Tuesday, February 27, 2018

√ Pola Naskah Drama Komedi Singkat Terbaru

Contoh Naskah Drama Komedi Singkat Terbaru – Naskah drama yakni sebuah goresan pena yang berisikan obrolan serta kode kisah yang berfungsi sebagai pola bagi para pemain drama dalam menjalankan lakon terhadap jalannya kisah drama. Sedangkan naskah drama komedi yakni naskah yang di dalamnya berisikan dialog-dialog lucu yang nantinya akan dibawakan oleh pemain drama dengan konsep pementasan dengan pembawaan yang segar dan humoris. Berikut ini yakni contoh naskah drama komedi :


Judul Drama : Menonton Televisi


Pemeran : Adit, Dirham, Rani, dan Budi


Karakter Tokoh : Adit (jahil dan usil), Dirham (Mudah dipengatuhi), Budi (lugu), Rani (Selalu ingin tahu), Mirna (Pemarah)


Sipnosis Drama :


Suatu ketika di malam hari pada dikala sedang mati listrik pada jam-jam sinetron kartun kesayangan anak-anak. Adit sengaja keluar rumah untuk memberitahukan kepada teman-temannya, bahwa di rumahnya tetap dapat menonton televisi meski sedang mati listrik. Ia pun bergegas mengumpulkan teman-temannya di erat alun-alun desa.


Dialog drama :


Adit : Hei, teman-teman. Ayo ke rumahku! Di rumahku kalian tetap dapat menonton televisi meskipun mati listrik.


Budi : Kamu bercanda ya Dit? Gelap-gelap begini, lampu penerangan saja tidak menyala. Kamu malah mengajak kami menonton televisi.


Rina : Bercandamu tidak lucu Dit. Malas aku.


Dirham : Hati-hati teman-teman, kalian dapat saja dikerjai oleh Adit. Aku paham betul bagaimana tingkah polahnya. Dia kan sangat jahil dan suka mengerjai teman-temannya.


Budi : betul itu. Aku tidak akan tertipu.


Mirna : Aku dulu pernah tertipu olehnya. Sekarang ini tidak akan lagi. Awas ya jikalau kau berani berbohong!


Adit : Ya Ampun, sungguh. Aku tidak berbohong. Aku masih dapat menonton program telivisi meski dikala ini sedang mati listrik. Apa di rumah kalian bisa?


Dirham : Ya tentu saja tidak bisa. Kan listriknya sedang mati.


Rina : Logika dari mana itu Dit? Mati listrik begini kau masih dapat menonton televisi.


Mirna : Aku tidak percaya kata-katamu!


Budi : Betul itu.


Adit : Tenang dulu, sabar-sabar. Biar saya jelaskan dulu. Kalian kan tidak dapat menonton televisi di rumah masing-masing, betul kan?


Budi, Rina, Mirna, Dirham : Jelas, kan sedang mati listrik.


Adit : memang betul kini sedang mati listrik dan televisi di rumah kalian tidak dapat hidup karenanya. Tapi pengecualian di rumahku ini, televisi tetap dapat ditonton walaupun sedang mati listrik.


Rina : benarkah yang kau katakan itu Dit?


Dirham : Kau tidak bohong kan?


Budi : Sulit dipercaya.


Adit : Kalau tidak percaya, kalian dapat ke rumahku sekarang. Biar kita dapat menonton televisi bersama-sama.


Rina, Dirham, Budi, Mirna : Baik, buktikan kata-katamu ya!




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Akhirnya Budi, Dirham, Mirna, dan Rina segera bergegas menuju rumah Adit untuk mengambarkan perkataannya tersebut. setibanya di rumah Adit :


Adit : Nah silahkan masuk!


Budi : Rumahmu gelap sama saja dengan rumahku Dit. Apa dapat menonton televisi jikalau keadaannya begini?


Dirham : Iya Dit, saya jadi ragu.


Mirna : Gelap begini, sudah niscaya listriknya tidak menyala. Iya kan Dit?


Rina : Sudahlahm ayo kita ke dalam!


Budi : Mencurigakan sekali.


Adit : He.. he. Ayo kita ke ruang tengah! Televisi ada di ruang itu.


Kondisi rumah Adit tak jauh berbeda dengan kondisi rumah lainnya yang sedang mati listrik. Namun Adit dengan percaya dirinya hendak mengatakan kebolehan televisi miliknya yang masih dapat ditonton meskipun sedang mati listrik.


Adit : Nah, ini ia televisiku yang tetap dapat ditonton meskipun sedang mati listrik.


Dirham : Ini… televisimu bukannya tidak menyala Dit?


Budi : Iya, di rumah kami pun kondisinya sama menyerupai di sini.


Mirna : Dasar bocah iseng, kau membohongi kami ya?


Rina : Dit, kau tidak berbohong kan? Kau bilang televisimu tetap dapat ditonton walaupun sedang mati listrik?


Adit : Memang Iya.


Rina : Lalu, mana buktinya? Televisimu sama sekali tidak menyala.


Dirham : Betul itu.


Adit : Ha..ha. (tertawa terbaha-bahak). Kalian ini gampang sekali ditipu ya. Kubilangkan televisiku tetap dapat ditonton meski sedang mati lampu. Memang betul kan? Tonton saja jikalau kalian tidak percaya! Masih dapat ditonton kan? Ha…ha.


Budi : Maksudmu?


Adit : Iya, tonton saja televisiku yang masih dalam keadaan mati itu!


Rina : kau mengerjai kami ya Dit? Kamu bilang televisimu tetap dapat menyala meski mati listrik?


Adit : Aku tidak pernah berkata begitu Rina. Yang ku katakan yakni televisi ku tetap dapat ditonton meski mati listrik. Benar kan? Kita masih dapat menonton televisi walaupun gelap begini. Ha..ha.


Dirham : ah, malas saya kau kerjai terus-terusan.


Budi : Aku pulang ya Dit. (keluar rumah Adit dengan perasaan kesal)


Rina : Sudahlah, ayo kita pulang! Kesal saya dibentuk oleh Adit.


Mirna : Biarlah Tuhan yang membalasmu. Huh.


Adit : Maaf-maaf. Bercanda loh. (masih sambil tertawa puas)


Akhirnya Rina, Budi, Mirna, dan Dirham pulang ke rumah mereka masing-masing dengan suasana hati yang kesal alasannya yakni merasa telah dikerjai oleh Adit.


Baca Juga:


Contoh Naskah Drama 5 Orang Cerita Rakyat

Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Sekolah Menengan Atas Semester 1

Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama Semester 2



Sumber https://ruangseni.com