Sosial media ialah sarana untuk mengembangkan baik itu goresan pena maupun gambar, akhir-akhir ini sosial media menjadi kebutuhan hampir setiap orang, dengan sosial medialah orang-orang sanggup meluapkan emosinya masing-masing, bahkan saya pernah kecanduan update status di facebook, rasanya saya tidak besar lengan berkuasa kalau satu hari saja tidak update status dimedia sosial.
PERTAMA KALI MENGENAL SOSIAL MEDIA
Pada tahun 2009 untuk pertama kalinya saya mempunyai akun Facebook, pada masa itu masih sekolah dibangku SMP. Pada ketika itu teman-teman Sekolah Menengah Pertama hampir semuanya tidak mempunyai facebook, alasannya ialah saya sebelumnya telah bertanya kepada mereka.
Selain akun facebook, saya juga menciptakan akun Friendster, Yahoo messanger dan Twitter (2011). Dulu perkembangan sosial media tidak sehebat dan secanggih sekarang, alasannya ialah belum ada smartphone maka sosial media akan cepat dan lebih baik tampilannya kalau dibuka di dekstop/komputer. Kaprikornus pada tahun 2010an orang-orang masih belum terpengaruh oleh dunia maya.
PERAN MEDIA SOSIAL BERUBAH
Semakin berjalannya waktu kini sosial media menyerupai berubah haluan, saya rasa sosial media menjadi ajang penyebaran Hoax, ajang pamer dan banyak kebohongan yang ditimbulkan oleh sosial media. Padahal sosial media sanggup menjadi alat untuk kebutuhan manusia.
Saya sudah banyak terbantu dengan adanya sosial media menyerupai mencari lowongan kerja difacebook, mempertemukan sahabat lama, jual-beli barang melalui forum, serta info terkini sekitar kawasan tinggal. Namun disisi lain banyak hal negatifnya juga yang ditimbulkan, banyak pula orang yang terkena UU ITE alasannya ialah memakai sosial media dengan tidak bijak, menceritakan keburukan orang lain atau suatu institusi disosial media sanggup dipenjara, padahal itu hanya curahan hati saja.
ALASAN BERHENTI MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA
Waktu terbuang sia-sia
Berbeda kalau orang dengan talenta bisnis niscaya memakai sosial media untuk mencari ladang penghasilan. Tapi saya tidak ada talenta untuk kearah sana, pernah juga menjual barang difanpage dan menghabiskan ratusan ribu untuk biaya promosi dan jadinya gagal. Kemudian kembali lagi memakai sosial media untuk hal-hal yang tidak penting yaitu melihat status orang-orang saja, mungkin dulu sangat kepo untuk melihat status tema-teman disosmed, tapi makin kesini rasanya tidak ada gunanya juga, waktu saya terbuang sia-sia.
Pernahkah kau tahu berapa jam dalam sehari membuka sosmed? seharusnya waktu yang terambil itu sanggup dipakai untuk hal lain yang lebih bermanfaat bukan?
Saya Seperti Orang lain
Pada ketika memakai instagram, tampaknya ini ialah bukan saya yang sebenarnya. Penampilan di sosial media menyerupai gimmick, foto-foto ala candid sepertinya sudah tidak cocok bagi saya, saya ingin menjadi saya yang gotong royong tanpa harus berpenampilan Wah. Saya menyerupai orang yang munafik di Instagram. Pura-pura senang walaupun gotong royong hati risau, ataupun menulis curahan kesedihan untuk meminta belas kasihan kepada yang membaca yang padahal mereka pun belum tentu peduli terhadap apa yang dicurahkan.
Butuh Privasi
Pengguna media umum akhir-akhir ini sudah mulai menggila, mereka menceritakan keburukan rumah tangganya sendiri demi merebut simpati pengguna lain, sungguh disayangkan memang, namun ini terjadi pada orang-orang disekitar saya. Apakah mereka tidak mempunyai privasi mengenai hal itu? apakah tidak tahu apanamnya privasi?
Privasi itu penting bagi saya, alasannya ialah dengan privasilah saya merasa kondusif tentram dalam menjalani kehidupan dunia kasatmata tanpa dibayang-bayangi sosial media. Dulu memang menulis curhatan setiap kali terdapat masalah, nyatanya tidak ada solusinya juga, dengan berbicara eksklusif kepada orang terdekatlah solusi niscaya akan didapatkan.
Sosial Media ialah Umpan Keributan Hubungan
Setiap kali saya hang-out dengan teman-teman maka disitulah pasangan saya menyerupai kesal. Saya sempat dibilang lebih mempriorotaskan orang lain dibandingkan ia (pasangan), padahal saya adil dalam membagi waktu pada ketika itu, ada kalanya saya dengan pasangan dan ada kalanya saya juga butuh dengan sahabat-sahabat, apa iya saya harus membawa pasangan kalau dengan teman-teman laki-laki semua? rasanya asing dan pastinya tidak lezat juga sama teman-teman.
Setiap kali saya membagikan foto disosmed hangout dengan teman-teman dan disaat itulah pasangan saya mulai berceramah, memang saya pernah tidak memberitahu pasangan bahwa saya akan hangout bersama teman, mengapa begitu? alasannya ialah saya juga bingung, saya bilang mau pergi ia menyerupai kesal (memang dibolehkan), saya tidak bilang dan ia tau dari sosial media atau orang lain, ia marah. Kaprikornus yang saya lakukan ialah menyembunyikan semuanya demi kedamaian, saya pergi bersama teman-teman tanpa memberitahukannya dan tidak juga menceritakannya disosial media, alasannya ialah memang itulah yang namanya privasi bagi saya. Kaprikornus untuk kali ini mulai tidak aktif disosial media walaupun akun masih aktif.
Bisa Hidup Tanpa Media Sosial
Saya yakin sanggup untuk menjalani hidup tanpa adanya sosial media, dulu rasanya kok saya tidak sanggup hidup yaa tanpa facebook/instagram, kemudian orang renta dulu bagaimana yang hidup tanpa handphone sekalipun? mereka masih sanggup senang sampai sekarang.
Tanpa Sosmed KUPER?
Memang insan terkini ialah mereka yang uptodate mendapat informasi dari sosial media, apakah saya akan kurang pergaulan akhir dari berhenti memakai sosial media? saya rasa tidak alasannya ialah saya masih memakai Youtube sebagai tontonan yang bermanfaat serta menghibur, Kaskus/Detik sebagai bacaan yang informatif dan menarik dan Blog sebagai curahan hati yang sanggup saya tumpah ruahkan disini.
Sumber http://www.hendrisetiawan.com
Thursday, May 17, 2018
√ Alasan Berhenti Memakai Sosial Media
Artikel Terkait
- Pada pertengahan tahun 2018 Indomilk mengadakan kontes untuk menghias toko, dan toko oran
- Pengalaman kerja selama 5tahun lebih membuat saya lebih selektif lagi untuk mencari perus
- Manusia yaitu makhluk sosial yang tentunya perlu santunan orang lain, baik itu berupa san
- Setelah menciptakan perihal kesejahteraan di PT YPMI, selanjutnya saya akan membuatkan is
- Perusahaan yang baik yaitu perusahaan yang memperlihatkan kesejahteraan bagi karyawannya,
- Tak terasa sudah 2 bulan sudah resign dari PT CSI, walaupun hanya sekitar 6 bulan b