Tuesday, January 30, 2018

√ Flora Angiospermae – Definisi, Ciri, Struktur, Siklus Hidup

Tumbuhan Angiospermae – Definisi, Ciri, Struktur, & Siklus Hidup – Angiospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu Angios yang berarti tertutup dan spermae yakni biji. Jika digabungkan maka Angiospermae bermakna flora dengan biji tertutup. Dikatakan demikian sebab adanya cuilan yang menutupi biji, yakni daun buah atau daging buah. Pada flora berbiji tertutup bakal biji (ovulum) dibungkus oleh cuilan yang disebut bakal buah (ovarium). Ovulum kemudian berubah menjadi biji dan ovarium menjadi buah. Buah inilah yang membantu dalam penyebaran biji melalui binatang pemakan buah yang membuang biji dari pencernaannya.


Angiospermae mempunyai sekitar 300.000 jenis dan tergolong flora dengan jenis terbanyak di antara semua flora tinggi lainnya dan mempunyai ukuran yang beragam. Mulai dari yang terkecil yaitu rumput angsa kerdil atau biasa disebut Wolffia dengan lebar hanya 1mm sampai yang tertiggi mencapai 100m yaitu pohon Ekaliptus (kayu putih). Ciri khas flora ini ialah adanya bunga yang menjadi kawasan reproduksinya. Di sinilah terdapat bakal buah dan bakal biji. Adapun ciri lainnya secara ringkas ialah :


– Bakal biji tertutup dan dilindungi oleh daun buah atau daging buah.

– Angiospermae umumnya berupa pohon besar, perdu, flora rambat, dan flora tidak berkayu.

– Tubuh terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga

– Umumnya berdaun lebar dan pipih dengan bentuk yang beraneka ragam.

– Sistem perakaran serabut dan tunggang.

– Bentuk tulang daun bervariasi.

– Reproduksi secara veetatif dan generatif.

– Batang berkambium dan tidak berkambium.

– Makroskopik (gamet betina) membentuk putik.

– Pembuahan bersifat ganda.

– Pembuluh xylem terdiri dari trakea dan trakeida.

– Makroskofil dan mikrosporofil terpisah dan bersatu.

– Daun buah berdaging tebal.

– Bunga terdiri dari mahkota, kelopak, benang sari, dan putik.


Bunga pada flora Angiospermae dibedakan menjadi dua, yaitu bunga tepat dan bunga tidak sempurna. Bunga tepat ialah bunga yang mempunyai struktur lengkap mirip berikut ini.


1. Mahkota Bunga


Mahkota bunga (Corolla) merupakan salah satu suplemen bunga, selain kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari helaian-helaian yang berukuran relatif besar dan berwarna mencolok yang disebut sebagai petal. Warna mencolok tersebut dimaksudkan untuk memikat serangga penyerbuk biar hinggap.


2. Kelopak Bunga


Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kelopak bunga (sepal) merupakan salah satu suplemen pada bunga. Kelopak bunga umumnya berwarna hijau dan mempunyai bentuk ibarat daun. Fungsinya yaitu melindungi mahkota bunga dikala masih kuncup.


3. Putik


Putik (carpel) merupakan alat reproduksi betina pada bunga dan berperan dalam menghasilkan bakal biji. Pada putik terdapat ovarium, tangkai, dan stigma. Kepala putik (stigma) bersifat lengket dan berfungsi menangkap serbuk sari kemudian menyalurkannya ke tangkai putik (style) untuk masuk ke ovarium.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


4. Benang Sari


Benang sari (stamen) pada bunga berperan sebagai alat kelamin jantan. Sebuah benang sari tersusun atas sebuah batang yang disebut tangkai sari (filament) dan sebuah kantong yakni kepala sari (anther) kawasan serbuk sari dihasilkan. Bunga tepat mempunyai suplemen yang lengkap (mahkota dan kelopak) serta kelamin ganda (putik dan benang sari) sehingga disebut juga “hermatrofit”. Contoh bunga lengkap ialah bunga sepatu, tembakau, mawar, melati, dan terung.


Sedangkan bunga tidak tepat ialah bunga yang tidak mempunyai satu atau lebih struktur di atas. Umumnya bunga dikatakan tidak tepat sebab hanya satu alat kelamin sehingga dalam pembuahan ia membutuhkan proteksi yang lain. Contoh bunga tidak tepat ialah bunga pada pohon salak, vanili, pepaya, sawit, dan pakis haji.


Siklus hidup flora Angiospermae


a. Penyerbukan


Siklus hidup flora ini diawali dari adanya proses penyerbukan yakni jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.


b. Pembelahan


Inti sel dalam serbuk sari akan membelah menjadi inti vegetatif, inti generatif 1, dan inti generatif 2. Beberapa dikala kemudian serbuk sari akan berkecambah membentuk tabung serbuk sari sebagai jalan menuju kantong embrio.


c. Perjalanan Menuju Kantong Embrio


Setelah mengalami pembelahan maka inti vegetatif berperan sebagai penunjuk jalan bagi kedua inti generatif sehingga ia akan berjalan lebih dulu menuju kantong embrio.


d. Proses Pembuahan


Tiba di kantong embrio maka inti generatif 1 akan membuahi ovum dan membentuk zigot sedangkan inti generatif 2 akan membuahi inti kandung forum sekunder membentuk endosperma. Ovum yang bersifat haploid (n) akan dibuahi oleh inti generatif 1 dan akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Sedangkan inti kandung forum sekunder yang dibuahi oleh inti generatif 2 akan menghasilkan endosperma yang bersifat triploid (3n) sebab merupakan penyatuan inti generatif 2 dan 2 buah inti kandung forum sekunder yang masing-masing bersifat haploid.


e. Perkembangan


Pada proses selanjutnya, zigot akan tumbuh dan berubah menjadi embrio calon individu gres dengan mangambil cadangan makanan yaitu endosperma. Endosperma menjadi sumber makanan pertama pada proses perkecambahan biji. Pada perkembangannya terdapat struktur yang mencakup embrio, endosperma, dan selaput biji yang disebut biji. Saat bakal biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berubah menjadi buah yang melindungi biji dan membantu penyebarannya. Jika biji jatuh di kawasan yang cocok maka ia akan tumbuh menjadi saprofit baru.


Baca Juga:


Anggota Organ Reproduksi pada Perempuan – Penjelasan Lengkap

Anggota Organ Reproduksi pada Laki-Laki dan Fungsinya

Definisi Pembelahan Mitosis & Meiosis Serta Penjelasan Lengkapnya



Sumber https://ruangseni.com