Kopi Arabika (Coffea arabica), ialah jenis kopi yang tumbuh di tempat berketinggian antara 700 hingga 1700 meter dari permukaan maritim dengan suhu berkisar 16 hingga 20 derajat Celcius, kopi arabika berasal dari Brasil dan Etiopia, kandungan kafein sebesar 0.8 – 1.4 %, kopi arabika merupakan varietas kopi pertama yang ditemukan dan paling banyak dibudidayakan hingga sekarang, kopi jenis ini sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun ( Hemileia Vastatrix ), terutama kalau dibudidayakan pada tempat yang mempunyai ketinggian kurang dari 700 meter dari permukaan maritim sehingga jenis kopi arabika memerlukan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan kopi jenis lain.
Brasil dan Etiopia dua negara asal kopi ini menguasai sekitar 70 % dari pangsa pasar kopi dunia disamping kopi Arabika kedua negara juga mempunyai beberapa jenis kopi lainnya. Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar dunia nomor empat juga mempunyai cukup banyak perkebunan kopi arabika yang populer ibarat kopi Aceh, kopi Toraja, kopi Sumatera Utara, kopi Gayo, kopi Java, kopi Kintamani.
Kopi arabika dikenal dengan aroma yang wangi, mempunyai rasa sedikit asam, rasa kental dimulut, pahit, hidup pada tempat yang masbodoh dan sejuk serta mempunyai tekstur lebih halus.
Varietas kopi arabika yang banyak dibudidayakan di Indonesia ialah kopi Arabika jenis, Typica, Abesinia, Pasumah, Marago dan jenis Congensis.
Seluk Beluk Kopi Arabika:
- Tumbuh subur di tempat ketinggian 800 hingga 2000 meter DPL.
- Tumbuh dengan baik pada suhu antara 16 hingga 24 derajat Celcius.
- Brasal dari Brasil dan Etiopia.
- Kopi Arabika menguasai pasar dunia sekitar 70 %.
- Berbunga pada ketika berakhirnya demam isu hujan.
- Pohon pendek sekitar 2 hingga 3 meter.
- Mempunyai akar tunjang yang dalam.
- Bunga berwarna putih.
- Melakukan penyerbukan sendiri.
- Bentuk buah bundar telur.
- Buah mentah berwarna hijau.
- Buah matang berwarna merah terang.
- Kandungan kafein antara 0.8 hingga 1.4 persen.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com