Sebelum lanjut, saya kisah sebentar pengalaman menulis artikel ini. Tulisan ini sudah tertunda beberapa minggu. Kenapa gitu? Selain belum ada inspirasi yang berkelebat di kepala, seminggu kemudian saya pulang kampung. Ah, namanya juga di kampung halaman, ya tentu banyak godaan yang bikin nggak fokus kerja. Biasalah, kumpul sama keluarga yakni prioritas utama setiap pulang kampuang (hashtag: edisi anak rantauan).
Setelah abis masa liburan, saya buka laptop dan nemu artikel wacana pola paragraf Simple Past Tense ini masih ajah nongkrong di folder draft. Mau nggak mau, karenanya keluarin jurus pemungkas deh. Apa itu?
Yap, memaksa diri agar ngeluarin semua ide. Apapun yang terjadi, harus tetap memaksa diri untuk tetap berkarya bahkan kalau sampai Zombie Apocalypse (koq jadi nyambung ke Walking Dead sih).
Intinya, pekerjaan nggak bakal selesai kalau cuma diliatin doang. Untuk itu saya mau lanjut bikin pola paragraf Simple Past Tense. Ingat ya, ini hanya pola kisah saja. Jika ada kesamaan tokoh, tempat, dan alur, itu kebetulan semata.
Satu lagi, nggak semua kalimat dalam kisah menggunakan kalimat Simple Past Tense. Mungkin ada Past Perfect Tense atau Past Continuous di sana. Kenapa gitu? Ya, agar ceritanya ngalir alias nggak kaku. Tapi tetap saja sebagian besar kalimat yakni Simple Past Tense.
Masih ingat kan wacana Simple Past Tense? Itu lho kalimat yang ditandai dengan penggunaan kata kerja verb 2, kata bantu Did atau to be Was/Were.
Jika kau pengen explore lebih lanjut wacana bahan Simple Past Tense, kau bisa pilih materinya di bab final artikel ini. Ada buanyak. Tinggal klik, pilih bahan yang ingin kau selami lebih dalam.
Ada 5 pola kisah Simple Past Tense. Yang pertama hingga ketiga yakni paragraf yang panjang. Lebih dari 10 kalimat. Sedangkan sunpoin 4 dan 5 saya bikin pola kisah pendek saja. Jumlah kalimatnya nggak lebih dari 10.
Contoh Paragraf Simple Past Tense 1: Cerita wacana Kegiatan dikala Liburan yang Lalu
Kegiatan apa yang kau lakukan dikala liburan yang lalu? Tentu selama liburan, kau nggak mengerjakan satu hal saja. Apalagi liburan sekolah yang panjang, hingga sebulan. Widih, asyik bener. Banyak acara yang bisa dilakukan dikala liburan, contohnya berkebun, piknik sama keluarga, tamasya ke luar daerah, mencar ilmu bikin kue, mencar ilmu naik sepeda, motor atau kendaraan beroda empat (bagi yang udah dewasa buat bikin SIM).
Nah, kalau diminta bikin pola paragraf Simple Past Tense, ingat-ingat masa liburan yang sudah lewat. Cerita wacana acara selama liburan bisa jadi topik yang seru lho. Kalau perlu pakai bumbu. Tapi dikit saja, nggak usah banyak-banyak nanti nggak enak.
Berikut ini pola paragraf Simple Past Tense yang ngebahas acara dikala liburan yang lalu. Tau dong kalimat mana yang termasuk Simple Past Tense? Yap, yang digarisbawahi!
Cerita Simple Past Tense ini saya beri terjemahannya agar lengkap. Walaupun gitu, usahakan untuk tidak melihat terjemahan terus menerus ya. Pahami bahasa Inggrisnya saja. Kalau ada kata sulit gres deh intip terjemahannya dikit. Oke?
