Belajar masa Sekolah Menengah Pertama sangatlah menyenangkan, sebab di masa ini kita mengalami masa-masa pubertas dalam menumbuhkan kedewasaan dalam berfikir dalam dan mempunyai rasa keingin tahuan yang lebih tehadap sesuatu hal yang baru.
Maka dari itu ketika sedang menginjak masa-masa ini, kita harus lebih selektif dalam menentukan dengan siapa kita berteman. Karena faktor yang mensugesti sikap dan sikap seseorang, salah satunya dari lingkungan dan lingkungan di pengaruhi oleh orang-orang terdekat kita dan salah satunya yakni teman.
Karena perubahan dalam sikap sering kali terjadi pada masa SMP, kenakalan-kenakalan mulai terjadi dari hal kecil sering kali saya lakakan. Sedikit demi sedikit tanpa saya sadari watak dan sikap mulai berubah pada masa ini.
Salah satu perbedaan yang terjadi ketika memasuki SMP, dari saya yang dulunya waktu SD tidak mengetahui bahasa-bahasa binatang atau bahasa kotor. Dan ketika memasuki dan menginjak masa Sekolah Menengah Pertama saya mulai mengetahui dan terbiasa terhadap bahasa-bahasa tersebut, dan usang kelamaan bahasa tersebut menjadi sangat familiar di telinga.
Dan saya tidak akan menyalahkan hal tersebut kepada orang lain, mungkin sebab kita semua pada masa itu tidak mengetahui batas dalam bergaul itu mirip apa. Mulai dari yang di dengar, kemudian ditirukan dan gres menjadi sebuah kebiasaan yang menular kepada orang lain.
Maka dari itu perlu kita semua perhatikan, betapa pentingnya lingkungan dan menentukan sobat dalam bergaulan itu sangatlah penting. Kita boleh berteman dengan siapa saja, asalkan megetahui batasan dan tolak ukur dalam bergaul itu mirip apa.
Untuk kali ini saya akan menyebarkan pengalaman pribadi saya, supaya penyesalan saya di masa Sekolah Menengah Pertama tidak terjadi kepada orang lain juga. Seperti kesalahan yang sudah saya alami atau bahkan kalian sudah pernah mengalami kesalahan yang sama mirip apa yang sudah terjadi kepada saya.
Sudahlah, eksklusif saja yang ingin saya sampaikan ada beberapa hal penting yang sudah saya garis bawahi pada masa Sekolah Menengah Pertama saya, yang ingin saya tulis dan beberapa diantaranya adalah:
Menaati Perintah Orang Tua
Kenapa harus patuh kepada orang tua? Karena tidak ada orang renta yang tidak suka kepada anaknya, niscaya semua orang renta akan memperlihatkan yang terbaik untuk anaknya. Mulai dari tenaga, fikiran, waktu, biaya dan yang lainya, telah mereka korbankan.
Karena tidak ada orang renta yang menginginkan anaknya menjadi anak yang tidak bermanfaat dimasa depan nanti, jadi jikalau ada anak yang berfikiran bahwa, orang renta itu suka ngatur-ngatur, orang renta itu cerewet, orang renta itu sedikit-sedikit ngelarang mau melaksanakan acara ini dan melaksanakan acara itu dilarang, itu yakni pikiran anak SMP.
Memang begitu kenyataanya, niscaya ada maksud yang baik mengapa orang renta melaksanakan aturan-aturan seperti itu. Berbeda dengan yang telah saya pikirkan waktu dulu masih duduk dibangku SMP, menganggap bahwa hukum yang dibentuk orang renta itu tidaklah penting.
Sehingga menciptakan saya melaksanakan sesuatu yang jelek kepada orang renta mirip menjawab pertanyaan yang seharusnya saya jawab “iya” tetapi malah menjawab “tidak” supaya tidak terkena murka orang tua.
Di suruh oleh orang renta untuk mengerjakan ini, malah tidak dikerjakan sama sekali dan sering menjawab pesan tersirat dari orang renta dengan nada yang lebih tinggi, bahkan terkadang juga menjawabnya dengan cara yang tidak sopan sebagai anak.
Itu yang pernah saya lakukan pada masa Sekolah Menengah Pertama dulu, dan saya mulai berusaha bertahap untuk mengubah sikap saya yang demikian, dan mulai untuk mengoreksi dan mempernbaiki diri. mulai dari budpekerti dan cara berbicara terhadap orang renta mulai saya perbaiki.
Batas Dalam Pergaulan
Kenapa harus membatasi dalam bergaul? Karena dalam bergaul memang harus ada aturannya, sebab dalam hidup kita membutuhkan hukum bukan kebebasan, aneka macam anak jaman kini bergaul sudah pada kelewatan.
baik moral maupun adab, semua itu tentu tidak lepas dengan lingkungan dengan siapa kita bergaul, Semua akan sanggup mempengaruhi. Jika hidup tidak mempunyai hukum yang diterapkan kepada diri kita sendiri.
