Monday, March 19, 2018

√ 13 Tips Membuatkan Kiprah Mengasuh Anak Dengan Suami

Merawat anak bukanlah tanggung jawab istri semata, seorang suami juga harus berperan aktif dalam mendidik anak.

 Merawat anak bukanlah tanggung jawab istri semata √ 13 Tips Berbagi Tugas Mengasuh Anak dengan Suami
Orangtua dan Anak | Photo credit: Shutterstock.com

Langsung saja, berikut kiat-kiat bekerja sama dan menyebarkan kiprah dalam mengasuh anak:

1. Saling Percaya
Hal pertama yang paling penting ialah saling percaya antara suami-istri. Ini menjadi pondasi awal dalam perjuangan mendidik anak.

Ketidakpercayaan bisa menjadi duduk masalah besar, dimana istri menilai suaminya tidak bisa merawat anak, atau suami menilai istrinya tidak becus merawat anak.

Kedua pihak harus berkomitmen untuk saling percaya, serta saling menutupi kekurangan masing-masing.

Hindari mencela pasangan dengan perkataan seperti: “Kamu tidak bisa mengurus anak”.

2. Atur Pembagian Tugas
Buatlah daftar pembagian kiprah yang terang antara suami-istri. Contohnya: ketika pagi hari dimana bawah umur akan pergi ke sekolah dan ayah akan pergi bekerja.

Maka bagilah kiprah antara suami dan istri. Tugas Istri yaitu memasak, menyediakan alat makan, sampai membangunkan suami.

Adapun kiprah suami yaitu membangunkan anak-anak, menyuruh anak mandi, menyiapkan alat-alat sekolah anak, sesudah semuanya jawaban barulah sang suami mempersiapkan diri berangkat ke kantor.

Dengan pembagian kiprah ini akan meringankan beban istri.

Contoh lainnya: menyebarkan kiprah ketika di dapur, istri bertugas memasak nasi dan lauk pauk, adapun suami bertugas mencuci piring, mempersiapkan alat makan, dan memanggil bawah umur untuk makan.

Tugas-tugas lainnya menyerupai menyapu, mengepel, menemani anak belajar, membacakan kisah untuk anak, bermain dan mengobrol dengan anak, sampai belanja ke warung. Silahkan bagi kiprah masing-masing.

3. Pastikan komunikasi berjalan dengan baik biar proses pengasuhan anak berjalan dengan lancar. Menjaga komunikasi, serta perilaku jujur dan terbuka ialah kunci utama keharmonisan rumah tangga.

4. Saling menghargai antara suami dan istri, berilah kebanggaan atas perjuangan pasangan dalam menjalani tugasnya.


5. Siapkan waktu berdiskusi ihwal perkembangan dan kondisi anak. Siapkan waktu walau hanya 15 menit, tapi dilakukan setiap hari.

6. Sebagai orang bau tanah yang baik, tentu harus bekerja sama dan berfikir mempersiapkan rencana untuk masa depan anak. Sediakan segala bekal penting untuk anak biar ketika dewasanya bisa sukses.

7. Secara umum Ayah berperan mengajarkan perilaku tegas dan keberanian kepada anaknya, adapun Ibu lebih berperan dalam mengajarkan sifat kasih sayang.

8. Walau begitu, suami-istri tetap bekerja sama dalam mengajakan sifat berani, tanggung jawab, kejujuran, kelembutan, kasih sayang, dll.

9. Suami-istri bekerja sama dalam memperlihatkan instruksi dan nasehat berkualitas untuk anak.

10. Hindari sebisa mungkin kontradiksi dalam mendidik anak. Contoh kesalahan yang sering terjadi: anak berkata-kata berangasan kemudian si Ibu memperlihatkan hukuman, tapi si Ayah mencegahnya, dan si anak menyaksikan hal ini.

11. Hendaknya ayah dan Ibu selalu kompak dan menghindari pertentangan. Jikapun berselisih/berdebat, maka jangan diperlihatkan di depan anak-anak. Berdebat di depan bawah umur sangatlah buruk.

12. Jika ada perbedaan tumpuan asuh antara suami dan istri, maka sediakan waktu untuk mengadakan diskusi ihwal metode tumpuan asuh anak. Setelah ditemukan kata sepakat, gres diterapkan ke anak.

13. Jangan pernah mengkritik pasangan di depan anak-anak. Pastikan anak mencicipi suasana keluarga yang harmonis.

Sumber http://www.freshbugar.com