During my last holiday, I made a lot of handcrafts. At that time, I was crazy about art and creativity. Many ideas had come to my mind three months before. All of the ideas were written on my note book so I could read them again. Also, I searched other ideas from internet. Yap, I googled it. I watched tutorial videos and read many art blogs. My parents helped me to prepare the materials. They also gave me money to buy things I needed. On the first day, I painted on some rocks. People call it rock art. It was so fun. My siblings joined me on the third day. Then, my siblings and I made paper crafts from used newspapers and magazines. The papers were rolled, shaped and glued together to create decorative designs. Many beautiful crafts were created. The last activity was sewing. My mother is a tailor so I learn how to sew from her. My mother helped me too. Sewing used clothes and towels was very fun. We produced many useful things. Finally, I really enjoyed my last holiday.
Terjemahan:Selama liburan yang lalu, saya menciptakan banyak kerajinan tangan. Saat itu, saya tergila-gila dengan seni dan kreativitas. Banyak inspirasi muncul di benak saya tiga bulan sebelumnya. Semua inspirasi itu ditulis dalam buku catatan sehingga saya bisa membacanya lagi. Selain itu, saya mencari inspirasi lain dari internet. Yap, saya menggunakan google. Saya menonton video tutorial dan membaca banyak blog wacana seni.
Ayah-ibu membantu saya menyiapkan materi. Mereka juga memberi saya uang untuk membeli barang-barang yang saya butuhkan. Pada hari pertama, saya melukis pada beberapa batu. Orang menyebutnya seni batu. Kegiatan itu sangat menyenangkan. Saudara-saudara saya bergabung pada hari ketiga. Kemudian, kami menciptakan kerajinan kertas dari koran bekas dan majalah. Kertas-kertas itu digulung, dibuat dan direkatkan untuk menciptakan desain yang cantik. Banyak kerajinan indah diciptakan.
Kegiatan terakhir yakni menjahit. Ibu saya yakni penjahit jadi saya mencar ilmu menjahit darinya. Ibu juga membantu saya. Menjahit pakaian bekas dan handuk sangat menyenangkan. Kami menghasilkan banyak barang yang bermanfaat. Akhirnya, saya sangat menikmati liburan yang lalu.
Contoh Paragraf Simple Past Tense 2: Cerita Pengalaman Mencuri Mangga
Biar nggak melulu pakai subyek “I” alias saya/aku, kau bisa menceritakan pengalaman orang lain. So kau bakal pakai subyek “She” untuk seorang wanita dan “He” untuk seorang laki-laki.
Pakai pengalaman siapa dong? Ya pikir! Boleh kisah pengalaman kakek, nenek, ayah, ibu, kakak, adik, atau teman. Pokoknya pengalaman orang di sekitar yang pernah bercerita sama kamu.
Masak iya hingga umur sekarang, nggak ada seorang pun yang pernah kisah sama kamu? Coba deh diingat-ingat. Kalau nggak ingat juga, pakai jurus pemungkas yaitu paksa diri untuk ingat. Ha ha!
One day my uncle told me about his childhood. When he was ten years old, he liked to climb a mango tree. He usually climbed the tree with some friends. Then they picked some mangoes without permission. Yap, they stole the mangoes. They frequently ate the mangoes on the tree. They had prepared a fruit peeler and a plastic bag for the garbage. What a good preparation! They didn’t want to throw the garbage everywhere. They kept the environment clean. That’s a good point. But stealing fruits is a bad point. My uncle said it was so fun. Sometimes they were caught by the owners. They had ever met both kind and unkind owners. The kind owner was never angry to them. She/he let them pick some mangoes. “Don’t eat too many mangoes or you will get a stomachache” a kind owner adviced one day. Meanwhile the unkind owner punished them to clean a pool and back yard.
There was one owner who was really angry to them. Then he came to the kids’ parents and asked for much money for the mangoes they had eaten. Their parents couldn’t afford it. The owner gave them some weeks to pay or he would call the police. Then he and his friends tried to earn money to help their parents. After school he worked at a car wash. My uncle learnt that earning money was not easy. But it wasn’t impossible. After three weeks, he could gave the money to the mango-tree owner. Magically, the owner turned into a nice guy and asked my uncle to keep the money. He gave the money to his parents. Finally he never stole the mangoes anymore but still liked to climb a mango tree.