Sering sekali saya waktu jaman Sekolah Menengah Pertama dulu main hingga lupa waktu dan melanggar hukum yang telah dibentuk oleh orang tua, hanya untuk menuruti nafsu semata, dalam mencari sebuah kebebasan.
Karena salah dalam menentukan batasan dalam bergaul, saya terbiasa menggunakan bahasa agresif dalam keseharian, sebab salah bergaul saya pernah melaksanakan kebohongan hanya untuk menutupi kesalahan-kesalahan. Karena salah bergaul sifat dan tabiat saya mulai berubah bertahap tanpa saya sadari.
Semua itu telah melalaikan dan menbuat saya melupakan hak dan kewajiban saya, waktu yang seharusnya saya gunakan untuk ibadah saya lalaikan hanya untuk bermain dengan teman, waktu yang seharusnya saya gunakan untuk berguru saya gunakan untuk bermain, waktu yang seharusnya untuk mencari ilmu hanya saya gunakan untuk sekedar menggugurkan kewajiban saja.
Yang saya rasakan kini betapa menyedihkanya saya waktu dulu, waktu terbuang begitu saja sebab salah dalam menentukan batasan bergaul, sehingga lebih sering mengajak dalam acara yang saya sia-sia tanpa ada hal positif yang didapat selama Sekolah Menengah Pertama dulu.
Sehingga saya baru menyadari betapa pahitnya sebuah kebodohan karena telah menyiak-nyiakan waktu yang ada, merasa kurang bijak dalam memakai waktu yang telah berlalu. Yang telah saya sia-siakan begitu saja, sering saya berpikir, seandainya, seandainya dan seandainya waktu sanggup diputar. Pada kenyataanya tidak akan bisa.
Patuh Terhadap Guru
Kenapa harus patuh terhadap guru? Karena guru yakni orang renta kedua setelah orang renta di rumah, mereka yang sudah mengajarkan dan mendidik saya selama di sekolahan. Dan tidak jarang seorang guru mempunyai anak didik yang penurut dan ada yang pandai, ada murid kurang pandai dan sulit diatur.
Dan beberapa diantara guru-guru yang mengajar di masa Sekolah Menengah Pertama dulu, tentu juga ada guru yang mempunyai tipe yang tegas galak dan guru yang kalem ketika mengajar.
Semua saling menlengkapi, sebab aneka macam diantara teman-teman, sekelas mimiliki tabiat dan kemampuan sendiri-sendiri. Ada sobat yang akan berdasarkan pada ketika yang mengajar oleh guru yang tegas saja, dan ada juga murid penurut meski diajar oleh siapa saja guru yang mengajar.
Dan kemampuan seorang siswa sanggup dilahat hanya dengan tingkah laris dikelas sudah terlihat, murid yang selalu mengerjakan tugas, dan murid jarang mengerjakan kiprah itu sudah berbeda, dan juga murid yang mempunyai sopan santun terhadap guru dengan murid yang tidak mempunyai tata krama juga berbeda.
Maka dari itu betapa pentingnya, mempunyai sifat rajin dan budpekerti terhadap guru sangatlah penting dan harus dijaga, sebab kita akan menyadari betapa pentingnya kebarokahan ilmu yang diajarkan guru kepada kita, ilmu yang kurang bermanfaat biasanya hanya disimpan di fikiran tanpa ada manfaat untuk ditularkan, sedangkan ilmu yang bermanfaat biasanya sanggup dengan gampang untuk diamalakan.
Tujuan
Tujuan? Kenapa yang terakhir saya tulis dengan tujuan, sebab saya ingin menciptakan catatan terlebih dahulu sebelum menjalanakan proses, ibaratnya saya dari magetan dan tujuan saya selanjutnya yakni ke madiun, tentu saya tidak akan melalui jalur karanganyar untuk menuju ke madiun sebab terlalu jauh.
Begitu juga jikalau sudah mempunyai tujuan, ketika sudah lulus Sekolah Menengah Pertama mau melanjut kemana, dan mau menjadi apa, akan sangat gampang sebab sudah mempunyai tujuan terlebih dahulu sebelumnya .
Karena sewaktu saya lulus sd dulu saya tidak mempunyai angan-angan mau melanjut kemana setelah lulus dari sd. risikonya menciptakan saya mirip salah tingkah ketika sudah sekolah SMP. bergitu pula sehabis lulus SMP, harus menentukan dengan betul-betul mau melanjutkan kemana kita nantinya.
Dan dari kini saya mulai menulis tujuan saya terlebih dahulu sebelum saya melanjutkan belajar, supaya saya mempunyai semangat untuk mewujudkan tujuan saya, sehingga tidak ada kata menyesal pada ketika proses yang sedang saya jalani pada ketika ini.
Sumber https://infoana.com