Capung merupakan binatang predator yang ulung, tingkat keberhasilan dalam memburu mangsanya bisa mencapai 95 persen, dengan kemampuan terbang diudara, menyelam di air, terbang mundur, berputar 360 derajat dan berbalik 180 derajat, kemampuan terbangnya bahkan sanggup mencapai 30 mil per jam dan sudah ada semenjak tiga ratus juta tahun yang lalu.
Capung (subordo Anisoptera) dan capung jarum (subordo Zygoptera) merupakan binatang serangga yang digolongkan dalam bangsa Odonata, merupakan binatang yang ramah dengan bentuk yang anggun sehingga banyak orang menyukainya ibarat kupu-kupu.
Hewan ini sanggup ditemukan mulai dari tepi pantai hingga daratan tinggi, mereka menyebar dan sering kita temukan baik di pekarangan rumah, di sawah, di hutan, di tepi pantai, di danau, di sungai bahkan di lingkungan perkotaan.
Capung atau disebut juga Sibar-sibar dan capung jarum menyukai lingkungan basah untuk bertelur, mereka meletakkan telurnya pada flora di air, air menggenang atau air mengalir. Telur yang menetas mengeluarkan larva atau tempayak akan hidup dan berkembang di dasar air, mengalami metamorfosis kemudian berkembang manjadi nimfa dan kemudian keluar dari air menjadi capung dewasa. Siklus hidup capung bervariasi, semenjak dari telur, menetas hingga remaja berkisar dari 6 bulan hingga 6 atau 7 tahun, siklus hidup terlama dalam bentuk nimfa di bawah permukaan air, dikala keluar dari air sebagai capung remaja masa hidup paling usang sekitar 4 bulan.
sejak dalam air dalam bentuk larva dan nimfa hidup sebagai binatang carnifora yang ganas, sebaagai larva memakan plankton dan sebagai nimfa memburu dan memangsa belum dewasa ikan dan berudu. Capung remaja memangsa nyamuk, lalat dan serangga lainnya.
Habitat binatang ini bisa sebagai indikator alami mendeteksi kualitas air di lingkungan sekitar kita. Jika kita masih bisa menemui binatang ini dengan banyak, berarti menerangkan perairan kita cukup higienis dari pencemaran, alasannya yakni telur dan nimfa hanya bisa berkembang biak dan bertahan hidup di perairan yang tak tercemar.
Capung mempunyai ciri, bertubuh relatif besar, jikalau hinggap sayap terbuka atau membentang, sanggup terbang jauh dan besar lengan berkuasa menjelajahi wilaya luas sedang capung jarum bertubuh kecil, abdomen yang kurus ramping ibarat jarum, jikalau hinggap sayap tertutup, tegak menyatu diatas punggung, terbang dengan lemah dan tidak terlalu jauh.
Dalam bahasa Jawa (Jawa timur dan Jawa tengah) disebut Kinjeng atau Coblang, dalam bahasa Banjar disebut Kasasiur, dalam bahasa Sunda (Jawa Barat) disebut Papatong.
Rangkuman keunikan capung
- Fosil capung terbesar yang pernah ditemukan di bumi mempunyai ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
- Termasuk binatang purba, alasannya yakni sudah ada semenjak 300 juta tahun yang kemudian dari hasil inovasi fosilnya.
- Termasuk binatang serangga golongan Odonata yang mempunyai lebih dari 5000 spesies yang berbeda dan tersebar diseluruh dunia.
- Bertelur dipermukaan air dan telur akan menetas menjadi larva kemudian mengalami metamorfosis menjadi namfa dan hidup di dasar air.
- Serangga yang ganas, walaupun terlihat sabar dan penampakan yang anggun namun merupakan predator yang ganas, mereka biasanya memakan nyamuk, ngengat, semut, rayap, lebah, kupu-kupu, dan lalat.
- Makanan mereka berupa larva, berudu, dan ikan kecil. Nimfa capung (tahap pertama sehabis menetas) suka memakan nyamuk.
- Capung remaja sanggup memakan sekitar 50 nyamuk dalam sehari dikala terbang sehingga berperan sebagai pengendali nyamuk biologis.
- Masa hidup lebih usang di dalam air, bisa mencapai tiga tahun sedang masa hidup remaja hanya sekitar 4 bulan.
- Sanggup terbang dengan kecepatan mencapai 30 mil per jam, alasannya yakni mempunyai sayap depan lebih panjang dari sayap belakang, termasuk serangga tercepat dalam beterbang. Capung mempunyai dua pasang sayap sehingga tidak perlu mengepakkan sayap secara bersamaan. Mereka mengepakkan sayap sekitar 30 kali per detik.
- Mampu melaksanakan perjalanan sejauh 137 km dalam satu hari.
- Cara terbang ibarat dengan helikopter, mereka bisa terbang maju, mundur, keatas, dan kebawah.
- Bisa memanuver dengan terbang di udara, bergerak ke kiri dan ke kanan, berbalik arah dan memutar 360.
- Punya kemampuan terbang melayang jawaban otot terbang yang besar lengan berkuasa dan sayap yang bisa bergerak secara independen.
- Memiliki tekstur sayap bergelombang yang berfungsi membantu mendeteksi angin untuk membantunya terbang.
- Memiliki mata yang besar dengan ribuan lensa yang bersegi-segi ibarat pada lebah, sehingga sanggup melihat ke segala arah. Hal inilah yang menciptakan kita agak kesulitan ketika ingin menangkap binatang ini walaupun dari belakangnya sekalipun.
- Memiliki mata yang bisa membedakan antara cahaya warna, ultraviolet, dan bahkan cahaya terpolarisasi.
- Kemampuan ini memungkinkan binatang ini bisa mendeteksi refleksi dalam air.
- Setiap mata beragam mereka mengandung sekitar 30.000 lensa individu.
- Mempunyai mata dengan sudut pandang penglihatan 360º alasannya yakni posisi mata mereka.
Sumber: wikipedia.org
Sumber aciknadzirah.blogspot.com