Terjemahan:There was one owner who was really angry to them. Then he came to the kids’ parents and asked for much money for the mangoes they had eaten. Their parents couldn’t afford it. The owner gave them some weeks to pay or he would call the police. Then he and his friends tried to earn money to help their parents. After school he worked at a car wash. My uncle learnt that earning money was not easy. But it wasn’t impossible. After three weeks, he could gave the money to the mango-tree owner. Magically, the owner turned into a nice guy and asked my uncle to keep the money. He gave the money to his parents. Finally he never stole the mangoes anymore but still liked to climb a mango tree.
Suatu hari paman saya bercerita wacana masa kecilnya. Saat usianya sepuluh tahun, ia suka memanjat pohon mangga. Dia biasanya memanjat pohon itu dengan beberapa teman. Kemudian mereka mengambil beberapa mangga tanpa izin. Yap, mereka mencuri mangga. Mereka sering makan mangga di pohonnya. Mereka telah menyiapkan alat pengupas dan kantong plastik untuk sampah. Persiapan yang bagus! Mereka tidak mau membuang sampah di mana-mana. Mereka menjaga kebersihan lingkungan. Itu bagus. Tapi mencuri buah yakni hal yang buruk.
Paman saya bilang itu sangat menyenangkan. Terkadang mereka tertangkap oleh pemiliknya. Mereka pernah bertemu pemilik baik dan tidak baik. Pemilik yang baik tidak pernah murka kepada mereka. Dia membiarkan mereka memetik beberapa mangga. “Jangan makan terlalu banyak mangga atau kau akan sakit perut” seorang pemilik yang baik memberi nasehat suatu hari. Sementara itu seorang pemilik yang tidak baik menghukum mereka untuk membersihkan kolam dan halaman belakang.
Ada satu pemilik yang benar-benar murka kepada mereka. Lalu beliau mendatangi orang bau tanah dan meminta banyak uang untuk mangga yang mereka makan. Orang bau tanah mereka tidak bisa membayarnya. Si pemilik memberi mereka waktu beberapa ahad untuk membayar atau beliau akan menelepon polisi. Lalu beliau dan teman-temannya berusaha mencari uang untuk membantu orang bau tanah mereka. Setelah sekolah ia bekerja di tempat basuh mobil.
Paman saya mencar ilmu bahwa menghasilkan uang tidaklah mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Setelah tiga minggu, beliau bisa memperlihatkan uang itu pada pemilik pohon mangga. Ajaibnya, si pemilik menjelma laki-laki yang baik dan meminta paman saya untuk menyimpan uang tersebut. Kemudian, beliau memperlihatkan uang itu kepada orang tuanya. Akhirnya beliau tidak pernah mencuri mangga lagi tapi tetap suka memanjat pohon mangga.
Apakah kau pernah memanjat pohon mangga? Atau adakah orang di sekitarmu yang pernah memanjat mangga dan punya pengalaman seru untuk diceritakan? Yuk bikin pola paragraf Simple Past Tense dari kisah orang lain.
Contoh Cerita Simple Past Tense 3: Paragraf berkisah wacana Pengalaman Menyedihkan
Tadi kita sudah bicara wacana acara dikala liburan yang seru dan menyenangkan. Trus ada juga pengalaman yang seru dan mengesankan.Hidup yakni adonan segala emosi. So kita imbangi dengan menciptakan pola paragraf Simple Past Tense wacana pengalaman murung juga ya. Karena hidup itu nggak melulu happy. Bahagia nggak akan ada kalau murung nggak eksis. Setuju?
Walaupun namanya pola paragraf Simple Past Tense, nggak semua kalimat menggunakan pola Simple Past Tense. Tadi udah dijelasin alasannya yakni di bab pendahuluan.
