Friday, March 2, 2018

√ Kumpulan Puisi Pendek Untuk Guru Tercinta

Kumpulan Puisi Pendek Untuk Guru Tercinta – Puisi yakni salah satu bentuk dari karya sastra yang menyajikan formasi kata-kata indah penuh dengan makna puitis di dalamnya. Pada penulisannya, puisi secara umum memakai pemaknaan kata konotatif yang bertujuan untuk menambah kesan estetis di dalamnya. Berikut ini yakni beberapa pola dari kumpulan puisi bertemakan ihwal guru :


Contoh 1 :

Segores Cerita Di dalam Kelas


Terukir abjad di hadapan muridmu

Meliuk-liuk indah bermaknakan mutiara ilmu

Jemarimu putih oleh potongan kapur tulis

Menandakan upaya kerasmu menjadi seorang guru


Jari-jemarimu tebal mengapal

Terlihat terang bekas kepalan penamu kamu kepal

Ribuan tabrakan tinta kamu torehkan

Demi penghargaan sebuah nilai pada muridmu


Kapur tergerus mengorbankan raganya

Debu benda putih itu berterbangan di sekitar wajahmu

kadang kamu tersengal

dan tak jarang pula kamu bersin jago karenanya


sepenggal cerita remeh-temeh di kelas

menjadi saksi dan bukti pengabdianmu

terhadap pendidikan yang kamu cintai

serta murid-murid yang kamu sayangi


Contoh 2 :

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Begitu Banyak yang dahulu tak kumengerti

Kini banyak hal yang kumengerti

Karena lantaran engkau ajari dengan teliti

Kau pahamkan aneka macam bahan ilmu dengan bahagia hati

Hingga diriku cerdas baik budi dan pekerti


Dengan sabar dan nrimo yang tak terbalas

Rela engkau bimbing belum dewasa bangsa

Mencetak generasi penerus muda berkarya

Merintis tatanan dunia

melalui cikal bakal para pemuda

yang kelak akan mengemban amanah bangsa


Jasamu kolam sebuah menara yang menjulang tinggi ke awan

Mampu mengalahkan keangkuhan gedung-gedung pencakar langit

Jasadmu seakan tak kenal lelah dalam menjalankan amanah pendidikan

Menyiapkan bekal untuk bertempur di medan perang


Guruku engkau seorang yang sangat mulia

Penerang dalam suramnya kegelapan

msdhdfang yang tak mengharap pamrih

Engkaulah wahai guru

Sosok yang dikenal sebagai

Pahlawan tanpa tanda jasa


Contoh 3 :

