Friday, March 16, 2018

√ Rujukan Pidato Acara 1 Muharram

Contoh Pidato Kegiatan 1 Muharram – Pidato yaitu suatu aktivitas berbicara di depan umum yang bertujuan untuk memberikan ide, gagasan, atau pendapat tertentu. Dalam berpidato tidak terdapat interaksi secara pribadi antara pembicara dan pendengarnya, karenannya aktivitas berbicara ini tergolong ke dalam komunikasi satu arah. Berdasarkan isi yang disampaikannya, pidato terdiri atas aneka macam jenis. Beberapa diantaranya ialah pidato politik, pidato keagamaan, pidato kenegaraan, pidato pendidikan, pidato kebudayaan, dan lain sebagainya.


Berikut yaitu contoh pidato yang bertemakan perihal peringatan 1 Muharram :


Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Yang saya hormati, Bapak ketua RT 011

Yang saya hormati bapak / ibu warga ketua RT 011

Yang saya hormati para panitia penyelenggara dan hadirin yang telah hadir pada peringatan 1 Muharram yang sedang kita laksanakan ini


Pada kesempatan ini saya bermaksud menawarkan sedikit pemahaman kepada kita semua mengenai kejadian 1 Muharram ini


Hadirin yang berbahagia,


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia alasannya yaitu agama Islam menjadi agama yang banyak dianut oleh masyarakatnya. Seperti halnya umat agama lain, masyarakat muslim juga mempunyai hari-hari peringatan yang lalu ditetapkan oleh pemerintah menjadi hari libur nasional. Salah satunya yaitu hari peringatan 1 Muharram yang merupakan hari pertama dalam tahun gres berdasarkan perhitungan kalender Islam. Tentunya kita sebagai umat Islam harus memahami makna dan asal-usul penetapannya sehingga pengetahuan kita bertambah mengenai apa yang menjadi kebiasaan kita.


Hadirin yang berbahagia,


Peringatan 1 Muharram dilaksanakan berdasarkan perhitungan yang merujuk pada peredaran bulan sebagai acuannya. Tahun Hijriyah yang merupakan sebutan untuk tahun dalam Islam dihitung dengan siklus Sinodik Bulan dimana total hari dalam satu tahunnya yaitu 354, 36708 hari atau lebih sedikit dibandingkan dengan 1 tahun dalam kalender Masehi. Penetapan kalender Hijriah dan 1 Muharram dilakukan pada zaman Khalifah Umar Bin Affan. Pada ketika itu Khalifah Umar menerima teguran akhir menulis sebuah surat tanpa adanya angka tahun di dalamnya. Pada kesannya Khalifah Umar memutuskan untuk memutuskan tahun dimana terjadinya kejadian Hijrahnya Rasulullah SAW sebagai tonggak awal penanggalan dalam Islam dan penamaan kalender Islam tersebut. Dalam kejadian hijrahnya Rasulullah SAW hanya tahun saja yang dipakai sebagai pola alasannya yaitu bulan dimana terjadinya kejadian tersebut bukanlah pada bulan Muharram.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Hadirin yang berbahagia,


Mungkin di antara kita bertanya perihal mengapa kejadian Hijrah dijadikan sebagai nama tahun dalam penanggalan Islam. Alasannya yaitu alasannya yaitu kejadian masuknya umat Islam dari Mekkah ke Madinah tersebut menjadi momentum dimana umat Islam berdaulat dan diakui keberadaannya oleh aturan internasional. Kedaulatan yang dimiliki Islam ketika itu menjadikannya mempunyai pemerintahan resmi, undang-undang formal, dan serangkaian atribut kenegaraan lainnya. Bahkan semenjak ketika itu aturan qishah dan hudud bagi para pelaku kejahatan mulai berlaku. Kondisi tersebut berlangsung terus menerus dan menimbulkan Islam berjaya hingga kepemimpinan para Khulafaur Rasyidin digantikan oleh khalifah Bani Umayyah, Bani Abbasyiah, dan Bani Utsmani. Saat itu kejayaan Islam menduduki hingga sepertiga Bumi ini. Sayangnya, semua itu berakhir pada kala ke-20 Masehi atau kala ke-14 pada tahun Hijriyah akhir tumbangnya khilafah Turki Utsmani oleh Musthapa Kemal Ataturk. Ia menjadi boneka yang pemerintahannya dikendalikan oleh kaum Yahudi dan konspirasi jahat internasional. Terlepas dari serangkaian kejadian yang terjadi setelahnya, Hijrah menjadi titik awal kebangkitan Islam sehingga penamaan dalam kalender yang berlaku dalam Islam menempatkan kata Hijriyah di dalamnya.