Tapi ya sebagian besar kalimat dalam paragraf ini berpola Simple Past Tense. Kalimat yang berisi kata kerja Verb 2. Jika kau pengen tahu pola kata kerja Verb 2, bisa cek daftar bahan di final postingan.
This is a story about my friend named Jacko. Once Jacko told me about his experience. He and his friends went to a lake in December 2015. They wanted to spend some days in the villa near the lake. They had discussed about this plan from July the same year. Before going to the lake, Jacko’s mother didn’t allow him to go. The weather wasn’t good at that time. Besides, his father was sick. His father kept calling his son’s name when he was sleeping. Jacko’s mother asked him many times to cancel it. Jacko quarrelled with his mother at night and left home.
The next morning, Jacko got many messages from his mother. He didn’t reply those messages. He also rejected his mother’s telephone calls. Jacko went to the lake with his friends. He really enjoyed the activities and his time with friends. It was so fun.On the last day, it rained so heavely. When they were ready to leave, one of his friends named Obi was not in the villa. They looked for Obi everywhere in the villa, but he wasn’t there. Then, one local boy said that a dead boy was found in the lake. They checked it and it was Obi, Jacko’s best friend. He felt so sad and regretted all of it.
Terjemahan:The next morning, Jacko got many messages from his mother. He didn’t reply those messages. He also rejected his mother’s telephone calls. Jacko went to the lake with his friends. He really enjoyed the activities and his time with friends. It was so fun.On the last day, it rained so heavely. When they were ready to leave, one of his friends named Obi was not in the villa. They looked for Obi everywhere in the villa, but he wasn’t there. Then, one local boy said that a dead boy was found in the lake. They checked it and it was Obi, Jacko’s best friend. He felt so sad and regretted all of it.
Ini yakni kisah wacana temanku berjulukan Jacko. Suatu hari Jacko bercerita wacana pengalamannya. Dia dan teman-temannya pergi ke sebuah danau pada bulan Desember 2015. Mereka ingin menghabiskan beberapa hari di vila akrab danau. Mereka telah membahas rencana ini dari bulan Juli tahun yang sama.
Sebelum pergi ke danau, ibu Jacko tidak mengizinkannya pergi. Cuaca tidak bagus pada dikala itu. Lagi pula, ayahnya sakit. Ayahnya terus memanggil nama anaknya dikala beliau sedang tidur. Ibu Jacko berkali-kali memintanya untuk membatalkannya. Jacko bertengkar dengan ibunya pada malam hari dan meninggalkan rumah.
Keesokan paginya, Jacko menerima banyak pesan dari ibunya. Dia tidak membalas pesan itu. Dia juga menolak panggilan telepon ibunya. Jacko pergi ke danau bersama teman-temannya. Ia sangat menikmati acara dan waktu bersama teman-teman. Itu sangat menyenangkan.
Pada hari terakhir, hujan turun sangat deras. Ketika mereka sudah siap untuk pergi, salah satu temannya berjulukan Obi tidak ada di dalam vila. Mereka mencari Obi di mana-mana di vila itu, tapi beliau tidak ada di sana. Kemudian, seorang laki-laki setempat menyampaikan bahwa jenazah seseorang ditemukan di danau. Mereka memeriksanya dan itu Obi, sahabat terbaik Jacko. Dia merasa sangat murung dan meratapi semua itu.
Oh, murung ya. Memang penyesalan selalu tiba di akhir. Kalau di awal namanya “pendaftaran”. Ups, koq sedih-sedih ngelawak sih? Eh, itu hanya kisah fiktif saja ya. Mudah-mudahan nggak ada yang pernah mengalami tragedi di atas.
Pengalaman menyedihkan nggak harus wacana kematian seseorang koq. Contoh lainnya kau bisa bercerita pengalaman tidak menyenangkan ibarat nggak naik kelas, jatuh dari sepeda, barang kesayangan rusak, ulangan dapet nilai jelek, dll.
