utama yakni bunga tidaklah terlalu dekat. Bukaan lensa yang besar pada kamera Zenfone 2 yakni f/2.0 cukup membantu untuk memperlihatkan efek blur atau depth of field yang baik meskipun kita tidak memakai fitur depth of field buatan yang ada pada apps kamera di perangkat ini. Efek blur akan terlihat lebih baik jikalau kita mengambil foto dalam jarak yang lebih dekat.

Di posting sebelumnya mimin mengungkapkan bahwa fitur DOF pada Zenfone 2 mendapat perbaikan yang cukup signifikan, meski masih kurang sempurna. Jika dilihat sepintas, background dari objek utama memang terlihat lebih blur dibanding dengan jikalau kita hanya memakai mode Auto. Namun jikalau diperhatikan lebih detail, ternyata ada beberapa bab di sekitaran daun bunga yang tidak terproses dengan tepat sehingga nampak sedikit gila berdasarkan mimin.
Memang, ini ialah kelemahan dari fitur DOF di Asus Zenfone semenjak generasi sebelumnya, dimana ia kesulitan memproses objek yang mempunyai detail rumit menyerupai contohnya dedaunan pada gambar diatas. Namun hasil ini jauh lebih baik jikalau kita membandingkannya dengan kamera Zenfone generasi terdahulu dimana pemrosesan gambarnya terlihat lebih halus dan alami serta detail dari pemrosesan tidak seburuk sebelumnya. Perbaikan dan peningkatan masih sangat perlu dilakukan untuk mode yang satu ini.

Gambar diatas mimin ambil dengan mode Manual dengan settingan ISO 50, Shutter speed 1/500 aperture f/2.0 (aperture tidak bisa diset manual). Bukaan lensa (aperture) yang besar membantu kita untuk menangkap gambar yang cerah meskipun dengan ISO yang kecil serta shutter speed yang cepat, sehingga akan menghasilkan warna dan ketajaman yang lebih baik. Pada gambar diatas mimin juga sedikit bermain-main dengan white balance.

Mimin juga sempat mengambil gambar bunga tersebut dalam mode Super Resolution, dan karenanya bisa kita lihat pada gambar diatas. Detail pada mode Super Resolution terlihat lebih halus jikalau dibandingkan dengan mode Manual yang terlihat agak pecah.

Gambar diatas juga memperlihatkan hasil serupa. Pahatan berbentuk wajah pada candi terlihat lebih terang dikala memakai mode Super Resolution, bandingkan dengan mode Auto yang berada di bab atas.

Sementara beralih ke kamera depan. Kamera beresolusi 5 megapixel dengan aperture f/2.0 ini juga bisa menangkap gambar dengan detail yang baik. Kamera depan ini sendiri mempunyai beberapa fitur menyerupai Auto, Beautification, Low Light, Night Mode, Night Mode, HDR, GIF Animation, Effect, Time Lapse serta Selfie Panorama. Kabar baik untuk kau yang gemar berfoto selfie.
Cukup untuk foto di siang hari, kini mimin akan memperlihatkan teladan hasil foto yang diambil di malam hari oleh kamera Zenfone 2. Sebagai pembuka, silahkan lihat foto belalang sembah yang sadar kamera ini.

Settingan untuk gambar diatas: ISO 200, Shutter Speed 1/4 detik, Aperture f/2.0. Gambar diatas terlihat sedikit lebih pucat dibandingkan dengan aslinya. Mimin sedikit memaksakan shutter speed di angka 1/4 detik alasannya ialah dikala mencoba settingan ISO di angka 400, noise sudah mulai bermunculan meskipun tidak terlalu parah sehingga mimin harus menurunkan ISO dan memperlambat shutter speed.
Sekarang mimin akan ajak kalian mampir ke tengah kota Yogyakarta untuk menguji fitur kamera yang bisa dimanfaatkan di malam hari. Pertama tentu saja mimin akan memakai mode Auto sebagai tolok ukur perbandingan.

