Friday, February 9, 2018

5 Pembagian Terstruktur Mengenai Iklim Koppen: Pengertian Dan Keuntungannya (Paling Lengkap)

Iklim di dunia (baca: iklim di Indonesia) memang berbeda- beda. Apabila kita menelusuri lebih dalam maka kita akan menjumpai banyak sekali jenis iklim yang berbeda- beda berdasarkan kategorinya masing- masing. Salah satu pengklasifikasian iklim yang sangat populer dan banyak dipakai insan di dunia ialah pengklasifikasian iklim oleh Koppen. Pengklasifikasian iklim oleh Koppen ini didasarkan pada sistem penjabaran iklim empiris vegetasi. Pengklasifikasian iklim ini disebut dengan koppen lantaran dikembangkan oleh spesialis botani- klimatologi Wadlimir Koppen yang berasal dari Jerman.


Tujuan Pengklasifikasian Koppen


Semua jenis pengklasifikasian iklim pastilah mengandung maksud dan tujuannya masing- masing. Seperti pengklasifikasian iklim oldeman yang dipakai dalam bidang pertanian, maka pengklasifikasian iklim Koppen ini juga mempunyai manfaat. Klasifikasi iklim berdasarkan Koppen bertujuan untuk merancang formula yang akan memilih batas- batas iklim sedemikian rupa sehingga akan sesuai dengan mereka yang sedang berada di zona vegetasi atau bioma yang sedang dipetakan pertama kali selama hidupnya.


Klasifikasi Iklim Menurut Koppen


Wladimir Koppen merupakan seseorang yang sangat gigih memperjuangkan serta menyebarkan temuannya. Hal ini terbukti ketia ia menerbitkan denah pembagian iklim pertama pada tahun 1900 serta versi revisi pada tahun 1918, dan ia terus merevisi sistem klasifikasinya tersebut sampai final hidupnya pada tahun 1940. Klasifikasi iklim oleh Koppen ini berdasar pada rata- rata curah hujan dan temperatur, baik temperatur bulanan maupun tahunan. Hal tersebut disebabkan lantaran kedua unsur tersebut, yakni curah hujan dan temperatur, merupakan unsur yang sangat besar lengan berkuasa terhadap kehidupan di permukaan Bumi.


Koppen sendirI memakai simbol abjad besar dan kecil untuk membedakan ciri- ciri antara curah hujan dan temperatur. bSimbol ini juga dipakai dalam memilih pembagian kawasan iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin dan juga bulan terpanas. Berikut ini merupakan instruksi dari penjabaran iklim Koppen:



  • A : iklim tropis

  • B : iklim kering

  • C : iklim sedang

  • D : iklim dingin

  • E : iklim kutub

  • f = selalu lembap : hujan bisa jatuh dalam semua musim

  • s = bula kering pada isu terkini panas di belahan bumi yang bersangkutan

  • w = bulan kering (winter)

  • m = hujan cukup/ medium


nah itulah beberapa simbol abjad besar dan abjad kecil yang berada di pengklasifikasian iklim berdasarkan Koppen ini. Kemudian untuk mengetahui lebih terang mengenai apa saja jenis iklim yang diklasifikasikan oleh Koppen, kita akan mempelajarinya secara lebih detail sebagai berikut:



  1. Iklim Hujan Tropis (A)


Wilayah hujan tropis merupaka wilyah yang mempunyai temperatur bulanan terdingin sekitar 18 derajat Celcius. Iklim ini termasuk kategori iklim yang panas. Iklim ini dibagi lagi menjadi tiga tipe yakni Hutan hujan tropis (Af), Monsoon tropika (Am), dan Savana (Aw). Untuk mengetahui lebih detail ketiganya, sebagai berikut:



  • Hutan hujan tropis (Af), merupakan daerh tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata- rata lebih dari 60 mm. kawasan ini banyak mempunyai hutan- hutan yang lebat, dan terdapat di beberapa wilayah Indonesia menyerupai Sumatera dan Kalimantan.

  • Monsoon tropika (Am), merupakan kawasan peralihan yang mana jumlah hujan ketika bulan bsah sanggup mengimbangi kekurangan hujan pada ketika bulan kering. Daerah ini juga masih terdapat hutan- hutan yang cukup lebat, dan persebarannya antara lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

  • Savana (Aw), merupakan wilayah yang mempunyai isu terkini kering yang panjang. Jumlh hujan pada bulan lembap tidak akan bisa mengimbangi kekurangan hujan ketika bulan kering. Tidak bnyak vegetasi yang bisa tumbih di tempat menyerupai ini. beberapa flora yang tumbuh menyerupai rumput dan pepohonan yang jarang, dan persebarannya antara lain di Nusa Tenggara dan Madura.



  1. Iklim Kering (B)


Selanjutnya ialah iklim kering atau sub tropis, yakni kawasan yang mempunyai tingkat penguapan tinggi daripada curah hujan, dan temperatur pada bulan yang terdingin mencapai 18,3 derajat Celcius. Di iklim ini persediaan air bahkan tidak mendukung untuk kehidupan tanaman. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yaitu iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw). Tanaman yang bisa bertahan di iklim ini diantaranya ialah kaktus.



  1. Iklim Hujan Sedang (C)


Selanjutnya ialah iklim hujan sedang. Daerah yang beriklim ini mempunyai suhu rata- rata di bulan terpanas lebih dari 10 derajat celcius. Sama menyerupai dua jenis iklim sebelumnya, iklim ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan isu terkini panas yang kering (Cs), iklim sedang dengan isu terkini masbodoh yang kering (Cw), serta iklim sedang yang lembab (Cf).



  1. Iklim Dingin (D)


Wilayah yang mempunyai iklim masbodoh mempunyai temperatur atau suhu rata- rata di bulan- bulan terdingin kurang dari -3 derajat Celcius, sedangkan di bulan- bulan terpanas suhunya melebihi 10 derajat Celcius. Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yakni iklim masbodoh dengan isu terkini masbodoh yang kering (Dw) dan iklim masbodoh tanpa periode siang (Df)



  1. Iklim Kutub (E)


Iklim yang terakhir ialah iklim kutub. Daerah yang mempunyai iklim kutub mempunyai temperatur rata- rata di bulan terpanas kurang dari 10 derajat Celcius. Iklim kutub ini dibagi menjadi dua tipe iklim yakni iklim tundra (ET) dan iklim Es Salju Abadi (EF).


Nah itulah pembagian iklim berdasarkan Koppen. Pembagian iklim berdasarkan koppen merupakan yang paling umum kita kenal dan yang paling familiar. Semoga artikel ini bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com