Sunday, March 25, 2018

√ Teladan Resensi Buku Pengetahuan Terbaru

Contoh Resensi Buku Pengetahuan Terbaru – Resensi merupakan suatu kegiatan menilai sebuah karya tulis yang berupa fiksi ataupun non-fiksi. Penilaian secara umum dilakukan terhadap keunggulan serta kekurangan dari karya yang diresensi. Seseorang yang melaksanakan acara menilai atau menimbang sebuah karya tulis disebut sebagai resensi. Berikut ini ialah referensi resensi buku yang berjudul Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan :


Resensi :


I. Identitas Buku


Judul : Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma

Penulis : Prof. Dr. I.B. Wirawan

Penerbit : Kencana Prenada Media Group

ISBN : 978 602 9413 63 2

Tahun Terbit : Cetakan Pertama Bulan November 2012


II. Tentang Penulis


Prof. Dr. I.B. Wirawan ialah seorang pengajar di Departemen Sosiologi sejak tahun 1979. Ia juga aktif sebagai dosen dan guru besar di Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Begitu lulus dari FISIP UGM pada tahun 1976, Prof. Dr. I. B. Wirawan meneruskan studinya di Johan Wolfgang Geothe Universiteit – 6000 Frankfurt / Main-Deutschland pada tahun 1974-1975. Gelar doktoral ia peroleh melalui acara pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Airlangga pada tahun 2006. Tak hanya aktif sebagai tenaga pengajar di Universitas pada jenjang strata-1 dan strata-2, ia juga aktif sebagai anggota tim mahir Subdin Bantuan dan Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Selama berkiprah sebagai akademisi di Universitas Airlangga, Wirawan pernah menjabat sebagai wakil dekan III pada tahun 1992 -1995 dan pernah pula menjabat sebagai Kepala Departemen Sosiolohi pada tahun 2008 – 2011.


III. Sinopsis Buku


Buku berjudul Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini sebagian besar merupakan hasil pengalaman penulisnya ketika mengampu mata kuliah tema dan perspektif sosiologi pada jenjang S-1 dan acara magister jurusan sosiologi Universitas Airlangga. Sebagian lainnya ialah hasil dari tugas-tugas yang ia kerjakan pada ketika menempuh pendidikan doktoral di Universitas yang sama.


Pada perkembangan khazanah ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh kebanyakan insan ketika ini telah memakai aneka macam hal yang dijadikan sumber rujukan sebagai sarana penyelesaian terhadap permasalahan yang seringkali disebut sebagai “paradigma”. Seperti halnya yang lazim didengar yakni paradigma pembangunan, paradigma belajar, dan lain sebagainya. Sebutan pada istilah “paradigma” ini sanggup memunculkan aneka macam macam interpretasi mengingat konteksnya yang begitu situasional. Akan tetapi yang dimaksud dengan paradigma pada konteks keilmuan sosial terlebih pada cabang sosiologi, seyogyanya mengacu pada teori atau konsep dari hasil aliran Thomas S. Khun di dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolutions pada tahun 1962.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Thomas Khun (Veeger, 1993 : 22) menyampaikan bahwa paradigma merupakan sebuah pandangan fundamental mengenai apa yang menjadi pokok dari kasus dalam ilmu pengetahuan sosial pada cabang-cabang tertentu. Dengan kata lain bahwa sebuah paradigma merupakan pintu gerbang keilmuan yang sanggup saja dipergunakan untuk membuka dunia sosial secara lebih luas. Permasalahannya ialah murni atau tudaknya sebuag gerbang keimuan yang dipergunakan akan sangat kuat pada pemahaman seseorang mengenai apa dan bagaimana hakekat dunia sosial berdasarkan fakta obyektif atau subyektif. Akan tetapi yang terperinci titik tolak dari sebuah paradigma tertentu, seorang ilmuan sanggup merumuskan serta memusatkan obyek kajian yang menjadi orientasi bidang keilmuannya, kemudian menentukan serta tetapkan konsep dalam rumpun paradigma tersebut yang relevan dengan permasalahan yang sedang dikaji, serta tetapkan konsep atau metode penelitian guna mencari tanggapan atau bukti empiris yang ada di lapangang.


Sosiologi dikenal sebagai cabang ilmu yang mempunyai paradigma ganda (Ritzer, 2008, Apendik : 13). Beberapa perbedaan tajam yang melahirkan aneka macam macam paradigma sebetulnya terletak pada adanya perbedaan sudut pandang dalam melihat suatu pokok permasalahan yang ada pada dunia sosial. Belum final mengenai perdebatan perihal pengelompokan paradigma berdasarkan George Ritzer, belakangan ini muncul lagi konsep pembagian paradigma menyerupai contohnya konstruksionis, paradigma kritis, dan positivis.


IV. Keunggulan Buku


Buku berjudul Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini merupakan buku pengetahuan sosial yang disajikan secara lugas dengan bahasa-bahasa yang gampang dipahami oleh masyarakat umum. Sehingga tidak terkesan bahwa buku ini hanya diperuntukkan bagi kalangan sendiri yakni para praktisi dan akademisi pada cakupan keilmuan sosial. Buku ini juga sanggup dikonsumsi oleh kalangan umum menyerupai pelajar, politisi, akademisi, dan semua segemntasi latar belakang sosia. Selain itu keotentikan keilmuan sosial dalam buku ini amat terpercaya mengingat penulisnya sendiri ialah seorang parktisi sosial dan akademisi di sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia.


V. Kekurangan Buku


Kekurangan yang ada pada buku berjudul Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma Sosial karya Prof. Dr. I.B. Wirawan ini terletak pada sisi tampilan luar buku yang masih terkesan langsung dan minim akan nuansa persuasif. Kesan langsung ini sangat tidak baik mengingat target pembaca buku ini tidak hanya dari kalangan pegiat dunia sosial saja. Sebaiknya cover atau tampilan luar diupayakan biar menarik minat pembaca dari kalangan umum diluar akademisi dan pegiat dunia sosial.


VI. Saran


Buku ini sangat baik dibaca oleh kalangan umum dan juga para pemula yang ingin mempelajari keilmuan sosial dalam lingkup kajian sosiologi. Buku ini juga sangat cantik untuk dijadikan pegangan para mahasiswa Sosiologi dalam rangka menunjang acara perkuliahannya.


Baca Juga:


Tajuk Rencana – Pengertian, Ciri, dan Contoh

2 Contoh Daftar riwayat Hidup untuk Lamaran Kerja

Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang (Terbaru)



Sumber https://ruangseni.com