Hadirin yang berbahagia,


Tibanya 1 Muharram yang merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah sudah semestinya menghadirkan semangat gres pada kita. Didasari kejadian yang melatarbelakangi penamaan pada tahun tersebut, keteladanan yang sama mesti kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kita ketahui bahwa kejadian hijrahnya Rasulullah SAW merupakan kejadian dimana Rasulullah yang pada ketika itu berada di Mekkah melaksanakan perjalanan ke madinah untuk pertama kalinya. Layaknya sesorang yang menempati wilayah gres maka penerimaan masyarakat menjadi hal yang tidak sanggup dipastikan. Namun apa yang terjadi pada Rasulullah SAW merupakan sesuatu yang luar biasa. Bagaimana tidak, ketika memasuki Madinah Rasulullah SAW disambut dengan penuh kegembiraan oleh hampir seluruh kaum muslimin di Madinah. Hal tersebut menggambarkan betapa Rasulullah SAW menjadi sosok pemimpin yang dicintai alasannya yaitu kesempurnaan akhlaknya, hingga mereka yang belum pernah berjumpa sekalipun turut bergembira dengan kehadiran beliau. Kisah ini menjadi begitu menggetarkan jiwa dan tercatat dalam sejarah sepanjang masa.


Hadirin yang berbahagia,


Tidak sanggup dipungkiri bahwa sosok Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang berakhlak sempurna. Ketika suatu ketika Aisyah Radhiyallahu’anha ditanya mengenai adab Rasulullah SAW, maka dia menjawab bahwa adab Rasul yaitu Al-Qur’an yang artinya segala yang bekerjasama dengan prilaku dan perkataan Rasul yaitu sesuai dengan apa yang ada pada Al-Qur’an. Bahkan Rasulullah SAW pun menerima julukan sebagai Al-ur’an berjalan. Kesempurnaan adab Rasul ini dibuktikan ketika menjadi pemimpin di Madinah dimana Rasulullah SAW menjamin keselamatan kaum kafirin, sehingga mereka sanggup hidup dengan aman. Sikap ini mencerminkan adab Rasulullah SAW yang senantiasa bersikap adil dan memenuhi janjinya dan secara faktual menggambarkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an. Keteladan yang Rasul contohkan sudah selayaknya kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang pemimpin, dua perilaku tersebut menjadi slah satu kunci yang harus diterapkan supaya terciptanya keamanan bagi negeri ini. Adil berarti pemimpin harus menawarkan hak berdasarkan kewajibannya pada setiap orang dan tidak memihak ke salah satu sisi. Adapun menepati kesepakatan berarti tidak ingkar terhadap kesepakatan yang telah diucapkan.


Hadirin yang berbahagia,


Sepatutnya tahun gres Islam menimbulkan kita lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Perlu kita perhatikan bahwa kesadaran dan pemahaman akan hikmah yang terkandung dalam perayaan 1 Muharram seharusnya lebih besar dibandingkan perayaannya itu sendiri. Jangan terjebak pada euforia ibarat yang terjadi pada perayaan tahun gres Masehi yang lazim terjadi.


Akhinya demikianlah yang sanggup saya sampaikan. Atas kesalahan yang saya lakukan saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun.


Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.


Baca Juga:


Contoh Resensi Novel 5 Cm Lengkap

Contoh Esai Tentang Diri Sendiri Bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi Lengkap



Sumber https://ruangseni.com