Meski hanya memakai mode Auto, ternyata Zenfone 2 bisa menangkap gambar dengan cukup baik di malam hari. Exposure mimin arahkan ke arah tugu. Sekarang mari kita Zoom (crop) sedikit untuk melihat lebih detail.

Gambar masih terlihat cukup jelas, minim noise dan warna yang dihasilkan pun mendekati aslinya. Pencahayaan di lokasi memang cukup baik namun tidak secerah menyerupai yang terlihat di gambar. Perlu mimin ingatkan kembali bahwa warna yang terlihat di foto-foto ini terlihat sedikit lebih pucat dari aslinya.

Nah mode kamera yang menjadi andalan dari perangkat Zenfone di malam hari ini ternyata bisa menghasilkan warna yang lebih realistis di malam hari, namun sayang detail dari gambar itu sendiri akan menurun alasannya ialah memang mode Low Light hanya bisa menangkap gambar 1/4 dari resolusi maksimal kamera (pada Zenfone 2 menjadi 3 Megapixel saja).

Asus menyebutkan bahwa pada Low Light mode, kamera akan menyatukan 4 pixel pada sensor kamera untuk sanggup menangkap cahaya dengan lebih baik, meskipun konsekuensinya ialah resolusi gambar yang bisa ditangkap nantinya akan dibagi 4 (karena 4 pixel disatukan). Namun di sisi lain, hal ini sangat menguntungkan untuk memungkinkan kamera biar sanggup mengambil gambar yang terang di malam hari dengan shutter speed yang lebih cepat serta nilai ISO yang lebih rendah sehingga gambar yang ditangkap akan mempunyai warna yang lebih realistis. Mode ini nampaknya lebih cocok untuk foto di jarak dekat.

Berbeda dengan Low Light Mode, pada fitur Night Mode kita masih bisa menangkap gambar dengan resolusi 13 Megapixel. Namun menyerupai yang bisa kita lihat terdapat sedikit perbedaan pada warna. Night Mode ini sendiri lebih cocok untuk memotret landscape.

Nah di kesempatan ini mimin juga sempat bereksperimen dengan mode Manual dari kamera Zenfone 2, dan karenanya tidak mengecewakan.

Dengan memanfaatkan settingan slow shutter, mimin berhasil menangkap gambar dengan “hiasan” light trail dari lampu kendaraan bermotor yang sedang lewat. Ditambah lagi dengan settingan ISO rendah menciptakan warna menjadi nampak lebih realistis.

Settingan untuk foto diatas ialah ISO 100, Shutter speed 1/2 detik, Aperture f/2.0. Sayangnya pada Zenfone 2 kita hanya bisa mengatur shutter speed paling rendah sampai setengah (1/2) detik saja. Jika saja kita bisa mengaturnya dengan lebih usang maka kita bisa berkreasi lebih baik lagi, apalagi kalau kita bisa setting aperture nya juga (hehe kalo itu sih ngimpi deh kayanya :p ).
Namun secara keseluruhan, mode Manual yang dimilikinya cukup memuaskan. Lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Terlebih lagi kita bisa melaksanakan setting white balance dengan lebih leluasa (bukan hanya sekedar setting white balance menyerupai cloudy, daylight dan semacamnya) sehingga kita juga bisa bermain-main dengan warna.
Nah mungkin itu saja yang bisa mimin bagikan pada postingan kali ini. Semoga bisa bermanfaat sebagai warta untuk kau semua. Silahkan jelajahi blog Techijau.com untuk menemukan artikel menarik lainnya 🙂
BACA JUGA :
- Review Hands-On ASUS Zenfone 2
- Zenfone 2 model apa saja yang masuk ke Indonesia?
- Fitur-fitur yang ada pada ASUS Zenfone 2
- Fitur kamera yang dimiliki Zenfone 2
- Plus Minus Zenfone 2



Ada pertanyaan? Silahkan berkomentar 🙂
Sumber aciknadzirah.blogspot.com