Jadi, kalau ada kiprah bikin pola paragraf Simple Past Tense, kau bisa ceritain pengalaman sedih, memalukan atau kurang menyenangkan yang pernah dialami.
Contoh Cerita Simple Past Tense 4: Paragraf Singkat wacana Pengalaman Minggu Lalu
Untuk pola paragraf keempat dan kelima, saya bikin kisah singkat saja ya. Tiga pola paragraf Simple Past Tense di atas udah puanjang-puanjang. Makara kini bikin kisah pendek saja.
Ah, senangnya. Kenapa? Karena nggak perlu mikir banyak-banyak. Ha ha!
Yap, kita bikin kisah wacana pengalaman ahad lalu. Nggak lebih dari 15 kalimat.
I had a really good weekend. My elder sister and I went shopping. My sister bought a dress as a birthday present for her friend. I bought a new pair of shoes, skateboard sneakers. I bought the sneakers using my pocket money. I had saved my money for ten months. I was so happy that I could buy them by myself. On Sunday morning, I put on my shoes. Then I played skateboard all day. The shoes were so comfortable. It was so fun.
Terjemahan:Akhir pekan saya benar-benar menyenangkan. Kakak dan saya pergi berbelanja. Kakak membeli gaun sebagai hadiah ulang tahun untuk temannya. Saya membeli sepasang sepatu baru, sepatu skateboard. Saya membeli sepatu itu dengan uang saku. Saya telah menghemat uang saya selama sepuluh bulan. Saya sangat bahagia bisa membelinya sendiri. Pada hari Minggu pagi, saya menggunakan sepatu tersebut. Lalu saya bermain skateboard sepanjang hari. Sepatu itu begitu nyaman. Itu sangat menyenangkan.
Bagaimana dengan kamu? Apa yang kau lakukan dikala final pekan? Adakah hal gres yang kau lakukan? Apakah itu menyenangkan, membosankan atau biasa-biasa saja?
Kita lanjut ke pola paragraf pendek yang terakhir yuk.
Contoh Paragraf Simple Past Tense 5: Cerita Pendek Peristiwa Kemarin
Simple Past Tense identik dengan hari kemarin. Apa yang terjadi kemarin? Apakah ada tragedi penting yang terjadi kemarin?
Ini yakni kisah pendek wacana hal yang terjadi kemarin. Yuk kita simak ibarat apa.
This is a story about Karlo, my seven-year-old cousin. Karlo went to school by a bike yesterday. It was the first time he had ridden a bike to school. His mother wanted to accompany him. However Karlo refused it. Ten minutes later, Karlo went back home. His uniform was wet and dirty. When he was riding the bike, a dog suddenly passed in front of him. He fell into a ditch. He didn’t cry. He even laughed when he told us the incident.
Terjemahan:Ini yakni kisah wacana Karlo, sepupu saya yang berumur tujuh tahun. Karlo pergi ke sekolah dengan sepeda kemarin. Ini yakni pertama kalinya beliau naik sepeda ke sekolah. Ibunya ingin menemaninya. Namun Karlo menolak. Sepuluh menit kemudian, Karlo kembali ke rumah. Seragamnya berair dan kotor. Saat mengendarai motornya, seekor anjing tiba-tiba lewat di depannya. Ia jatuh ke selokan. Ia tidak menangis. Dia bahkan tertawa dikala menceritakan tragedi tersebut.
Apakah kau atau orang-orang di sekitarmu pernah mengalami tragedi ibarat Karlo?
***
Ah, karenanya hingga di bagian closing ini. Ternyata sukses juga jurus pamungkas saya Force myself! yaitu memaksa diri untuk menulis dan menuntaskan apa yang sudah saya mulai. Jurus ini bisa kau implementasikan dikala menciptakan pola paragraf Simple Past Tense atau bikin kisah dalam bahasa Inggris. Finish what you have started!Pengen tahu lebih banyak wacana Simple Past Tense? Nih, semua materinya ada di bawah ini. Tinggal klik bahan yang ingin kau pahami.