Kopi Robusta, salah satu jenis kopi yang populer sehabis kopi Arabika, kopi robusta sendiri merupakan turunan dari beberapa spesies terutama Canephora. Mungkin alasannya alasan itu, sumber bibit tumbuhan untuk robusta tidak disebut varietas melainkan klon, beberapa klon hasil pengembangan PUSLIT KOKA yang mempunyai beberapa keunggulan untuk dibudidayakan mis:
- Klon BP234. Produktivitasnya 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakan ramping dengan percabangan yang panjang dan lentur. Butiran buah agak kecil dan ukurannya tidak seragam.
- Klon BP308. Klon ini merupakan tumbuhan unggul yang tahan terhadap serangan nematoda. Keistimewaan lain klon robusta ini ialah toleran terhadap tanah yang kurang subur. BP308 dianjurkan untuk dijadikan batang bawah, sedangkan batang atasnya disambung dengan klon-klon lain yang diubahsuaikan dengan agroklimat setempat.
- Klon BP42. Klon jenis ini mempunyai produktivitas 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakannya sedang dengan banyak cabang dan ruasnya pendek. Buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat.
- Klon SA436. Memiliki produktivitas yang cukup tinggi, mencapai 1600-2800 kg/ha/tahun. Bentuk biji dari klon ini kecil dan ukurannya tidak seragam.
Kopi Robusta sanggup tumbuh di daratan rendah, namun yang ideal antara 400 hingga 800 meter DPL, tempat tropis berair dengan suhu berkisar 24 hingga 30 Derajat Celcius dan curah hujan antara 2000 hingga 3000 mm per tahun.
Tanah ideal untuk kopi Robusta ialah tanah gembur yang kaya dengan materi organik dengan tingkat keasaman PH tanah antara 5,5—6.5 dan menyukai naungan dibawah pohon lainnya alasannya mempunyai perakaran yang dangkal. Tanaman ini juga cukup sensitif terhadap kekeringan.
Dipasaran, kopi ini dijual dengan harga lebih rendah dibanding arabika. Selain itu, aroma kopi robusta tidak sekuat arabika, dengan tingkat kekentalan (body) sedang sehingga berat dan citarasa pahit. Kandungan kafein kopi ini lebih dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7-4%.
Sekitar 99% perdagangan kopi dunia ialah jenis robusta dan arabika. Kopi robusta banyak diproduksi oleh negara-negara Asia-Pasific dan Afrika, sedangkan kopi arabika banyak diproduksi oleh negara-negara Amerika Selatan. Penghasil kopi robusta terbesar ialah Vietnam.
Kopi robusta dari hutan equator Afrika ini didatangkan tahun 1900. Seperti halnya Liberika, Kopi ini juga didatangkan untuk mengatasi penyakit karat daun. Namun, robusta mempunyai pertumbuhan yang kuat, pemeliharaannya ringan, juga dengan hasil produksi lebih tinggi. Kini, jenis kopi Robusta mendominasi sekitar 90% area kopi di Aceh, Tapanuli, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, juga Sumatera Selatan.
Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbaik dan terbanyak di Indonesia. Kopi lampung mempunyai aroma khas ibarat bacin coklat rasa yang pekat dan tidak terlalu asam, terkadang kopi lampung ini juga beraroma ibarat rempah-rempah.
Tanaman kopi robusta sudah mulai berbunga pada umur 2 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak cabang primer. Setiap ketiak terdapat 3-4 kelompok bunga. Bunga biasanya mekar diawal trend kemarau. Bunga kopi robusta melaksanakan penyerbukan secara silang.
Buah yang masih muda berwarna hijau, sehabis masak bermetamorfosis merah. Meski telah matang penuh, buah robusta melekat dengan besar lengan berkuasa pada tangkainya. Jangka waktu dari mulai berbunga hingga buah siap panen berkisar 10-11 bulan.
Ciri-ciri umum kopi Robusta:
- Tumbuh di daratan rendah 400 – 800 DPL.
- Suhu pertumbuhan 24 hingga 30 Derajat Celcius.
- Akarnya dangkal.
- Tinggi pohon 4 hingga 6 meter.
- Curah hujan ideal 2000 – 3000 mm per tahun.
- Kandungan kafein tinggi antara 1.7 hingga 4 persen.
- Buah matang tetap melekat di pohon.
- Waktu berbunga hingga buah matang 10-11 bulan.
- Karakter seduhan agak pahit.
- Bentuk biji lingkaran dan lebih kecil.
- Hasil produksi 2000 – 4000 kg per hektar.
- Memiliki rasa ibarat coklat.
- Aroma cenderung manis.
- Menguasai sekitar 25 % pasar kopi dunia.
- Negara penghasil kopi robusta terbesar Vietnam dan Indonesia.
- Harga jual lebih murah dari kopi Arabika.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com