Setiap guru ingin dianggap baik oleh para siswanya. Ia menginginkan dirinya mempunyai kesan yang disenangi oleh siswa-siswanya. Hal ini sangat lah baik bagi guru tersebut, memiliki keinginan yang baik. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua guru mendapat kesan baik dari mereka. Ada guru yang diindahkan para siswa (kurang dihormati), ada guru yang dibenci sikapnya, ada guru yang ditakuti lantaran kerasnya pendidikan beliau, ada pula yang ditentang sikapnya.
![]() |
Gajah Mati Meninggalkan Gading |
Harimau Mati Meninggalkan Belang
Gajah Mati Meninggalkan Gading
Manusia Mati Meniggalkan ....
Mengapa demikian dapat terjadi? apakah kesalahan dan kenakalan para siswa ataukan disebabkan oleh guru tersebut yang membawa akhir demikian kepada dirinya. Di sekolah, kami menemukan berbagai macam guru dari yang mempunyai perilaku yang keras terhadap peraturan
- Guru yang Baru.
Rata-rata ketika guru pertama kali hadir dalam pertemuan di kelas, kami selalu merasa suasana gres dengannya. Sebagian besar guru yang gres bertemu mereka selalu mencoba menyesuaikan dengan keadaan kelas kami. Walaupun kami kurang teratur di dalam kelas, banyak tertawa ketika bersama dia, guru tersebut tidak gampang marah paling-paling mereka tersenyum atau bersikap diam kalau ada yang ia anggap kurang sesuai. Guru yang gres mempunyai kesan positif pada awal pembelajaran di kelas kami. Namun perilaku positif ini seiring berjalannya waktu, mereka dapat bermetamorfosis keras atau apatis (tak begitu peduli). - Guru yang Memiliki Humor Baik.
Kami selalu menyukai guru yang suka bercerita lucu mengisi waktu pembelajarannya atau intermezo di sela-sela pembelajaran. Hal tersebut menciptakan kami tertawa bersama dan merasa ketegangan mencar ilmu menjadi berkurang. Lewat cerita-cerita lucunya, ia menunjukkan pembelajaran kepada kami di kelas. - Guru yang Santun.
Ada pula guru yang menciptakan kami segan kepada beliau. Keseganan kami lantaran sikapnya yang santun kepada siapa pun tanpa pilah pilih. Beliau dengan sikapnya mengajarkan kami untuk menghargai orang lain lewat kesantunan. Berbicara sopan tidak hanya kepada sesama temannya di ruang kantor, tetapi ia juga bersikap sopan kepada saya dan teman-teman siswa lainnya. Saya biasa menemui guru yang santun mempunyai penampilan yang juga sederhana. Mungkin sudah menjadi kehidupan ia untuk berprinsip sederhana. - Guru yang Tegas dan Adil.
Di sekolah saya dan kawan-kawan dikelas juga merasa segan ketika berhadapan dengan guru yang apabila ia bertindak menegakkan tata tertib sekolah. Kadang ia berwajah yang datar, jarang bercanda dengan kami dan berbicara seperlunya. Bila ada sahabat kami yang melanggar tata tertib atau menciptakan kesalahan berulang kali ia akan bertindak tegas dan itu cukup menyeramkan bagi kami. Walupun kami agak takut dengan ketegasan beliau, namun di sisi lain juga kami menyenangi lantaran ia bertindak dengan adil kepada setiap siswa dengan memberi sangsi yang jelas dan sesuai dengan tingkat kesalahan kami. - Guru yang Inovatif dan Kreatif.
Umumnya guru yang inovatif dan kreatif ini ialah guru-guru kami yang muda. Mereka selalu membawa kecerian ke dalam kelas. Senang bertegur sama dengan murid. Kadang lantaran mereka ialah orang yang lebih muda, kami merasa mereka punya banyak kesamaan dengan jiwa mudanya. Kami menghormati guru ibarat mereka bukan dengan segan lantaran takut kepada mereka, akan tetapi cara mereka menghormati kami.Walaupun tidak sebijaksana guru yang lebih bau tanah dari mereka, namun ide-ide mereka yang membuat kami terkesan dan memberi motivasi kepada kami untuk berkembang dengan jiwa muda yang kami miliki. - Guru yang Bijaksana.
Seperti halnya diluar sekolah, tidak setiap guru mempunyai kebijaksanaan dalam bertindak. Seringnya kami berbuat onar dan salah sampai melanggar tata tertib sekolah, kebanyakan guru hanya bersikap keras, marah, berkata-kata yang tidak ingin kami dengar, sebagian lagi tidak begitu menghiraukan atau tidak mau ambil pusing terhadap permasalahan kami. Kadang kami diberi eksekusi yang tidak sesuai dengan apa yang kami perbuat. Hanya beberapa guru dari sebagian banyaknya yang mempunyai perilaku yang bijaksana terhadap perbuatan kami yang tidak mereka harapakan. Dan itu menciptakan kami ingat akan kebijaksanaan yang mereka ajarkan lewat tindakan. - Guru yang Bersahabat.
Rata-rata kami kurang mengenal dekat kepada guru-guru yang sesudah mengajar, mereka berada di dalam ruang kantor saja atau mereka atau pulang selepas pelajaran yang mereka beri sudah habis. Kami jarang berkomunikasi dengan mereka lantaran mereka seakan terlalu sibuk dengan tanggung jawab dan kewajibannya di ruangan. Dari guru-guru yang ada di sekolah, ada pula yang sering menemani ngobrol walaupun sebentar selama isitirahat atau di kala waktu yang senjang.
Dia kadang berbagi pengalaman hidup selain duduk masalah belajar, bercerita wacana sesuatu hal yang menarik dan itu dapat saja ia bercerita wacana jalan hidup. Kadang ia mencoba mendengarkan masalah-masalah hidup kami pula termasuk duduk masalah mencar ilmu yang dihadapi. Terasa membuatkan dengan sahabat. Guru yang ibarat ialah kesukaan saya dan kawan-kawan ketika di sekolah. Seakan akan dia tidak menampakkan adanya perbedaan usia ibarat orang remaja kebanyakan, dia ibarat menganggap kami layaknya dirinya sebagai insan yang memerlukan korelasi sosial. Sebagian dari mereka sering terlupakan begitu saja, namun sebagian dari mereka selalu diingat baik orangnya maupun pelajarannya.
Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat. Sumber http://menofschool.blogspot.com