Friday, February 23, 2018

√ Kumpulan Puisi Kemerdekaan Untuk Anak Sd

Kumpulan Puisi Kemerdekaan Untuk Anak SD – Puisi ialah suatu bentuk karya sastra yang dihasilkan dari pikiran serta perasaan insan yang dituangkan ke dalam bait serta barisan kata yang indah dan penuh dengan makna. Berikut ini ialah beberapa pola puisi yang bertemakan wacana kemerdekaan untuk siswa sekolah dasar :


Sekolahku nan ceria


Sekolahku tampak berbeda hari ini

Di sudut-sudutnya terpasang bermacam-macam hiasan

Merah putih bertebaran

Membuat indah tembok polos gedung ini


Sekolahku jadi meriah ketika ini

Diawali dengan upacara bendera

Dilanjutkan dengan bebagai acara

Kegembiraan begitu terasa di sini


Keceriaan di sekolahku kini

Bukan tanpa pengorbanan

Kami yang sekarang menikmati

Buah bagus sebuah pengabdian


Tak banyak kata yang ingin saya ucapkan

Rasa senang dan besar hati tak terkirakan

Mengenang haru biru perjuangan

Merebut hak bangsa berupaya mengambil kebebasan


Sekolahku yang ku cinta

Kau begitu ceria

Sebab kemerdekaan begitu terasa

Bermekaran di tiap jiwa


Sudahkah?


Pagi ini kusapa mentari pagi

Terasa tenang dan sejukkan hati

Salam hormatku pada ayah dan ibu

Aku berjalanan tuk tunaikan kewajibanku


Sempat ku menatap ke televisi mungilku

Kotak sederhana hitam warnanya

Meski hanya sejenak ku melihatnya

Terasa semangat juga menghampiriku


Hari ini di kala itu tercatat kebebasan bagi negeriku

Deklarasi kemerdekaan yang mengharu biru

Berikan kami kenyamanan di tanah sendiri

Tak ada lagi perampas ketenangan ini


Hari ini berpuluh tahun yang lalu

Lirih kemerdekaan diserukan

Mengajak para pahlawan

Menghalau senjata yang menderu


Hari ini saya akan merasakannya

Waktu-waktu bergembira di sekolah

Bersyukur atas karunia-Nya

Hasil usaha dengan keringat dan darah


Aah, tak sabar saya ingin hingga di sekolah

Hingga sedikit ku berlari terengah

Namun apa yang ku lihat tidaklah pantas

Seorang cukup umur tak hiraukan lampu kemudian lintas


Oh paman, tidakkah kamu sadar

Hari ini ada sejarah besar

Para pendahulu mengorbankan nyawa

Demi kita hidup dengan riang tawa


Kini ku lanjutkan perjalanan

Semangat menyala sambil nikmati pemandangan

Namun lagi kutemui hal menyedihkan

Kala dari kejauhan anak kecil meminta minta di tepi jalan


Oh adik, apakah kamu tahu

Usiamu tak jauh berbeda denganku

Harusnya bermain dan berguru jadi aktivitasmu

Tumbuh sehat dalam dekapan ibu


Setibanya di sekolah

Ku lihat bangunan dihias bertambah mewah

Keceriaan tampak dari senyum-senyum sumringah

Pasukan pengibar bendera tampak begitu gagah


Tapi hatiku berkata, di hari ini sudahkan kita semua merdeka?


Kakekku seorang p0juang


Semalam ayah bercerita

Tentang kakek yang pernah mengangkat senjata

Berjuang merebut kemerdekaan bangsa

Berkorban dengan jiwa dan raga


Kata ayah senjata kakek tidaklah canggih

Hanya bambu yang diruncingkan dengan rapih

Ia bergerilya melawan musuh

Yang bisa membunuh dari jarak jauh


Aku pun heran sejadi-jadinya

Kala tahu senjata kakek begitu sederhana

Mana mungkin kalahkan tank baja

Sehebat buatan kaum Belanda


Tapi itu terbukti, ayah melanjutkan cerita

Semangat menyala dan doa kuatkan mereka

Tak gentar hadapi musuh di depan mata

Meski harus meregang nyawa


Inginku lantunkan dalam bait

Betapa tegar kamu menahan sakit

Sedihku tak terlukiskan

Bayangkan kamu hidup penuh siksaan


Tapi kakek, ku yakin kamu pun senang

Anak cucumu hidup dengan tenang

Tak ada lagi darah yang tergenang

Tak ada lagi musuh yang menyerang


Kemudian ayah berpesan padaku

Untuk terus semangat menuntut ilmu

Kenang mereka selalu dalam ingatan

Bahagiakan dengan prestasi yang membanggakan




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Aku merdeka


Hari ini saya mengikuti lomba

Sebagai rangkaian acara

Peringatan kemerdekaan negara

Yang dirayakan satu bangsa


Lomba ini begitu menegangkan

Aku harus memberanikan diri untuk disaksikan

Teman-teman yang ingin melihat

Penampilan dengan puisi yang telah kubuat


Keringat mulai menetes di dahiku

Tanda betapa gugupnya aku

Kala ku sadar semua mata menatap

Lidah semakin kaku tuk berucap


Namun ku teringat pesan ayah semalam

Membacakan puisi tak perlu setakut perang di masa silam

Cukup hadirkan semangat kemerdekaan

Suasana haru bercampur keceriaan


Ku coba perlahan ucapkan kata

Meski ku tahu terang masih terbata

Tak ku biarkan menyerah

Sebelum perang mengaku kalah


“Merah putihku yang suci

Engkau selalu di hati

Berkibarmu di hari ini

Bukti pembebasan di segala penjuru negeri”


“Merah putihku yang ku sayang

Engkau selalu ku kenang

Kerasnya jagoan berjuang

Hingga hasilnya kamu berkibar di atas tiang”


“Merah putihku yang ku cintai

Engkau ku hargai

Tetaplah di atas sana

Jadi pujian nan gagah perwira”

Perlahan ku dengar suara

Tepuk tangan bergema

Seisi ruangan terpana

Semangatku begitu meyala


Hari ini saya merdeka

Terbebas dari rasa takut yang tak terhingga

Teringat ketika ayah berkata

Jadilah generasi membanggakan penerus bangsa


17 Agustus 1945


17 Agustus 1945

Bukanlah sebuah mantra

Ia hanya angka layaknya tanggal biasa

Tapi semangatnya luar biasa


17 Agustus 1945

Nyawa-nyawa melayang jumlahnya tak terkira

Buktikan kesetiaan pada bangsa

Usir para penjajah yang hina


17 Agustus 1945

Akhir segala penderitaan tak terhingga

Tangisa pilu para orang tua

Jeritan murung anak sebatang kara


17 Agustus 1945

Syukur kami setinggi angkasa

Atas usaha dan doa

Kini kami berbahagia


17 Agustus 1945

Tetaplah berjaya

Mengantarkan kami putra putri bangsa

Mengharumkan nama ke penjuru dunia


17 Agustus 1945

Teruslah menebar semangat selamanya

Tiada henti ajarkan kami sebuah makna

Bersungguh-sungguh mempertahankan milik kita


Baca Juga:


5 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah Menengah Pertama Kelas 9

Contoh Puisi Perpisahan SD Kelas 6

Kumpulan Puisi Perpisahan Untuk Guru Di Sekolah



Sumber https://ruangseni.com