Thursday, March 22, 2018

√ Pola Teks Wawancara Dengan Petani Terbaru

Contoh Teks Wawancara dengan Petani Terbaru – Teks wawancara ialah teks yang berisikan sajian wacana suatu percakapan antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap narasumber bertujuan untuk menggali warta sedalam-dalamnya wacana suatu hal yang berkaitan dengan kapasitas pengetahuan tertentu yang dimiliki oleh narasumber. Karenanya narasumber yang dipilih untuk diwawancarai haruslah benar-benar mempunyai kompetensi yang layak untuk diwawancarai.


Berikut ini yakni pola teks wawancara dengan petani :


Contoh :


Pewawancara : Assalamualaikum. Wr. Wb. Selamat pagi pak. Betulkah ini dengan bapak Dani?


Nara Sumber : Waalaikumsalam. Wr. Wb. Selamat pagi dik, iya betul. Adik ini siapa ya?


Pewawancara : Saya Nugroho Setiwan pak, Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Saya sedang melaksanakan penelitian wacana hidroponik. Untuk keperluan tersebut saya membutuhkan hasil analisa data lapangan dari hasil wawancara dengan petani praktisi hidroponik. Bolehkah saya berbincang sedikit dengan bapak wacana hal tersebut?


Nara sumber : oh, tentu dik. Boleh saja. Saya memang pegiat flora hidroponik. Saya juga telah menekuni dunia pertanian selama lebih dari 10 tahun.


Pewawancara : Saya sudah mendengar banyak wacana kiprah bapak di desa ini dalam hal pengembangan kemajuan pertanian. Salah satunya yakni hidroponik. Baik pak, apa saya bisa eksklusif memulai wawancara ini pak?


Nara sumber : tentu saja, silahkan dik!


Pewawancara : bersama-sama apa yang dimaksud dengan hidroponik pak?


Nara sumber : Hidroponik yakni sebuah upaya budidaya pertanian yang dalam prosesi pengembangannya tidak memakai media tanah. Produk yang dihasilkannya tentu saja sama ibarat sektor pertanian pada umumnya.


Pewawancara : wah, jadi model pertanian jenis ini tidak memakai media tanah sama sekali pak?


Nara sumber : Betul sekali dik. Dalam konsep pertanian hidroponik lebih mengandalkan air.


Pewawancara : kemudian bagaimana cara menopang flora jikalau tidak terdapat tanah pak?


Nara sumber : ada beberapa media yang dipakai untuk pengganti tanah ibarat contohnya sekam, arang, pasir, gambur, serbuk gergaji, zeolit, ataupun kerikil kerikil. Media-media ini secara fungsional bisa menahan flora supaya sanggup bangun tegak.


Pewawancara : apa bersama-sama alasan bapak lebih menentukan untuk menyebarkan hidroponik ini?


Nara sumber : begini dik, saya tidak menciptakan pilihan untuk bertani dengan cara hidroponik atau tradisonal sebagaimana umumnya dilakukan oleh para petani. Karena kedua-duanya ketika ini sedang saya geluti baik hidroponik ataupun tidak.


Pewawancara : baik pak, pertanyaannya saya rubah menjadi apa yang menciptakan bapak tertarik dengan hidroponik?


Nara sumber : saya mulai tertarik pada pola pertanian jenis ini alasannya sifatnya yang lebih fleksibel dan efisien. Pada umumnya seseorang apabila hendak bercocok tanam setidaknya memerlukan lahan yang cukup. Inilah yang menjadi hambatan bagi masyarakat perkotaan yang kebanyakan tidak mempunyai lahan untuk bertani. Padahal musim masyarakat perkotaan terhadap dunia pertanian cukup tinggi.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Pewawancara : begitu ya pak? Apa benar dengan memakai sistem pola hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas pak?


Nara sumber : tentu dik, cukup mempersiapkan kawasan untuk pemasangan instalasi perangkat hidroponik, kita bisa mulai bercocok tanam.


Pewawancara : sesederhana itukah pak?


Nara sumber : betul sekali. Sesederhana itu. Pola penanaman dengan sistem ini sangat gampang untuk dipelajari oleh siapa saja.


Pewawancara : wah, kalau begitu saya tertarik untuk mencobanya pak. Siapa tahu bisa jadi lahan bisnis.


Nara sumber : oh, itu sangat mungkin dik. Instalasi hidroponik yang saya miliki ketika ini telah bisa menyaingi produksi hasil pertanian saya yang ada di lahan perkebunan. Tentu saja jikalau ingin mendapat hasil yang banyak, kita perlu juga untuk menambah jumlah perangkat instalasi hidroponik yang kita miliki. Sama halnya dengan jikalau ingin menambah produktivitas hasil perkebunan, kita harus melaksanakan ekspansi lahan. Intinya, bertani dengan hidroponik dirasa lebih efisien, efektif, dan jauh lebih menguntungkan dari sisi ekonomi.


Pewawancara : sungguhkah pak?


Nara sumber : silahkan adik lihat sendiri di halaman belakang rumah kami. Lahan yang tak begitu luas, saya manfaatkan sebaik-baiknya dengan bercocok tanam. Tentu saja dengan memakai pola penanaman hidroponik.


Pewawancara : flora apa saja yang bisa dikembangkan dengan media tanam ini pak?


Nara sumber : sementara ini hidroponik masih meliputi tanaman-tanaman biji dan sayur-sayuran. Berkaitan dengan perkembangannya, ya kita lihat saja nanti.


Pewawancara : berdasarkan bapak apa bercocok tanam dengan pola semacam ini sanggup menjanjikan nilai hemat yang baik bagi masyarakat yang ingin mencobanya?


Nara sumber : ya, saya sudah membuktikannya sendiri. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Hasil pertanian sayur dan buah melalui media hidroponik ketika ini telah bisa bersaing dengan hasil pertanian di kebun.


Pewawancara : berdasarkan bapak apa manfaat lain yang di sanggup dari bercocok tanam dengan memakai pola hidroponik?


Nara sumber : berdasarkan saya yang paling penting dari apapun di dunia ini salah satunya yakni belajar. Dalam sektor apapun termasuk pada dunia pertanian kian hari semakin mengalami perkembangan. Itu semua didapatkan dari mencar ilmu bukan? Bertani bukan hanya sebatas upaya pemenuhan keterbutuhan pangan saja atau untuk sekedar berbisnis. Lebih dari itu, di dalamnya meliputi unsur edukasi serta nilai postif lainnya. Kita perlu mengedukasi masyarakat wacana urgensi bertani secara khusus dalam hal hidroponik ini.


Pewawancara : wah, luar biasa. Terima kasih banyak pak atas waktu dan informasinya. Saya jadi semakin tertarik dalam dunia pertanian. Saya juga akan mencoba bertani dengan memakai hidroponik ini.


Nara sumber : baguslah dik. Semoga sukses ya!


Pewawancara : terima kasih pak. saya permisi dulu. Wassalamualaikum.


Nara sumber : waalaikumsalam. Wr. Wb.


Sumber :

http://www.bloggedewek.com/2016/01/contoh-wawancara-singkat-dengan-petani.html


Baca Juga:


Contoh Resensi Buku non Fiksi Terbaru

Contoh Pidato Maulid Nabi bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan Indonesia



Sumber https://ruangseni.com