Deritan sepeda renta menyapa


Terkejut diri memandang di luar sana

Sesosok lelaki renta menyandarkan sepedanya

Melibas-libaskan sepatu

Dengan ganjal penuh lumpur

Di atas rumput hijau


Langkah kaki mendekat dengan mantap

Masih dengan pakaian lusuh itu

Juga dengan sepatu hitam tuamu


Segala apa yang ada padamu

Amatlah usang

Terkecuali senyummu

Yang senantiasa kamu perbarui

Untuk kami

Murid-muridmu


Sesosok lelaki renta menyapa

Mengucapkan lantunan salam penuh kehangatan

Seketika mengusir hawa cuek yang menggigit kulit

Kau menanti tanggapan sapaan dari muridmu

Kami membalas dengan penuh takdzim dan rasa hormat


Guruku

Kau awali pelajaranmu dengan senyuman

Tak ada terbesit sedikitpun keangkuhan dari sikapmu

Kau terangkan kata demi kata ihwal pelajaranmu

Hingga kami semua mengangguk tanda mengerti


Tak jarang kami lambat dalam memahami apa yang kamu ajarkan

Namun kamu hanya tersenyum

Kulihat bibirmu komat-kamit sambil menengadah tangan

Hal yang gres kupahami ketika ini

Bahwa kala itu kamu tengah berdoa


Guruku

Doa apakah yang kamu panjatkan pada Tuhan

Akankah doa untuk kesejahteraanmu

Atau doa semoga nasibmu kian membaik

Rasanya tidak

Kau hanya memperhatikan murid-muridmu

Ya, murid-muridmu




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Guruku

Mulutmu komat kamit

Karena berdoa kepada Tuhan

Untuk kami

Agar kami menjadi muridmu yang pintar

Dan segala kebaikan untuk kami


Guruku

Andai sanggup kutuangkan luasnya samudera untukkmu

Pasti akan kulakukan

Andai sanggup kuraih rembulan untukkmu

Pasti telah kupetikkan untukkmu

Namun apalah dayaku

Aku hanyalah muridmu

Yang tak tahu rasa berterima kasih

Meski hanyalah itu sekarang yang berusaha saya berikan padamu

Terima kasihku yang teramat dalam untukkmu

Wahai guruku


Contoh 4 :

Ketidakhadiranmu di Hari itu


Tumpukan buku renta awut-awutan di meja kerjamu

Pena penggaris dan penghapus terdiam

Tak bisa berkata-kata melihat barang milikmu awut-awutan tak berdaya

Bangku yang biasa kamu duduki pun

Kini berada tidak pada tempatnya


Sekelompok murid berinisiatif untuk merapikan buku milikmu

Adapula yang berupaya untuk membenarkan posisi bangkumu

Yang telah berada jauh dari kawasan asalnya

Adapula sekelompok pengganggu

Yang berupaya menggagalkan misi terhormat itu


Kelas begitu ramai dan riuh memecahkan suasana hening

Sekelompok pembuat onar bersorak sorai

menerima kabar ketidakhadiranmu

Sementara segelintir dari kami merasa begitu sedih

Kau tak hadir diantara kami

Kau tak bisa hadir di tengah-tengah keriuhan ini


Guruku

Alangkah begitu terasa ketika kamu tak ada

Tak ada bahan yang kamu sampaikan dengan cara begitu cerdas

Tak ada seyum hangatmu yang menenteramkan hati

Tak ada wajah teduhmu yang mendamaikan suasana

Ketidakhadiranmu begitu membuatku merasa kehilangan


Guruku

Seandainya kamu ada di sini

Aku ingin membisikkan sesuatu padamu

Sebagai peryataan dari sebuah rasa kehilangan

Sebagai tanda dari sebuah perasaan rinduku

Wahai guruku Kau lah penerang jiwa

dalam hidup dan kehidupanku


Contoh 5 :

Patriot Tanpa Tanda Jasa


Di kala derasnya hujan pagi itu

Kami menanti kelas hendak dimulai

Tepat dua menit sesaat bel berbunyi

Kau berjalan cepat

Sambil menenteng buku ajarmu

Dipayungi dedaunan pisang

Sebagai penghalang hujan


Kuperhatikan rambutmu basah

Sebagian baju safarimu pun terlihat basah

Celana yang kamu singkapkan hingga lutut itu

tak luput dari siraman air hujan

Meski sekuat tenaga kamu melindungi dirimu dengan pelepah daun pisang itu

Kau berjuang keras melawan guyuran air hujan

Kau berjuang keras melawan menggigilnya tubuhmu akhir kehujanan


Pagi yang diselimuti awan mendung kala itu

Serta rinai hujan yang membasahi bumi

Serta merta menunjukkan besarnya jiwamu

Sosok yang rela berbasah-basah demi mengajar murid-muridnya

Di ketika yang lain lebih memilih

Berselimut di biliknya masing-masing


Guruku

Ku tahu amatlah besar dedikasimu

Untuk kami sebagai muridmu

Untuk bangsa ini sebagai identitas dirimu

Untuk negeri ini sebagai tanah airmu

Guruku, kaulah patriot tanpa tanda jasa


baca Juga:


5 Contoh Puisi Cinta Islami Menyentuh Hati

5 Contoh Puisi Perpisahan Mahasiswa KKN

5 Contoh Puisi Pendek Tentang Sahabat



Sumber https://ruangseni.com